USD/IDR dibuka 13270-13285, Pada sesi perdagangan kermain, EUR/USD melemah dari level 1.1347 pada pembukaan sesi Asia hingga ke level 1.1135 pada pertengahan sesi Eropa setelah investor mengambil sikap ekstra hati-hati terkait kebijakan Eurozone terhadap Yunani. Rapat menteri keuangan Eurozone pada awal minggu ini gagal mencapai titik kesepakatan terkait rencana bantuan untuk Yunani. Walaupun demikian, hasil rapat mengindikasikan bahwa kesepakatan akhir dapat dibuat pada akhir pekan ini. Sikap Eurozone sendiri masih cenderung optimis terhadap Yunani, diwakilkan oleh komentar dari Presiden Eurogroup Jeroen Dijjselbloem yang mengatakan bahwa reformasi terbaru dari pemerintah Yunani terlihat ‘meluas dan komprehensif’. Sementara USD masih berada pada tren bullish terhadap major currencies lainnya. Penguatan kemarin terutama ditopang oleh yield US Treasury yang lebih tinggi serta prospek kenaikan suku bunga. USD pada awal pekan telah menguat setelah berbagai data dari sektor properti AS serta durable goods mengindikasikan level ekonomi AS yang telah lebih stabil, mendorong kembali harapan kenaikan Fed rate.
Dari pasar domestik, IHSG ditutup melemah 21,60 poin (-0,44%) menjadi 4.937,64, menyusul kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi domestik. Sementara kelompok LQ45 bergerak turun 5,29 poin (-0,62%) menjadi 846,54. Analis mengatakan pelaku pasar terlihat kuatir terhadap perlambatan ekonomi dan pertumbuhan konsumsi di dalam negeri. Situasi itu membuat aksi beli saham kembali minim sehingga IHSG BEI kembali terkoreksi. Pemodal asing juga kembali melanjutkan aksi lepas saham sehingga menambah beban bagi IHSG BEI untuk bergerak berada di area positif. Data menunjukkan pelaku pasar asing membukukan jual bersih sebesar IDR 113.87 bio. Namun analis juga memprediksi tekanan IHSG cenderung mulai berkurang, menandakan adanya fase akumulasi dari sebagian investor.
USD/IDR support-resistance: short term 13185-13325, long term 13115-13420.
