Pages - Menu

Contact Us

Jumat, 29 Januari 2016

Harga minyak rebound AUD menguat terhadap USD, Rupiah terdongkrak naik terhadap USD

Rupiah pagi ini dibuka pada level 13810-13850, hari ini Rupiah diperkirakan diperdagangkan dalam kisaran 13800-13900, Pada sesi perdagangan forex global, JPY  menguat terhadap USD setelah keluarnya hasil FOMC meeting Amerika, dimana The Fed memutuskan untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga di level 0.25%-0.50% sesuai dengan ekspektasi pasar.

Faktor lainnya adalah data penurunan retail sales untuk bulan desember yang dirilis lebih baik dari pada bulan november (0.2% vs 2.5%). aussie menguat terhadap USD ke level AUD/USD 0.7079 seiring dengan menguatnya kembali harga minyak pada hari kamis yang berada di atas $34 per barrel yang merupakan level tertinggi dalam tiga minggu terakhir. Penguatan AUD juga dibantu oleh data import price yang turun 0.3% pada Q4 dibandingkan pada Q3 yang naik 1.4% dan lebih baik dari ekspektasi (0.8%).

Sesi perdagangan Eropa, Sterling kembali menguat terhadap USD setelah data ekonomi Inggris yang menunjukkan percepatan ekspansi ekonomi pada Q4 2015 dibandingkan kuartal sebelumnya (0.5% vs 0.4%) dimana GBP/USD berada di level 1.4373.

Sementara  EUR menguat terhadap USD dalam rally terpanjang sejak september terkait hasil FOMC meeting US dan juga data rilis dari German terkait kenaikan inflasi dan juga data spanish unemployment rate yang lebih baik dari pada ekspektasi (20.9% vs 21.1%) dimana kemarin penguatan sebesar 0.3% ke level EUR/USD 1.0933.

Dari sesi perdagangan Amerika, US dollar melemah terhadap mayoritas mata uang setelah hasil FOMC meeting dan juga data durable goods order yang lebih buruk dari ekspektasi (-5.1% vs 0.6%).

Rilis data untuk hari ini (survey/prior):
• EU CPI flash estimate YoY (0.4%/0.2%)
• CA GDP MoM (0.3%/0.0%)
• US advance GDP QoQ (0.8%/0.2%)

Dari pasar domestik, IDR kembali menguat dimana pada perdagangan pagi ditengah harga minyak yang cenderung bergerak menguat dan pelemahan USD. Faktor lainnya adalah estimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkisar diantara 5.2%-5.6% pada tahun 2016 yang diperkirakan oleh BI turut menguatkan sentimen pasar.

Dari pasar obligasi Indonesia, SUN diperdagangkan mixed dengan tenor menengah seperti FR56 (10 tahun) dan FR71 (13 tahun) menguat 25 bps sementara tenor jangka panjang FR68 (18 tahun) melemah 40 bps.

Hasil FOMC meeting Amerika menyebabkan investor mulai melakukan penambahan aset di negara berkembang seperti Indonesia dimana global bonds seperti ROI26 menguat 79 bps dengan yield level 4.62% dan ROI46 yang menguat 199 bps di yield level 5.82%.

Sementara itu IHSG ditutup pada level 4,602.82 atau menguat 19.20 poin (+0.4%). Bursa Asia, diantaranya Hang Seng ditutup di level 19,195.83 atau menguat  143.48 poin (+0.75%), diikuti dengan Nikkei 225 ditutup pada level 17,041.45 atau melemah 122.47 poin (-0.71%) dan Straits Times ditutup pada level 2,562.45 atau menguat 16.27 poin (+0.64%).

Kamis, 28 Januari 2016

Asian Development Bank prediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5.1 - 5.3 persen disokong oleh investasi dan konsumsi domestik

Berita ekonomi terkini dilaporankan dari event mandiri investment forum, Pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2015 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal-kuartal sebelumnya. Dalam pemaparannya, Menteri Keuangan menegaskan terjadi perbaikan indikator-indikator fiskal pada kuartal IV 2015. Realisasi defisit fiskal berkurang menjadi IDR 292,1 triliun (2,56% dari PDB) dari perkiraan sebelumnya yang mencapai IDR318,5 triliun (2,8% dari PDB). Sementara itu dana pemerintah daerah yang tidak tersalurkan (undisbursed fund) per Desember 2015 berkurang menjadi IDR 99 triliun, turun dari IDR 247 triliun di November 2015 dan juga lebih rendah dari realisasi Desember 2014 yang sebesar IDR130 triliun. Peningkatan belanja pemerintah daerah ini akan mendorong perbaikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2015.

Optimisme pemerintah untuk perekonomian Indonesia cukup besar, Kondisi perekonomian Indonesia tahun 2016 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Meskipun masih dibayangi dengan ketidakpastian pemulihan perekonomian global, perekonomian Indonesia di 2016 berpeluang tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2015. Dalam pemaparannya, Bank Indonesia (BI) dan Asian Development Bank (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2016 akan berkisar di antara 5,2 – 5,6 persen dan 5,1 – 5,3 persen dengan faktor pendorong utama adalah investasi dan konsumsi domestik. Terkait investasi, pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan realisasi investasi langsung dari berbagai negara, terutama dari China. Selain itu, akan terus dilakukan simplifikasi dan harmonisasi perizinan dan prosedur investasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Kaitannya dengan konsumsi domestik, target inflasi BI yang rendah di kisaran 3 – 5 persen dan potensi penurunan suku bunga perbankan akan menjaga tingkat daya beli masyarakat.

Lalu penggerak utama perekonomian Indonesia di 2016 ini dari sektor apa saja yang berpotensi tumbuh cepat, Sektor lain yang berpotensi menjadi mesin penggerak perekonomian Indonesia ke depan adalah e-commerce, pariwisata, maritim, dan manufaktur. Berdasarkan data rilis resmi World Economic Outlook, pasar e-commerce nasional tahun 2016 diperkirakan mencapai IDR 25 triliun atau tumbuh sebesar 39 persen (YoY). Jumlah ini cukup besar dibandingkan dengan sektor perdagangan traditional

Sedangkan kontribusi sektor pariwisata terhadap GDP berpotensi meningkat dari 4,2 persen di 2014 menjadi 5 persen di2016. Terkait manufaktur, perubahan fokus penggerak perekonomian China dari export driven ke consumption driven merupakan peluang untuk mendorong sektor manufaktur Indonesia dalam meningkatkan ekspor finished dan consumption goods ke negara tersebut. (bhs)

Info Kurs Valas hari ini US Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD, CNY, harga emas dan minyak

Info Kurs Valas hari ini USD Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD, CNY, harga emas dan minyak

Gold $ 1,120
Oil $ 31.84

Indikasi kurs Valuta Asing, 28 Januari 2016, 08:15 WIB adalah sbb:
USD/IDR: 13875/13895
EUR/IDR: 15110/15135
GBP/IDR: 19775/19805
JPY/IDR: 116.80/117.00
SGD/IDR: 9700/9720
AUD/IDR: 9765/9785
CNH/IDR: 2097/2107

Harga bisa berubah sewaktu-waktu

The Fed mempertahankan suku bunga acuan di 0.25-0.50%, Rupiah dibuka pada 13870-13900

Rupiah pagi ini dibuka pada level 13870-13900, diperkirakan akan diperdagangkan dalam kisaran 13850-13925, update terbaru dari pasar FX global, The Fed pada FOMC semalam memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 0,25-0,50% sesuai dengan ekspektasi pasar. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi AS yang melambat akhir tahun lalu. The Fed menyatakan akan memonitor perkembangan ekonomi global dan meninjau pasar tenaga kerja dan inflasi AS, yang menurut pengamat adalah pernyataan yang lebih dovish dibandingkan FOMC sebelumnya.

Para forex traders dan investor menilai The Fed juga belum akan menaikkan suku bunga lagi pada meeting bulan Maret depan.

Kurs USD melemah terhadap mayoritas major currencies pasca FOMC meeting setelah bergerak ranging terhadap mayoritas major currencies sepanjang hari. Sementara itu NZD melemah tajam pasca RBNZ menyatakan bahwa pemotongan suku bunga diperlukan karena rendahnya inflasi mengingat harga minyak dunia yang terus turun dan perlambatan ekonomi global. Pada meeting dini hari tadi, RBNZ masih mempertahankan suku bunga acuan di level 2,50%.

Rilis data penting untuk hari ini (survey vs prior) :
- NZ Trade Balance (-130M vs -799M)
- JP Retail Sales (0,1% vs -1.1%)
- GB Prelim GDP qoq (0,5% vs 0,4%)
- US Jobless Claims (281k v 293k)
- US Core Durable Goods Orders (-0,1% vs 0,0%)

Sedangkan dari pasar domestik, USD/IDR bergerak ranging menjelang FOMC meeting. Gubernur BI, Agus Martowardojo kemarin menyatakan rupiah akan tetap menguat tahun ini meskipun Bank Dunia baru saja menurunkan proyeksi harga minyak mentah untuk 2016. Menurut beliau, investor akan tertarik untuk masuk pada pasar surat berharga Indonesia sehingga mendorong pasokan valas. USD/IDR diperdagangkan pada range 13.860-13.890 dan ditutup di 13.875.

Dari pasar saham domestik Indonesia, IHSG menguat 73,16 poin atau 1,62% ke posisi 4.583,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 11,05 poin (1,41%) menjadi 793,98. Tentunya Penguatan ini dipicu oleh harga minyak mentah dunia yang stabil di level USD 30 per barel. Hanya stock di China yang tetap melemah karena masih tingginya sentimen negatif pasar.

Bursa regional Asia, di antaranya indeks Hang Seng naik 340,86 poin (1,81%) menjadi 19.201,66, indeks Nikkei menguat 455,02 poin (2,72%) ke level 17.163,92, dan Straits Times menguat 6,09 poin (0,24%) ke posisi 2.551,70.

Rabu, 27 Januari 2016

Info Kurs Valas hari ini USD Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD sesi siang

Info Kurs Valas hari ini USD Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD terbaru, 27 Januari 2016 pukul 11.50 WIB

USD/IDR: 13.865/13.900
EUR/IDR: 15.053/15.101
AUD/IDR: 9.733/9.767
JPY/IDR: 117,14/117,49
GBP/IDR: 19.887/19.948
SGD/IDR: 9.713/9.743

Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Info Kurs Valas hari ini USD Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD, CNY

Info Kurs Valas hari ini USD Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD, CNY sesi pagi

Gold $ 1,114.33
Oil $ 30.16

Indikasi kurs Valuta Asing, 27 Januari 2016, 08:15 WIB:

USD/IDR: 13855/13875
EUR/IDR: 15035/15060
GBP/IDR: 19860/19900
JPY/IDR: 117.10/117.35
SGD/IDR: 9720/9735
AUD/IDR: 9715/9735
CNH/IDR: 2096/2106

Disclaimers mode on

Volatilitas harga minyak dan masih melemahnya pasar saham China memicu pelemahan Rupiah

Rupiah hari ini dibuka pada level 13830-13890, hari ini diperkirakan masih bergerak pada kisaran 13825-13925

Berpindah menuju pasar global forex, Pada sesi perdagangan forex global, harga minyak kembali melemah di bawah $30 per barrel, setelah kemarin sempat menguat hingga $ 32.74 per barrel. Pelemahan harga minyak ini, menyebabkan mata uang komoditas melemah pada awal sesi Asia, AUD/USD diperdagangkan hingga level 0.6919 dan USD/CAD diperdagangkan hingga level 1.4326. Namun, mata uang komoditas kembali menguat pada awal sesi eropa seiring dengan harapan bahwa produsen OPEC dan non OPEC semakin dekat mencapai kesepakatan untuk mengatasi salah satu kondisi melimpahnya suplai dalam sedekade.

Dari pasar uang Australia, AUD/USD diperdagangkan hingga level 0.7020 dan USD/CAD diperdagangkan hingga level 1.4046. USD melemah terhadap mayoritas mata uang menjelang FOMC meeting dan beberapa data yang dirilis mixed, US Services PMI dirilis 53.7 dibawah periode sebelumnya 54.3 dan US Consumer Confidence Index dirilis 98.1 lebih baik dari periode sebelumnya 96.5.

Rilis data untuk hari ini (survey/prior):
- Australia CPI QoQ Q4 (0.3%/0.5%)
- Australia CPI YoY Q4 (1.6%/1.5%)
- UK National House PX MoM Jan (0.6%/0.8%)
- German Gfk Consumer Confidence Feb (9.3/9.4)
- US MBA Mortgage Applications Jan 22 (9.0%)
- US New Home Sales Dec (500k/490k)

Review perdagangan Rupiah kemarin dapat dilaporkan IDR melemah 27.5 pips dari penutupan hari sebelumnya, USD/IDR ditutup pada level 13,900. SUN benchmark juga kembali ditutup melemah 10-70 bps, seiring berlanjutnya tren bearish pada harga minyak dan melemahnya bursa saham China hingga 5%. Seluruh indeks saham di bursa Asia ditutup di teritori negatif, kecuali IHSG yang tetap stabil di level 4,510 (menguat tipis 0.1%). Dari Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 479.34 poin (2.48 persen) ke level 18,860.80, indeks Nikkei turun 402.01 poin (2.35 persen) ke level 16,708.90, dan Straits Times melemah 37.12 poin (1.44 persen) ke posisi 2.,545.52.

Hari Ini pasar saham diperkirakan masih bergerak mixed sembari wait and see keputusan the Fed FOMC meeting kaitannya dengan suku bunga acuan

Selasa, 26 Januari 2016

Meningkat 18,8% Utang Pemerintah RI Tahun 2015 dibandingkan Tahun 2014

Ada peningkatan yang signifikan dalam Hal utang pemerintah RI, Utang Pemerintah RI Tahun 2015 Meningkat 18,8% dari 2014, prosentase yang cukup besar mengingat serapan anggaran Pembangunan masih belum maksimal

Utang Pemerintah pusat pada tahun 2015mencapai IDR 3.098,64 triliun atau meningkat 18,8% yoy. Penambahan utang pemerintah selama tahun 2015 sebesar IDR 489,86 triliun. Dalam denominasi US dollar, jumlah utang pemerintah pusat sebesar USD 224,62 miliar. Dengan demikian, rasio utang terhadap PDB pada tahun 2015 sebesar 27,3%, meningkat dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 24,7% terhadap PDB.

Sebagian besar utang pemerintah dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai IDR 2.346,7 triliun atau 75,7% dari total utang. Nilai penerbitan SBN selama 2015 tersebut naik  21,5% dari2014 yang sebesar IDR 1.931,2 triliun. Dilihat dari trennya, porsi utang pemerintah dalam bentuk SBN semakin meningkat dalam 5 tahun terakhir dari 63% pada tahun 2010 menjadi 76% pada tahun2015.

SBN terbesar adalah Surat Utang Negara (SUN) terutama obligasi negarafixed rate yang sebesar 49% dari total SBN. Porsi kepemilikan asing dalam SBN rupiah mengalami tren yang meningkat yakni dari 32,5% pada 2013 menjadi 38,2% pada2015. Hal ini menunjukkan return di pasar domestik masih menarik, namun menjadi risiko apabila terjadi capital outflow secara tiba-tiba.

Sementara itu, utang dalam bentuk pinjaman (terutama pinjaman luar negeri) sebesar IDR 751,92 triliun atau 24,3% dari total utang. Nilai utang pinjaman tersebut naik sebesar 10,97% dari 2014 yang sebesar IDR 677,56 triliun.

Pinjaman luar negeri bilateral mayoritas berasal dari Jepang yang sebesar IDR 213,3 triliun atau 6,9% dari total utang. Kemudian disusul Perancis sebesar IDR 26,2 triliun atau 0,8% dari total utang dan Jerman sebesar IDR 22,1 triliun atau 0,7% dari total utang. Pinjaman luar negeri multilateral terbesar berasal dari World Bank yang sebesar IDR221,51 triliun atau 7,1% dari total utang. Kemudian disusul ADB sebesar IDR 126,8 triliun atau 4,1% dari total utang dan IDB sebesar IDR 8,88 triliun atau 0,3% dari total utang.

Dari mana sumber pinjaman luar negeri yang saat ini sudah berjalan dalam kaitannya hutang non bilateral, Sumber pinjaman luar negeri selanjutnya berasal dari komersial bank yang mencapai IDR 50,1 triliun atau 1,6% dari total utang. Sementara pinjaman dalam negeri sebesar IDR 3,86 triliun atau 0,1% dari total utang. Mayoritas pinjaman Pemerintah dialokasikan untuk sektor jasa-jasa yang sebesar IDR 242,96 triliun atau 32,3% dari total pinjaman. Kemudian sektor keuangan, persewaan dan jasa keuangan (25,9% dari total pinjaman) dan sektor bangunan (15% dari total pinjaman).

Lalu bagaimana dengan pengendalian dab pengeluarannya, Pengendalian utang sangat diperlukan untuk menjaga kesinambungan fiskal.  sudah barang tentu Utang pemerintah dibutuhkan untuk membiayai defisit APBN, penyediaan arus kas jangka pendek, dan refinancing utang lama. Peningkatan utang sebaiknya digunakan untuk belanja produktif sehingga terjadi efek ganda dalam perekonomian.

Selain itu, pengelolaan utang pemerintah diarahkan untuk mendapat sumber pembiayaan dengan biaya dan resiko rendah.  Dalam APBN 2016, defisit anggaran terhadap PDB tercatat sebesar 2,15% meningkat dari APBNP 2015 yang sebesar 1,9%. Rencana penambahan utang pemerintah pada tahun 2016 sebesar IDR 330,9 triliun. (ms)

Pemerintah juga harus menyerap dengan maksimal APBN yang sudah dibentuk Untuk Pembangunan daerah

Pembatasan impor tembakau akan diberlakukan untuk meningkatkan daya saing tembakau lokal

Update terbaru dari bisnis tembakau dan rokok, Pelaku Industri rokok menilai rancangan undang-undang pertembakauan mengenai pembatasan penggunaan impor 20% diperkirakan dapat  mengganggu kinerja industri rokok domestik. Ketua Gabungan Pengusaha Rokok Putih Indonesia mengatakan bahwa saat ini kebutuhan tembakau oleh industri rokok mencapai300.000 ton sementara produksi domestik hanya sebesar 180.000 per tahun. Dia menjelaskan bahwa penggunaan tembakau impor digunakan sebagai campuran tembakau lokal untuk memenuhi selera konsumen. (Bisnis Indonesia, 25 Januari 2016)

Berita terbaru dari bisnis baja lokal, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memberlakukan wajib audit pemakaian produk lokal pada industri baja. Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA) menyatakan bahwa langkah paling efektif dalam melindungi produsen baja domestik dari produk baja impor adalah mewajibkan proyek pemerintah menggunakan produk baja lokal.

IISIA menjelaskan bahwa selain diberlakukan audit oleh BPKP, pemberian sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk impor juga harus dilakukan dengan lebih selektif dan ketat, untuk kebaikan konsumen, sehingga dapat menurunkan laju peningkatakan impor baja murah, yang tentunya memperkuat Produk Baja lokal

Info Kurs Valas hari ini USD Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD, CNY sesi pagi

Info Kurs Valas special rate hari ini USD Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD sesi pagi 09:31 WIB

USD/IDR 13885-13910
EUR/IDR 15060-15107
AUD/IDR 9649-9679
JPY/IDR 117.49-117.85
GBP/IDR 19741-19789
SGD/IDR 9705-9733
CNY/IDR 2111-2114

Disclaimers mode on

Rupiah melemah menjelang keputusan the Fed FOMC meeting

Info Kurs Valas hari ini USD Dollar dibuka menguat terhadap Rupiah, 13890-13920, range pergerakan USD Rupiah diprediksi berada di 13850-13950

Pada sesi perdagangan forex global, JPY mengakhiri pelemahan terhadap USD selama dua hari terakhir setelah pernyataan BoJ untuk mempertimbangkan kembali stimulus ekonomi. Kondisi ini dipengaruhi JPY sebagai safe heaven currency yang memiliki kecederungan menguat sejak awal tahun setelah China menunjukkan perlambatan ekonomi dan juga terpicu oleh penurunan harga minyak, dimana JPY menguat 0.2% ke level 118.50 atau memperpanjang penguatan pada tahun ini menjadi 1.4%.

Sesi perdagangan Eropa, Sterling kembali melemah terhadap USD setelah rally dalam tiga hari terakhir setelah BoE yang menunjukkan sikap tidak adanya peningkatan suku bunga dalam waktu dekat dan juga data rilis industrial order expectations yang lebih rendah dari ekspektasi (-15 vs -10). GBP turun 0.1% ke level GBP/USD 1.4255 mengakhiri kenaikan 0.8% dari level terendahnya GBP/USD 1.4080.

Dari sesi perdagangan Amerika, US dollar melemah setelah pasar terutama bursa saham Asia yang memiliki kecenderungan menguat dan pelaku pasar yang masih menunggu FOMC meeting terkait perubahan tingkat suku bunga.

Rilis data untuk hari ini (survey/prior):
• US house price index (0.4%/0.5%)
• US consumer confidence (96.8/96.5)
• UK BoE gov carney speaks
• AU CPI QoQ (0.5%/0.3%)

Dari pasar domestik, Rupiah IDR kembali melemah terhadap safe haven currency USD sebesar 5 poin menjadi USD/IDR 13,850 dari USD/IDR 13,845 dikarenakan pasar yang masih menunggu FOMC meeting pada pekan depan, walaupun ada kecenderungan rupiah dapat mempertahankan penguatan setelah harga minyak mentah yang mengalami penguatan menjadi penopang mata uang negara berkembanglainnya untuk ikut menguat .

Kondisi lain yang mendukung penguatan rupiah adalah Bank Indonesia yang optimis prospek perekonomian yang lebih baik yang ditunjukkan realisasi investssi yang meningkat 17.8% dibandingkan tahun 2015. Sesuai data dari BKPM

Dari pasar obligasi Surat Utang Negara diperdagangkan melemah setelah mengalami penguatan hampir sepekan. Mayoritas harga SUN ditutup melemah 10-85 bps ditengah minimmya sentimen dari dalam maupun luar negeri. FR0056 diperdagangkan pada yield range 8.33% - 8.36%.

Hari ini Kementrian Keuangan akan mengadakan lelang Surat Berharga Sharia Negara yang terdiri dari SPNS 6 bulan, PBS006, PBS009, PBS011, dan PBS012 dengan target indikatif sebesar IDR 4 triliun.

Sementara itu IHSG ditutup pada level 4,505.78 atau menguat 49.04 poin (+1.1%). Bursa Asia, diantaranya Hang Seng ditutup di level 19,340.14 atau menguat  259.63 poin (+1.36%), diikuti dengan Nikkei 225 ditutup pada level 17,110.91 atau menguat 941.27 poin (+0.90%) dan Straits Times ditutup pada level 2,582.64 atau menguat 5.55 poin (+0.22%).

Hari ini diperkirakan pasar saham IHSG bergerak mixed cenderung melemah

Senin, 25 Januari 2016

Remarkable Indonesia: Sektor logistik menjadi tujuan utama investasi di Indonesia

Optimisme pemerintah untuk menarik investor ke Indonesia mulai terjawab, Indonesia Masih Menjadi Negara Tujuan Investasi, Indonesia masih menjadi salah satu negara utama tujuan investasi. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bahwa realisasi investasi selama tahun 2015 mencapai IDR 545,5 triliun, atau 105% dari target tahun 2015. Pencapaian ini meningkat 17,8% dibandingkan realisasi tahun 2014.

Penanaman modal asing (PMA) berkontribusi sebesar 67% dari total realisasi investasi dan sisanya disumbang oleh penanaman modal dalam negeri (PMDN). Baik PMA maupun PMDN mencatat kenaikan dibandingkan tahun2014, masing-masing sebesar 19,2% dan 15%. Total realisasi investasi tersebut menciptakan 1,43 juta lapangan pekerjaan baru, atau meningkat 0,3% dibandingkan tahun 2014.

Ada satu sektor usaha yang menjadi favorite para investor yaitu sektor logistik, Sektor logistik menjadi tujuan utama investasi di Indonesia. Sektor-sektor tujuan utama investasi adalah sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi yang berhasil menarik investasi sebesar IDR 62,4 triliun atau 11,5% dari total realisasi investasi, disusul sektor listrik, gas, dan air (IDR 59,8 triliun atau 11%), dan sektor pertambangan (IDR 54,2 triliun atau 9,9%).

Negara asal PMA terbesar masih ditempati Singapura, yang menginvestasikan dana sebesar USD 5,9 miliar atau 20,2% dari total realisasi investasi. Hal yang menarik adalah peningkatan ranking Malaysia dari posisi ketiga pada tahun lalu menjadi posisi kedua pada tahun 2015 dengan investasi sebesar USD 3 miliar (10,5%). Sementara itu, posisi ketiga ditempati oleh Jepang dengan investasi sebesar USD 2,9 miliar

Info Kurs Valas hari ini USD Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD, CNY sesi siang

Sampai siang ini kurs USD IDR terbilang stabil dan minim pergerakan, Indikasi kurs Valuta Asing, 25 Januari 2016, 11: 35 WIB

USD/IDR: 13840/13860
EUR/IDR: 14955/14990
GBP/IDR: 19785/19835
JPY/IDR: 116.55/116.80
SGD/IDR: 9690/9715
AUD/IDR: 9710/9740

Disclaimers mode on

Info Kurs Valas hari ini USD Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD, CNY

Info Kurs Valas hari ini

Gold $ 1,099.70
Oil $ 32.23

Indikasi kurs Valuta Asing, 25 Januari 2016, 08:34 WIB adalah sbb:
USD/IDR: 13835/13855
EUR/IDR: 14940/14980
GBP/IDR: 19745/19790
JPY/IDR: 116.75/117.00
SGD/IDR: 9680/9705
AUD/IDR: 9665/9690
CNH/IDR: 2092/2105

Disclaimers mode on

BKPM: realisasi investasi 2015 Rp.545,4 triliun atau naik 17.8% dibandingkan tahun 2014

Indonesia Rupiah Exchange Rate dibuka pada 13835-13865, hari ini diperkirakan berada dikisaran 13775-13900

Pada sesi perdagangan forex jumat, JPY melanjutkan pelemahan terhadap USD setelah BoJ mempertimbangkan untuk menambah stimulus moneter dikarenakan penurunan harga minyak yang menjadi beban untuk mencapai target inflasi 2% dan diperkuat data PMI Manufacturing yang tidak sesuai ekspektasi (52.4 vs 52.8).

Dari market Australia dollars, AUD diperdagangkan menguat terhadap USD setelah PBoC pada hari kamis  menambah stimulus dalam bentuk pinjaman jangka pendek yang membuat aussie menyentuh AUD/USD 0.7000.
Sesi perdagangan Eropa, sikap dovish presiden ECB dan buruknya data France Manufacturing PMI (50 vs 51.6) membuat pelemahan EUR terhadap USD hingga sempat menyentuh EUR/USD 1.0800. Sterling menguat tipis terhadap USD setelah pelaku pasar kembali ditengah stimulus euro meski GBP/USD belum naik terlalu jauh dari level terendahnya.
Dari sesi perdagangan Amerika, sikap ECB dan mixed data dari US mempertahankan USD terhadap mayoritas mata uang lain, walaupun data jobless claims yang melebihi ekspektasi (293K vs 283K) masih dinilai kuat untuk pasar tenaga kerja dan didukung oleh data manufacturing indeks yang membaik dari ekspektasi (-3.5 vs -5.0) dan data pada bulan lalu (-5.9).

Bagaimana dengan market Rupiah, Dari pasar domestik, IDR kembali menguat sebesar 72 poin menjadi USD/IDR 13,834 dari USD/IDR 13,906, setelah harga minyak mentah yang sedikit naik menjadi penguat mata uang komoditas termasuk rupiah. Penguatan juga didorong oleh Kondisi lain yaitu realisasi investasi yang dirilis oleh BKPM mencapai Rp 545.4 T atau naik 17.8% pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 dan target pada 2016 yang tumbuh 9.3%.

Dari pasar obligasi SUN diperdagangkan menguat pasca sentimen positif pelaku pasar terhadap keputusan BoJ dan ECB. Sedangkan Surat berharga FR56 menjadi salah satu yang aktif diperdagangkan dengan penguatan yang signifikan selama satu minggu terakhir.

Dari pasar saham Indonesia, IHSG ditutup pada level 4,456.74 atau menguat 42.61 poin (+0.96%). Bursa Asia, diantaranya Hang Seng ditutup di level 19,080.5 atau menguat  538.96 poin (+2.90%), diikuti dengan Nikkei 225 ditutup pada level 16,958.53 atau menguat 941.27 poin (+5.88%) dan Straits Times ditutup pada level 2,577.09 atau menguat 44.39 poin (+1.75%)

Minggu, 24 Januari 2016

Kementerian Perdagangan Menargetkan Ekspor Non Migas Sebesar USD 143 miliar atau Naik 9%

Optimisme pemerintah di sektor non migas cukup besar, Pemerintah menargetkan ekspor nonmigas sebesar USD143 miliar atau naik 9% (YoY) pada 2016ada beberapa cabang sub bisnis non migas, Enam cabang industri yang menjadi tumpuan ekspor nonmigas adalah tekstil, alas kaki, aksesoris, makanan dan minuman, pertanian, serta barang logam. Melalui Kementerian Perdagangan pemerintah menjelaskan bahwa prediksi kondisi perekonomian global yang membaik pada tahun 2016 akan berdampak positif terhadap peningkatan kinerja ekspor Indonesia terutama nonmigas.

Tercermin Pada tahun lalu ekspor mencapai USD150 miliar yang terdiri dari ekspor migas sebesar USD 18 miliar dan nonmigas USD131,7 miliar. (Investor Daily, 19 Januari 2016)

Dari sektor bisnis otomotif, Mayoritas produsen kendaraan roda dua akan memperluas pasar ekspor pada tahun 2016 ini sebagai upaya meningkatkan kinerja penjualan di tengah belum optimalnya pemulihan ekonomi domestik. ekspor diharapkan dapat mendorong peningkatan profit perusahaan

Data ekspor otomotif roda dua, Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), kinerja penjualan motor di Tanah Air pada 2015 sebesar 6,48 juta unit atau turun 17,7% (YoY). Sementara kinerja ekspor pada 2015 mencapai 228.229 unit atau naik drastis dari tahun 2014 yang hanya sebesar 41.746 unit. Dilansir dari Bisinis Indonesia, 19 Januari 2016

IMF Koreksi Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Global 2016 Menjadi 3,4 %

Perekonomian global di 2016 masih dirundung kabut pekat, lembaga keuangan paling berpengaruh IMF Pangkas Perkiraan Pertumbuhan Global 2016 Menjadi 3,4%

Berikut Penjelasan lengkapnya, International Monetary Fund (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dan tahun depan. IMF menyatakan, pesimisme masih ada terkait pertumbuhan ekonomi dunia tidak akan setinggi proyeksi yang diperkirakan sebelumnya pada bulan Oktober tahun lalu. Terpicu dengan Pelemahan ekonomi Tiongkok yang sungguh lunglai, penurunan harga komoditas, dan tekanan di beberapa negara berkembang (emerging market) merupakan beberapa fakto penyebab pemangkasan estimasi pertumbuhan ekonomi global tahun 2016 sebanyak 0,2% menjadi 3,4%.

Lembaga keuangan IMF juga menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2017 sebanyak 0,2% menjadi 3,6%. Untuk tahun 2015, IMF memperkirakan ekonomi global tumbuh 3,1%. IMF menyatakan, beberapa negara yang 'kini berada dalam kesulitan ekonomi' akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi global setelah dua tahun ke depan.

Dilaporkan lebih detail dari Tiongkok, Pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan akan terus mengalami penurunan dari 6,9% pada 2015 menjadi 6,3% pada 2016 dan 6,0% di 2017. Perlambatan ekonomi Tiongkok tersebutakan berimbas pada penurunan harga komoditas dunia, karena permintaan dari Tiongkok menurun. Sementara pertumbuhan ekonomi India diprediksi mencapai 7,5% tahun 2016 dan 2017.

Pertumbuhan ekonomi sejumlah negara berkembang diprediksi melemah, seperti Brazil yang ekonominya diperkirakan mengalami kontraksi 3,5% di 2016, dan stagnan sebesar 0,0% di 2017. Hal ini dikarenakan adanya ketidakpastian kondisi politik di negara tersebut. Di sisi lain, terdapat tiga negara maju yang pertumbuhan ekonominya diperkirakan di atas 2% tahun 2016, yaitu Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Spanyol. Walaupun demikian, pertumbuhan ekonomi AS mengalami pemangkasan proyeksi sebanyak 0,2% dibandingkan perkiraan IMF pada Oktober 2015 menjadi 2,6% pada2016 dan 2017.

Terkait harga minyak global, IMF memperkirakan tahun ini rata-rata akan berada di kisaran USD42 per barel dan akan naik di atas USD48 per barel pada tahun 2017. 

Namun perlu dicatat, prediksi IMF ini dibuat berdasarkan harga minyak global pada 10 Desember 2015 saat harga minyak USD35 per barel. Saat ini, harga minyak berada di bawah USD30 per barel. Sejumlah negara eksportir minyak, ekonominya juga akan mengalam,i dampak penurunan tahun ini. Rendahnya harga komoditas juga menekan perekonomian sejumlah negara di Afrika, seperti Nigeria dan Angola, termasuk eksportir minyak Afrika Selatan.

Risiko tingginya bunga pinjaman terjadi karena adanya rencana kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS (The Fed). Ini membuat suku bunga acuan di sejumlah negara juga meningkat, dan berimbas pada kenaikan bunga kredit perbankan. Kenaikan suku bunga Fed Rate juga menjadi risiko di berbagai negara karena kenaikan ini akan membuat USD semakin menguat.

Jumat, 22 Januari 2016

Rupiah masih kuat sentimen positif imbas pemotongan BI rate

Dari pasar FX global, Mario Draghi menyatakan bahwa pergolakan pasar global belakangan ini dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi dan pergerakan inflasi lebih lemah dari yang diharapkan. EUR melemah tajam. Kemarin juga telah dirilis beberapa data ekonomi penting, antara lain AU Inflation Expectations (+3,6%), JP All Industry Activity (-1,0% vs -0,7%), dan US Initial Jobless Claims (293k vs 279k). Untuk angka pengangguran AS, rata-rata selama 4 minggu terakhir adalah 285k, yang menunjukkan kemajuan dalam pasar tenaga kerja AS karena angkanya di bawah 300k. Mayoritas major currency bergerak volatile dalam range yang lebar sepanjang hari kemarin.

Rilis data penting untuk hari ini (survey vs prior) :
- EU Flash Manufacturing PMI (53,0 vs 53,2%)
- UK Retail Sales (-0,1% vs 1.7%)
- CA Core CPI (-0,3% vs -0,3%)
- US Existing Home Sales (5,21M v 4,76M)

Dari pasar domestik, IDR menguat karena masih cukup kuatnya sentimen positif pasar pasca pemotongan suku bunga oleh BI beberapa waktu yang lalu. Ketahanan fiskal Indonesia juga dinilai cukup baik meski penurunan harga minyak dunia dikhawatirkan akan mengganggu penerimaan negara. Diterbitkannya UU 'Tax Amnesty' dapat meningkatkan pendapatan bebasis pajak pemerintah. USD/IDR diperdagangkan pada range 13.870-13.935 dan ditutup di 13.910.

IHSG melemah 13,85 poin atau 0,31% ke posisi 4.414,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 2,23 poin (0,29%) menjadi 766,89. Pelemahan ini tidak lepas dari aksi jual investor asing terhadap saham-saham domestik sebesar Rp 108,16 miliar seiring dengan minimnya sentimen positif yang beredar baik eksternal maupun dalam negeri.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 344,15 poin (1,82%) menjadi 18.542,15, indeks Nikkei melemah 398,93 poin (2,43%) ke level 16.017,29, dan Straits Times melemah 26,35 poin (1,03%) ke posisi 2.533,23.

Indikasi kurs USD, EUR, JPY

USD 13860-13885
EUR 15029-15060
JPY 117.69-118.06

Disclaimers mode on

Indonesia Rupiah Exchange Rates Terkini

Indikasi kurs terkini, USD/IDR pagi ini, Jumat 22 Januari 2016, dibuka pada 13850/13865 dan diprediksi akan diperdagangkan dalam kisaran 13825-13900.

Dari pasar FX global, ECB memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 0,05%, sesuai perkiraan pasar. Presiden Mario Draghi pada konferensi pers setelah meeting memberikan sinyal bahwa ECB akan menambah program easing. Dari pasar Amerika, setelah rilis data US Initial Jobless Claims (293k vs 279k) menunjukkan angka pengangguran AS, rata-rata selama 4 minggu terakhir adalah 285k, yang berarti kemajuan dalam pasar tenaga kerja AS karena angkanya di bawah 300k.

Penutupan bursa saham Kamis, 21 Januari 2016:
Straits Times -1.06%
IHSG -0.31%
Dow Jones +0.73%
Nikkei -2.43%
Gold $ 1,100.06
Oil $ 29.74

Indikasi kurs Valuta Asing, 22 Januari 2016, pukul 08.10 WIB adalah sbb:
USD/IDR: 13840/13860
EUR/IDR: 15015/15040
GBP/IDR: 19685/19725
JPY/IDR: 117.65/117.85
SGD/IDR: 9660/9680
AUD/IDR: 9690/9710

Disclaimers mode on