Pages - Menu

Contact Us

Senin, 29 Februari 2016

Kenaikan harga minyak memperkuat mata uang regional Asia, Rupiah masih akan menguat

Info kurs valas USD/IDR pagi ini Senin, 29 Februari 2016, dibuka pada level 13390-13420dan diperkirakan akan diperdagangkan pada 13350-13450.

Pada sesi perdagangan Asia Jumat kemarin, JPY diperdagangkan melemah terhadap USD setelah dirilisnya data Japan CPI yang dirilis lebih buruk dari periode sebelumnya sebesar 0,0% vs 0,2%.

Pada sesi perdagangan Eropa, GBP/USD diperdagangkan melemah hingga menyentuh level terendahnya di 1,3854 sejak tahun 2009. Pada sesi perdagangan Amerika, USD diperdagangkan menguat terhadap beberapa major currency data US Prelim GDP yg lebih baik dari ekspektasi yaitu 1% vs 0,4%. Crude Oil sedikit melemah ke level harga 32,78, turun 0,29 poin (-0,8%).

Dari pasar domestic USD/IDR ditutup pada level Rp 13.370 turun  0,17%  dari penutupan sebelumnya. Harga minyak yang mulai naik dalam dua hari terakhir memberi sentimen positif pada aset emerging market. Dalam sepekan terakhir harga SUN benchmark telah melemah 75-165 bps, berkebalikan dengan IDR yang pekan ini mengalami penguatan . Di samping itu Bank Indonesia memperkirakan akan terjadi deflasi pada Februari 2016 pada kisaran 0,13% atau terendah dalam tiga tahun terakhir. Selain didorong oleh turunnya berbagai harga kebutuhan pokok, BI juga menyoroti penurunan tariff. listrik.

Penutupan bursa saham Jumat, 26 Februari 2016:

Straits Times +1.77%
IHSG +1.61%
Dow Jones -0.34%
Nikkei +0.30%
Oil prices : 32.92
Gold: 1225.80

Indikasi kurs Valuta Asing, 29 Februari 2016, pukul 09:05 WIB adalah sbb:

USD/IDR: 13375/13395
EUR/IDR: 14615/14645
GBP/IDR: 18535/18570
JPY/IDR: 117.90/118.15
AUD/IDR: 9520/9545
SGD/IDR: 9490/9510
CNH/IDR: 2005/2015

Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Jumat, 26 Februari 2016

Data inflasi rilis lebih rendah, European Central Bank ada kemungkinan menambah stimulus moneter

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNH Rupiah, USD/IDR pagi ini, Jumat 26 Feb 2016 dibuka pada level 13360/13395 dan diprediksi akan diperdagangkan dlm kisaran 13350-13450.

Dari perdagangan forex global Kamis kemarin, EUR/USD melemah hingga level 1.0987 seiring dengan rilisnya data Eurozone CPI yang lebih render dari ekspektasi pasar dan periode sebelumnya (actual 0.3% vs survey & prior 0.4%). Sementara itu core CPI dirilis sebesar 1.0%, sesuai dengan ekspektasi pasar dan sama dengan periode sebelumnya. Data inflasi yang lebih rendah dari ekspektasi ini menambah kemungkinan bahwa European Central Bank (ECB) akan menambahkan stimulus pada rapat bulan Maret mendatang. GBP masih mata uang pada minggu ini masih disebabkan oleh kekhawatiran Brexit, kemarin GBP/USD diperdagangkan melemah hingga level 1.3901. Pada sesi Amerika, USD melemah terbatas terhadap beberapa mata uang setelah rilisnya data US Initial Jobless Claims yang lebih buruk dari ekspektasi pasar dan periode sebelumnya (actual 272k vs survey 271k & prior 262k).

Penutupan bursa saham Kamis 25 Feb 2016 :
Straits Times - 0.48%
IHSG + 0.01%
Dow Jones + 1.27%
Nikkei +1.14%

Indikasi kurs Valuta Asing, Jumat 26 Februari 2016, pukul 09:55 WIB adalah sbb:
USD/IDR: 13375/13395
EUR/IDR: 14790/14820
GBP/IDR: 18705/18750
JPY/IDR: 118.60/118.90
SGD/IDR: 9560/9580
AUD/IDR: 9680/9710
CNH/IDR: 2045/2060

Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Kamis, 25 Februari 2016

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah, EUR, GBP, JPY, AUD, SGD, CNH, GBP masih melemah terhadap USD

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNH Rupiah

USD/IDR pagi ini, Kamis 25 Februari 2016, dibuka pada 13385/13425 dan diprediksi akan diperdagangkan pada level 13375-13475

Dari perdagangan forex global, kemarin GBP dan EUR melemah terhadap USD di tengah kekuatiran pasar terhadap isu keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang semakin berhembus kencang. GBP/USD untuk pertama kalinya menembus level support $1,4 dengan level terendah sejak Maret 2009 pada angka 1,3879 pada sesi Eropa kemarin. GBP/USD telah melemah sebesar -3,4% setelah PM Inggris David Cameron mengumumkan referendum keanggotaan Uni Eropa yang efektif pada tanggal 23 Juni mendatang. Sementara harga minyak mentah dunia yang kembali melemah ke bawah level $31 per barel menggiring pasar melakukan aksi risk-off dan membuat JPY sebagai aset safe haven kembali menguat. Harga minyak kembali melemah setelah Arab Saudi menyatakan tidak akan memotong produksi minyak nasional mereka.

Penutupan bursa saham Rabu, 24 Februari 2016:
Straits Times - 1.95%
IHSG +0.08%
Dow Jones +0.32%
Nikkei -0.85%
Gold $ 1,233.76
Oil $ 31. 99

Indikasi kurs Valuta Asing, Kamis 25 Februari 2016, pukul 11:00 WIB :

USD/IDR: 13405/13425
EUR/IDR: 14765/14795
GBP/IDR: 18660/18700
JPY/IDR: 119.50/119.75
SGD/IDR: 9545/9565
AUD/IDR: 9610/9630
CNH/IDR: 2050/2065

Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Wow utang pemerintah Indonesia naik 25-28%, wajar kah? Ini penjelasannya...

Update perkembangan utang pemerintah Indonesia per January 2016, Utang Pemerintah Indonesia bulan Januari 2016 mencapai IDR 3.220,98 triliun

Secara besaran nominal Utang pemerintah Indonesia naik IDR 122 triliun di bulan Januari. Hingga akhir Januari 2016, total utang pemerintah pusat tercatat IDR 3.220,98 triliun. Angka ini naik IDR 122 triliun dibandingkan akhir Desember 2015. Dalam denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah pusat di akhir 2015 adalah USD 232,63 miliar, naik dari posisi akhir 2015 yang sebesar USD 224,62 miliar. Secara nominal, penambahan utang di awal tahun ini lebih besar dibandingkan awal tahun pada tahun sebelumnya.

Dari mana saja porsi terbesar utang pemerintah, Sebagian besar utang pemerintah tersebut adalah berupa Surat Berharga Negara (SBN). Sampai akhir Januari 2016, nilai penerbitan SBN mencapai IDR 2.459,34 triliun, naik dari akhir 2015 yang sebesar IDR 2.346,73 triliun. Sementara itu, pinjaman baik bilateral maupun multilateral tercatat IDR 761,64 triliun, naik dari bulan sebelumnya IDR 751,92 triliun. Secara bilateral, Jepang, Prancis, dan Jerman masih menjadi kreditur terbesar utang Indonesia. Sementara secara multilateral, Indonesia masih meminjam kepada Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Bank Pembangunan Islam (IDB). Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menjelaskan bahwa tambahan utang berasal dari penerbitan surat utang atau Surat Berharga Negara (SBN) neto sebesar IDR 72,8 triliun, dan tambahan net pinjaman IDR 6,4 triliun.

Faktor kurs valas yang jadi acuan, Peningkatan utang turut dipengaruhi oleh pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Penerbitan SBN secara nilai tidak terlalu jauh berbeda dibandingkan dengan periode sebelumnya di 2014 dan berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Nilai utang bertambah juga karena ada tambahan pelemahan dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) IDR 2,7 triliun, seiring dengan besarnya porsi SBN yang dipegang asing. Sedangkan akumulasi bunga kupon yang telah diakui tetapi belum dibayarkan oleh pembeli kepada penjual obligasi, atau accrued interest, tercatat sebesar IDR 40 triliun.

Kenaikan utang pemerintah masih dalam batas wajar. Berdasarkan total utang pemerintah tersebut, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 27,6% di akhir Januari 2016 atau naik dibandingkan posisi Desember 2015 yang sebesar 26,8%. Sejak tahun 2009, pertumbuhan nilai utang pemerintah Indonesia hanya berkisar antara 25-28 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan utang masih stabil dan tidak berlebihan, menyesuaikan dengan kebutuhan akan pembangunan. Pada awal tahun, pemerintah Indonesia memang cenderung untuk melakukan front-loading atau penambahan utang di muka setelah budgetatau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) disetujui dan mulai dijalankan.

Tambahan utang tersebut merupakan bagian dari rencana pemenuhan target pembiayaan dalam APBN 2016, dikarenakan ada defisit dalam anggaran akibat belanja yang lebih besar dari penerimaan. Ini seiring dengan rencana pemerintah menggenjot realisasi pencairan anggaran untuk pembangunan lebih cepat. Sedangkan juga diketahui, saat awal tahun penerimaan negara dari pajak maupun non-pajak belum cukup besar sehingga solusinya adalah penarikan utang. (apw)

Source : Bank Indonesia, Bank Mandiri, Kemenkeu, Kompas

Rabu, 24 Februari 2016

Info kurs valas hari ini US dollar, EUR, GBP, JPY, AUD, SGD, CNH

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNH Rupiah

USD/IDR pagi ini, Rabu 24 Februari 2016, dibuka pada 13420/13450 dan diprediksi akan diperdagangkan dalam kisaran 13400-13500.

Penutupan bursa saham Selasa, 23 Februari 2016:
Straits Times +0.43%
IHSG -1.16%
Dow Jones -1.15%
Nikkei -0.37%
Gold $ 1,226.10
Oil $ 31.42

Indikasi kurs Valuta Asing, 24 Februari 2016, pukul 09.25 WIB adalah sbb:
USD/IDR: 13425/13445
EUR/IDR: 14770/14805
GBP/IDR: 18760/18805
JPY/IDR: 119.85/120.15
SGD/IDR: 9530/9560
AUD/IDR: 9650/9680
CNH/IDR: 2052/2065

Harga bisa berubah sewaktu-waktu

US Dollar menguat, EUR masih lemah, Rupiah pun juga

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah dibuka pada level 13420-13450, hari ini US dollar Rupiah diprediksi akan diperdagangkan di level 13400-13475

Dari pasar FX global, GBP masih menjadi mata uang terlemah minggu karena kekhawatiran pelaku pasar terhadap Brexit. Gubernur BOE, Mark Carney mengatakan bahwa bank sentral memperlakukan referendum Brexit sebagaimana event politik lainnya dan menyatakan kesiapan bank sentral untuk menambah stimulus ekonomi jika diperlukan.

Dari pasar Forex Europe, EUR kemarin juga tertekan setelah rilis data Ifo Business Climate Jerman yang turun menjadi 105,7 di bulan Februari, lebih rendah dari ekspektasi 106,8 dan merupakan level terendah sejak Desember 2014.

Dari pasar Forex Tokyo, JPY menguat setelah pernyataan Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda bahwa untuk menaikkan inflasi tidak cukup dengan monetery base saja. Hal ini dinilai pelaku pasar sebagai bentuk pesimisme Kuroda dalam mencapai target inflasi. Di akhir sesi, rilis data Consumer Confidence AS bulan Februari yang lebih rendah dari ekspektasi (92,0 vs 97,2) tidak terlalu menggerakkan pasar.

Rilis data penting untuk hari ini (survey vs prior) :
- AU Construction Work Done q/q (-2,1% vs -3,6%)
- UK Mortgage Approvals (45,2k vs 44,0k)
- US New Home Sales (522k vs 544k)
- US Crude Oil Inventories (2,0M vs 2,1M)

Dari pasar domestik, USD/IDR melemah tipis di tengah minimnya data ekonomi lokal. Harga minyak dunia yang stabil di atas $32 per barrel masih menopang IDR. Sentimen positif pelaku pasar muncul dari adanya rencana beberapa negara anggota OPEC dan Rusia untuk menahan level produksinya. USD/IDR diperdagangkan pada range 13.380-13.430 dan ditutup di 13.425.

IHSG melemah 54,56 poin atau 1,16% ke posisi 4.654,05. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 12,17 poin (1,48%) menjadi 810,39. Pelemahan IHSG dimotori oleh saham sektor perbankan terkait rencana OJK membatasi Net Interest Margin (NIM) hingga 4%.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 49,31 poin (0,25%) menjadi 19.414,78, indeks Nikkei melemah 59,00 poin (0,37%) ke level 16.052,05, dan Straits Times menguat 11,42 poin (0,43%) ke posisi 2.672,07.

Senin, 22 Februari 2016

Info kurs valas hari ini US dollar, EUR, GBP, JPY, AUD, SGD

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, pukul 13:05 WIB adalah:

USD/IDR: 13410/13440
EUR/IDR: 14900/14925
GBP/IDR: 19155/19185
JPY/IDR: 118.80/119.00
SGD/IDR: 9555/9570
AUD/IDR: 9610/9625

Harga bisa berubah sewaktu-waktu

US Dollar menguat terhadap GBP dan juga EUR, Rupiah masih akan menguat

Pada sesi perdagangan forex global, EUR dan GBP merupakan mata uang terlemah pada pekan lalu. EUR melemah seiring dengan rilisnya European Central Bank (ECB) minutes yang menyatakan bahwa ECB akan me-review kembali kebijakan moneter pada bulan Maret mendatang. Pelemahan didukung pula oleh data German PPI yang dirilis turun menjadi -0.7% MoM dan -2.4% YoY di bulan Januari. EUR/USD diperdagangkan melemah hingga level 1.1067.

Sementara itu dari Pasar forex London, GBP melemah masih dipengaruhi oleh Brexit. Data UK dirilis mixed diantaranya UK Retail Sales sebesar 2.3% MoM pada bulan Januari, ekspektasi pasar 0.8% dan Public Sector net Borrowing turun menjadi GBP -11.8b di bulan Januari. GBP/USD diperdagangkan melemah hingga level 1.4247.

USD sedikit menguat terhadap beberapa mata uang komoditas pada awal sesi Amerika seiring dengan data US CPI yang naik menjadi 1.4% YoY di Januari, naik dari 0.7% dan di atas ekspektasi pasar 1.2%. US Core CPI juga naik menjadi 2.2% YoY, naik dari 2.1% dan di atas ekspektasi pasar 2.1%. Crude Oil kembali diperdagangkan di bawah $ 30 per barrel, menyebabkan pelemahan CAD, USD/CAD diperdagangkan hingga level 1.3844.

Rilis data untuk hari ini (survey/prior):
- France Manufacturing PMI (49.9 / 50.0)
- France Services PMI (50.4 / 50.3)
- German Manufacturing PMI (52.1 / 52.3)
- German Services PMI (54.8 / 55.0)
- Eurozone Manufacturing PMI (52.1 / 52.3)
- Eurozone Services PMI (53.4 / 53.6)
- US Manufacturing PMI (52.5 / 52.4)

Dari pasar domestik, USD/IDR ditutup pada level 13,495, IDR menguat tipis 0.06% dari penutupan hari sebelumnya. Pada pasar surat berharga, harga SUN melemah dalam range 30 – 85 bps dengan volume transaksi yang relatif rendah sebesar IDR 6.74 Trilyun. Demand investor masih terfokus pada surat berharga tenor pendek (1-3 tahun), mendorong pelebaran yield curve lebih lanjut. Aksi Bank Indonesia untuk menurunkan yield pada OPT sebesar 5-25 bps tidak mampu memberikan sentimen positif pada pasar SUN.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 4,697.56 atau turun 81.23 poin (-1.7%) dari penutupan hari sebelumnya. Investor asing mencatatkan net sell sebesar IDR 912.2 Milyar. Penurunan ini seiring dengan OJK yang akan menerbitkan peraturan yang dapat membatasi NIM perbankan pada level 4%. Saham Perbankan Nasional ditutup terkoreksi cukup dalam. (Bank BUMN melemah 4.37% - 6.4%).

Dari bursa saham regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 77.58 poin (-0.40%) menjadi 19,285.50, indeks Nikkei turun 229.63 poin (-1.42%) menjadi 15,967.17, dan indeks Straits Times turun 0.40 poin (-0.02%) menjadi 2,657.17.

Jumat, 19 Februari 2016

Info Kurs Valas hari ini US Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD, CNY

Info Kurs Valas hari ini US Dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, GBP Rupiah, CNY Rupiah

USD/IDR 13510-13550
EUR/IDR 15015-15076
JPY/IDR 119.60-120.15
AUD/IDR 9583-9630
GBP/IDR 19309-19450
SGD/IDR 9598-9633
CNY/IDR 2038-2082

Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Bank Indonesia rate turun menjadi 7,00 %, EUR/USD bearish respon akan adanya penambahan stimulus dari ECB

Dari perdagangan forex global, AUD/USD melemah setelah rilisnya data tingkat pengangguran Australia yang naik menjadi 6% bulan lalu, vs ekspektasi 5,8%. Data rilisan tenaga kerja ini sangat signifikan mempengaruhi Australia Dollar, Jumlah tenaga kerja di Australia berkurang 7.900 orang di bulan Januari 2016 vs ekspektasi penambahan 12.900 pekerja dan prior pengurangan 800 pekerja.

Bank sentral Australia, RBA sendiri memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan usai pertemuan moneternya pada awal bulan ini dan mengatakan akan memonitor "perkembangan kondisi tenaga kerja" sebelum memutuskan akan mempertahankan atau memangkas suku bunga acuan pada pertemuan bulan Maret. Namun, sebagian besar analis menilai data tenaga kerja bulanan yang volatil belum tentu bisa menjadi sinyal kuat adanya hambatan dalam pertumbuhan tenaga kerja di Australia.

Dari pasar Forex Eropa, EUR/USD menuju tren bearish terpanjang dalam 10 bulan seiring spekulasi bahwa ECB akan menambah stimulus pada pertemuan bulan depan. Rilis dari risalah pertemuan ECB bulan Januari lalu menunjukkan adanya wacana pelonggaran moneter terbaru untuk mengantisipasi resiko perlambatan ekonomi global.

Dari pasar Forex London, GBP/USD rebound dari level terendah dalam dua minggu terakhir, serta rebound terhadap EUR setelah pasar saham Eropa kembali menguat. Isu Brexit yang masih kuat membatasi penguatan GBP, mencemaskan investor terhadap masa depan Inggris di dalam Uni Eropa.  Pergerakan kurs forex GBP sendiri dalam pekan ini cenderung beriringan dengan aset berisiko karena defisit transaksi nasional yang besar dan tingkat suku bunga Inggris yang cukup tinggi dibandingkan negara maju lain.

Fokus juga tertuju pada pertemuan dua hari Dewan Eropa yang dimulai pada hari Kamis, dengan Perdana Menteri Inggris, David Cameron yang mendiskusikan keanggotaan Inggris dalam Uni Eropa.

Data rilis untuk hari ini (consensus/prior):
• GE PPI mom (-0,3% / -0,5%)
• UK Retail Sales mom (0,8% / -1%)
• US CPI mom (-0,1% / -0,1%)
• EU Consumer Confidence (-7 / -6,3)

Dari perdagangan forex dalam negeri, USD/IDR dibuka pada level 13.470/480. Sementara kurs JISDOR berada pada level 13.479. IDR sempat menguat ke level 13.445/450 sebelum kembali melemah ke level 13.460/480. IDR kembali menguat setelah Rapat Dewan Gubernur BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, dari 7,25% menjadi 7%. Namun adanya sentimen eksternal terutama mata uang ASEAN yang melemah terhadap USD membuat USD/IDR kembali menguat dan ditutup pada level 13.500/505 dengan kisaran harian 13.445-13.505.

Dari pasar saham, IHSG akhir pekan lalu ditutup naik 13,29 poin atau 0,28% menjadi 4.778,79. Pergerakan IHSG sesuai dengan pergerakan saham regional di ASEAN, Jepang dan Korea Selatan yang mulai stabil. Nikkei 225 Stock Average naik 2,28% atau 360,44 poin ke level 16.196,80. I

Lalu kondisi saham Jepang bagaimana, Indeks Topix Jepang juga menguat 2,25% atau 28,80 poin ke level 1.311,20. Pergerakan IHSG sendiri juga sejalan dengan penguatan di bursa ASEAN, dimana Straits Times menguat +1,74%, indeks Malaysia menguat +0,78%, indeks Thailand +0,90%, dan indeks Filipina menguat +0,92% pada pertengahan hari sebelum penutupan.

Rabu, 17 Februari 2016

Menjelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Rupiah diperkirakan menguat

Pada sesi perdagangan forex global,
Dari sesi perdagangan Asia, NZD diperdagangkan melemah hingga -1,28% setelah dirilisnya data New Zealand 2yr Inflation Expectation yang dirilis lebih rendah dari ekpektasi yaitu 1,63% vs 1,85% dan merupakan level terendah sejak 1995.

Dari sesi Eropa, GBP diperdagangkan melemah terhadap USD setelah dirilisnya data UK CPI Core YoY yang dirilis lebih rendah dari ekspektasi 1,2% vs 1,3%.
Dari sesi perdagangan Amerika, USD diperdagangkan menguat terhadap mayoritas major currencies setelah aksi risk aversion dari pelaku pasar terkait penurunan harga minyak 1,02% ke level 29,14.

Penurunan ini disebabkan oleh perjanjian antara Arab Saudi dan Rusia dalam menghentikan produksi minyak diperkirakan tidak akan membantu mendorong harga minyak dunia jika Iran dan Irak tidak ikut bekerja sama membatasi produksi minyak.

Rilis data untuk hari ini (survey/prior):
- UK Average Earnings Index Dec (1,9%/2,0%)
- UK Claimant Count Change (-2,9K/-4.3K)
- US Building Permits Jan (1,200M/1,204M)
- US Housing Starts Jan ( 1,177M/1,149M
- US PPI MoM (-0,2%/-0,2%)
- US Industrial Production MoM (0?4%/-0,4%)

Dari pasar domestik, USD/IDR ditutup pada level 13.400, IDR menguat 0,18% dari penutupan hari Senin lalu.Pada bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 4.745 atau menguat +0,09%. Dari Pasar SUN, mayoritas SUN diperdagangkan melemah 25-70 bps akibat tekanan supply SUN dari lelang SBN.

Dari hasi lelang SBN yang diadakan oleh Kemenkeu, dari total bid yang masuk sebesar IDR 24,65 Triliun, total SUN yang dialokasikan oleh Pemerintah adalah sebesar IDR 16,3 Triliun, atau lebih tinggi dibandingkan target awal sebesar IDR 12 Triliun. Kepemilikan SBN naik 11,48 T menjelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDGBI) yang akan diselenggarakan 18 Februari 2016.
Mayoritas pelaku pasar membobot pemotongan BI Rate
sebesar 25 bps ke level 7,00%

Sementara itu dari bursa saham regional, di antaranya indeks Hang Seng naik 203,94 poin (1,08%) menjadi 19.122,08, indeks Nikkei naik 31,85 poin (0,20%) menjadi 16.054,43, dan indeks Straits Times naik 36,68 poin (1,41%) menjadi 2.644,58.

Selasa, 16 Februari 2016

Neraca perdagangan Indonesia surplus, Rupiah melanjutkan penguatannya

Rupiah menguat setelah rilisnya data penting Indonesia, yaitu Neraca Perdagangan Indonesia Januari 2016 yang Mencatat Surplus USD 51 juta

Sesuai data dari Badan Pusat Statistik, Neraca perdagangan Indonesia di bulan Januari 2016 mencatat surplus USD 51 juta setelah mengalami defisit USD 161 juta pada Desember 2015. hal ini tercermin dari data ekspor impor, Untuk nilai impor Januari 2016 secara keseluruhan turun 17,15% menjadi USD10,45 miliar, demikian juga dengan nilai ekspor turun 20,72% menjadi USD 10,5 miliar.

Berita baik ini sangat membantu penguatan rupiah dalam jangka pendek, Suplus neraca perdagangan ini lebih baik dari nilai konsensus pasar yang menyebutkan defisit USD 241 juta dan ekspektasi tim ekonomi Mandiri defisit USD 382 juta. Perbaikan neraca perdagangan tersebut dikarenakan tingginya penurunan impor dibandingkan ekspor.

Penguatan Rupiah juga didukung oleh turunnya defisit neraca perdagangan migas. Defisit neraca perdagangan migas turun dari USD 500 juta menjadi USD 110 juta di Januari 2016. Perbaikan neraca perdagangan migas tersebut dipengaruhi oleh penurunan impor migas sebesar 32,10% (MoM) atau mencapai USD1,22 miliar. Nilai ini melampaui penurunan ekspor migas sebesar 14,81% (MoM).

Lalu bagaimana dengan data perdagangan non migas, Di sisi lain, neraca perdagangan nonmigas Januari 2016 masih mencatat suplus sebesar USD 160 juta. Nilai ini masih lebih rendah dibandingkan dengan surplus di Desember 2015 sebesar USD 340 juta. Penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas disebabkan oleh penurunan ekspor nonmigas sebesar 11,52% (MoM) lebih besar dibandingkan penurunan impor nonmigas sebesar 10,22% (MoM).

Penurunan ekspor nonmigas Januari 2016 terhadap Desember 2015 terbesar terjadi pada ekspor lemak dan minyak hewan/nabati nilai sebesar USD327 juta (20,15%), disusul kemudian dengan bahan bakar mineral, pakaian jadi bukan rajutan, bijih, kerak, dan abu logam, dan timah. Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada perhiasan/permata sebesar USD128,8 juta (50,02%). 

Berdasarkan data BPS pengelompokan menurut sektornya ekspor non migas hasil industri pengolahan Januari 2016 mengalami penurunan sebesar 15,53% (MoM). Untuk ekspor hasil tambang dan lainnya mengalami penurunan 25,14%, dan ekspor hasil pertanian turun sebesar 6,64%.

Sedangkan menurut provinsi asal barangnya ekspor Indonesia Januari 2016 terbesar berasal dari Jawa Barat dengan nilai sebesar USD1,98 miliar (18,82%), diikuti Jawa Timur USD1,29 miliar (12,24%) dan Kalimantan Timur USD1,12  miliar (10,69%).

Menurut pemerintah kondisi perekonomian saat ini mulai membaik meskipun belum sesuai dengan ekspektasi. 

Oleh karena itu diharapkan pelaku usaha tidak cemas melihat tren penurunan impor barang modal. Ke depannya tim ekonomi Bank Mandiri mengekspektasikan pertumbuhan GDP di 2016 sebesar 5% (YoY) ditengah ketidakpastian ekonomi global.  

Source: Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Bank Mandiri

Info Kurs Valas hari ini USD, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD, CNY, Ada lelang SBN Rupiah akan kembali menguat

Info Kurs Valas hari ini US Dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, GBP Rupiah, CNY Rupiah, USD/IDR pagi ini, Selasa 16 Februari 2016 dibuka pada level 13300/13320 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada 13250-13400.

Pada sesi perdagangan forex global, JPY melanjutkan pelemahan terhadap USD seiring dengan rilisnya data Japan GDP QoQ Q4 yang dirilis sebesar -0.4%, lebih rendah dari ekspektasi pasar -0.3% dan periode sebelumnya 0.3%. Pelemahan JPY juga didukung oleh meningkatnya risk appetite para investor sehingga beralih ke aset yg lebih berisiko.

Pada sesi Eropa, EUR/USD kembali melemah setelah pernyataan dari Presiden European Central Bank (ECB), Mario Draghi bahwa ECB siap untuk menambahkan stimulus pada pertemuan bulan Maret mendatang, apabila turunnya harga minyak dan perlambatan pasar finansial meningkatkan risiko pada kestabilan inflasi.

Walaupun tidak memberikan detail terkait jumlah dalam program pembelian aset, investor tetap merespon negatif potensi stimulus tambahan tersebut. Tidak ada data penting dari Amerika terkait dengan Bank Holiday di Amerika.

Dari pasar domestik, USD/IDR ditutup pada level 13,375, IDR menguat 0.85% dari penutupan hari Jumat pekan lalu. Penguatan ini seiring dengan rilisnya Trade Balance Indonesia periode Januari yang surplus sebesar USD 50.6 Juta, lebih baik dari prediksi defisit USD 241 Juta. Berdasarkan data BPS, nilai surplus tersebut terbantu oleh surplus sektor non migas sebesar USD 164.5 Juta di saat sektor migas defisit USD 113.9 Juta.

Hari ini diperkirakan IDR akan menguat kembali dengan adanya lelang SBN yang terdiri dari SPN 1 tahun, FR0056 (10Yr), FR0073 (15Yr), dan FR0072 (20Yr) dengan target indikatif sebesar IDR 12 Trilyun.

Penutupan bursa saham Senin, 15 Februari 2016:

Straits Times +2,68%
IHSG +0,56%
Dow Jones +1.96%
Nikkei +7,16%

Indikasi kurs Valuta Asing, 16 Februari 2016, pukul 08:19 WIB adalah sbb:
USD/IDR: 13300/13320
EUR/IDR: 14865/14900
GBP/IDR: 19210/19260
JPY/IDR: 116.10/116.40
SGD/IDR: 9500/9530
AUD/IDR: 9525/9555
CNH/IDR: 2045/2055

Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Senin, 15 Februari 2016

Info Kurs Valas hari ini USD, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD, CNY, Yen melanjutkan penguatan terhadap Major currencies

Info Kurs Valas hari ini US Dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, GBP Rupiah, CNY Rupiah,
USD/IDR pagi ini, Senin 15 Februari 2016 dibuka pada level 13460/13490 dan diperjirakan akan diperdagangkan pada 13450-13550.

Dari perdagangan forex global Jumat, 12 Februari 2016, JPY menguat terhadap major currencies terutama USD, mencetak pelemahan USD/JPY mingguan terbesar sejak akhir 2008. Pemerintah Jepang sendiri menyatakan akan melakukan koordinasi pada pertemuan G20 di Shanghai bulan ini untuk meredam volatilitas pasar dan penguatan JPY yang terlalu berisiko bagi kondisi ekonomi dalam negeri. GBP/USD bergerak ranging dengan kecenderungan melemah, terkait dampak dari saham perbankan Eropa yang melemah serta ketidakpastian kenaikan suku bunga BOE. Pelaku pasar memperkirakan BOE tidak akan menaikkan suku bunga sebelum tahun 2020, bahkan salah satu analis menaikkan kemungkinan BOE melakukan penurunan suku bunga menjadi 50% selama tahun 2016.

Dari perdagangan forex dalam negeri, IDR ditutup melemah tipis di tengah sentimen eksternal seperti pasar saham regional yang melemah. IDR ditutup pada level 13.490 dengan kisaran harian 13.430-13.520. Posisi akhir hari IDR melemah 28 poin atau -0,21% terhadap USD dibanding posisi hari Kamis sebelumnya di 13.462,5.  Aksi risk aversion mewarnai akhir pekan lalu, mengurangi posisi investor terhadap mata uang dengan yield yang lebih tinggi seperti IDR.

Penutupan bursa saham Jumat, 12 Februari 2016:
Straits Times +0,19%
IHSG -1,29%
Dow Jones +1,96%

Info Kurs Valas hari ini US Dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, GBP Rupiah, CNY Rupiah, 15 Februari 2016, pukul 08.20 WIB adalah sbb:

USD/IDR: 13465/13490
EUR/IDR: 15115/15160
GBP/IDR: 19530/19580
JPY/IDR: 118.55/118.85
SGD/IDR: 9615/9640
AUD/IDR: 9590/9610

Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Kamis, 11 Februari 2016

Mengapa Bank of Japan menerapkan suku bunga negatif? Ini penjelasannya...

Info Kurs Valas hari ini US Dollar Rupiah dibuka pada level 13300-13350, US dollar Rupiah hari ini diperkirakan akan diperdagangkan di kisaran 13325-13450, karena menguat terlalu cepat biasanya akan terjadi taking profit sesuai dengan mekanisme pasar

Pada sesi perdagangan forex global, Bank of Japan (BoJ) menyatakan akan memperbaiki bond lending scheme untuk menurunkan kemungkinan turunnya peredaran bonds pemerintah di market. Nominal JGB untuk financial institutions akan dinaikkan dari sebelumnya JPY 400 menjadi JPY 1 T per issue. JPY menguat hingga level 114.27 pada awal sesi Asia.

Pada sesi Eropa, buruknya data UK tidak terlalu mempengaruhi pergerakan GBP/USD, UK Industrial Production turun menjadi -1.1% MoM dan -1.4% YoY pada bulan Desember, lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar -0.2% MoM dan 1.0% YoY. UK Manufacturing Production turun menjadi 0.2% MoM dan -1.7% YoY, ekspektasi pasar 0.1% MoM dan 1.4% YoY.

Pada sesi Amerika, US menguat terbatas terhadap beberapa mata uang setelah pernyataan dari Gubernur The Fed, Janet Yellen bahwa kenaikan Fed rate akan dilakukan secara bertahap daripada yang diperkirakan dan peningkatan employment serta pertumbuhan upah dapat mendukung pertumbuhan pendapatan real dan consumer spending. Namun setelah itu, USD kembali melemah terhadap beberapa mata uang.

Rilis data untuk hari ini (survey/prior):

- UK RICS House Price Balance (52% / 50%)

- US Initial Jobless Claims (287k / 285k)

Dari pasar domestik, IDR menguat tajam sebesar 1.05% dibandingkan penutupan sebelumnya, USD/IDR ditutup pada level 13,462.5. Pada pasar surat berharga,  harga SUN ditutup menguat 20-50 sejalan dengan penguatan signifikan IDR.

Langkah Bank of Japan (BoJ) menetapkan suku bunga negatif telah menarik capital inflow sebesar IDR 30.19 Triliun ke pasar SUN sejak awal 2016. Namun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 4,732.48 atau turun 36.14 poin (-0.76%).

Penurunan IHSG ini sejalan dengan pelemahan bursa regional, di antaranya indeks Nikkei turun 372.05 poin (2.31%) menjadi 15,713.39 dan indeks Straits Times turun 46.47 poin (1.77%) menjadi 2,576.74.

Rabu, 10 Februari 2016

Penguatan Rupiah diantara pelemahan harga minyak, aksi moneter Bank of Japan dan bobrok nya ekonomi China

Info Kurs Valas hari ini US Dollar Rupiah dibuka pada level 13520-13570, diperkirakan hari ini US Dollar Rupiah akan diperdagangkan dalam kisaran 13475-13575, dengan kecenderungan rupiah menguat USD

Dari perdagangan forex Selasa kemarin, JPY menguat ke level tertingginya terhadap USD sejak November 2014 seiring aksi jual yang terjadi di pasar saham global, harga minyak yang masih belum beranjak dari range $30 serta kecemasan investor terhadap sektor perbankan Eropa.

Ketiga sentimen negatif tersebut memicu risk aversion di pasar sehingga permintaan JPY sebagai aset safe haven bergerak naik secara signifikan. Pelaku pasar cenderung mengabaikan kebijakan BOJ pekan lalu yang menetapkan suku bunga negatif bagi industri finansial yang melakukan placement di bank sentral. GBP/USD berada pada tren bearish terkait kekuatiran atas sektor keuangan dan perbankan Eropa.

Saham sektor perbankan Eropa sendiri telah anjlok hingga 22% sepanjang tahun, terkait faktor fundamental internal maupun eksternal seperti perlambatan ekonomi China serta kejatuhan harga komoditas. Sementara AUD dan EUR menguat terhadap USD, memanfaatkan momentum tekanan yang sedang dihadapi USD terkait ketidakpastian kenaikan suku bunga.

Data rilis untuk hari ini (consensus/prior):
• UK Industrial Prod.mom (-0,2% / -0,7%)
• UK Industrial Prod. yoy (1% / 0,9%)
• UK Mfg. Production mom (0,1% / -0,4%)
• UK Mfg. Production yoy (-1,4% / -1,2%)
• US Fed Chairman Yellen’s Testimony                      
• US Budget Statement ($10.3B / -14.4B)

Dari pasar saham, IHSG pada hari Selasa kemarin ditutup turun sebesar 30,32 poin atau -0,63% menjadi 4.768,62. Sementara saham LQ45 juga turun 5,70 poin (-0,67%) menjadi 838,23. IHSG BEI bergerak melemah namun masih dinilai wajar setelah mengalami penguatan cukup tinggi pada pekan lalu. Aliran dana asing yang masih masuk ke pasar saham menahan tekanan IHSG BEI lebih dalam. Dalam data BEI tercatat, pemodal asing membukukan foreign net buy sebesar IDR 337,386 miliar kemarin.

Aksi beli investor asing seiring dengan prospek ekonomi nasional yang positif menyusul sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di dalam negeri terus berjalan yang dimulai sejak pertengahan tahun lalu.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei turun 918,86 poin (-5,40%) ke level 16.085,44, indeks Sensex Bombay turun 247,65 poin (-1,04%) menjadi 24.037,05, dan All Ordinaries Australia melemah 139,50 poin (-2,78%) ke posisi 4.882,60.

Selasa, 09 Februari 2016

Optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini pada level 5,00 %, ini penjelasannya....

Optimisme pemerintah mengenai kondisi ekonomi negara ini semakin meningkat seiring Ekonomi Indonesia yang tumbuh di atas ekspektasi, Hal ini tercermin dari data rilisan Badan Pusat Statistik, Pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia mencatat angka terendah sejak 2009. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 sebesar 4,79 persen secara tahunan (yoy), lebih kecil dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar 5,02 persen.

Dijelaskan lebih rinci, Pada triwulan IV 2015, pertumbuhan tercatat 5,04% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 4,74% (yoy) dan melampaui ekspektasi pasar. Perlambatan ini banyak dipengaruhi oleh kondisi eksternal, diantaranya perlambatan ekonomi di mitra-mitra dagang Indonesia, yang menggerus kinerja ekspor.

Sedangkan PDB per kapita Indonesia meningkat dari angka IDR 41,9 juta pada 2014 ke angka IDR 45,18 juta sepanjang 2015. Namun karena terjadi depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika sebesar 10,59 persen sepanjang tahun lalu, nilai pendapatan per kapita Indonesia dalam dolar menurun dari USD 3.530 pada 2014 menuju USD 3.377 sepanjang 2015.

Optimisme pemerintah tercermin dari Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya, didorong pertumbuhan konsumsi. Pertumbuhan ekonomi meningkat dibanding kuartal sebelumnya, sejalan dengan upaya pemerintah dalam memberikan stimulus pada perekonomian dan kebijakan menjaga stabilitas makroekonomi dengan memberikan ruang bagi momentum pertumbuhan ekonomi.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2015 terutama didorong oleh peningkatan permintaan domestik, di tengah kontribusi sektor eksternal yang menurun. Dari sisi permintaan domestik, peningkatan pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh meningkatnya peran Pemerintah, baik dalam bentuk konsumsi pemerintah maupun investasi infrastruktur.

Sementara, konsumsi swasta masih tetap kuat, ditopang oleh peningkatan pertumbuhan konsumsi Lembaga Non-Profit Rumah Tangga (LNPRT) terkait aktivitas Pilkada pada triwulan IV 2015. Dari sisi eksternal, pemulihan ekonomi global yang berjalan lambat serta penurunan harga komoditas berdampak pada masih menurunnya ekspor.

Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan meningkat, didorong perbaikan infrastruktur dan stabilitas makroekonomi. Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan terus naik dari pertumbuhan tahun 2015.

Pertumbuhan pada 2016 diperkirakan didorong oleh stimulus fiskal, khususnya pembangunan proyek infrastruktur, dan konsumsi yang masih tetap kuat. Sementara itu, investasi diharapkan meningkat seiring dampak implementasi Paket Kebijakan Pemerintah yang mendorong investasi dan stabilitas makroekonomi yang semakin baik.

Di sisi lain, pemanfaatan ruang pelonggaraan moneter secara terukur dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan akan memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi ke depan. Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2016 pada level 5,00% didorong oleh peningkatan pada sebagian besar kinerja sektor ekonomi dan desentralisasi fiskal ke daerah

Source: Badan Pusat Statistik, bank mandiri, bank Indonesia

Info Kurs Valas hari ini US Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD

Info Kurs Valas hari ini US Dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, GBP Rupiah dan pasar saham domestik,

Penutupan bursa saham Senin, 8 Februari 2016:

Straits Times + 2.53% (5 Feb 2016)
IHSG +2.85% (5 Feb 2016)
Dow Jones -1.11%
Nikkei +1.10%

Oil : 30.13
Gold : 1,193.87

Info Kurs Valas hari ini, 9 Februari 2016, pukul 09:10 WIB

USD/IDR: 13675/13695
EUR/IDR: 15320/15360
GBP/IDR: 19730/19775
JPY/IDR: 118.70/119.00
SGD/IDR: 9720/9745
AUD/IDR: 9630/9650

Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Rupiah dan IHSG menguat dipicu capital inflow

Info Kurs Valas hari ini, US dollar vs Indonesia Rupiah dibuka pada level 13650-13690, diperkirakan hari ini US Dollar Rupiah akan diperdagangkan dalam kisaran 13600-13750

Update pasar uang dari global market, Dari pasar FX global hari Jumat, USD menguat terhadap mata uang lainnya setelah rilis data ketenagakerjaan AS yang hasilnya bervariasi. Non Farm Payroll naik 151.000, jauh di bawah ekspektasi kenaikan 190.000. Sementara itu tingkat pengangguran turun menjadi 4,9%, level di bawah 5% untuk pertama kalinya sejak 2008. Hal positif dari data ketenagakerjaan tersebut adalah naiknya rata-rata penghasilan per jam karyawan non pertanian swasta sebesar 12 sen menjadi $25,39. Pada sesi perdagangan Senin, aktivitas pasar kembali diwarnai risk aversion setelah harga minyak dunia kembali turun di bawah $30.

Hal ini disebabkan oleh pertemuan antara Saudi Arabia dan Venezuela yang tidak memberikan indikasi mengenai langkah yang akan diambil untuk mendorong harga minyak dunia. USD/JPY melemah tajam hingga menyentuh level 115,17, terendah dalam setahun terakhir.

Rilis data penting untuk hari ini (survey vs prior) :
- AU NAB Business Confidence (prior +3)
- DE Industrial Production (0,2% vs -0,3%)
- GB Trade Balance (-10,4B vs -10,6B)
- US JOLTS Job Openings (5,54M v 5,43M)

Dari pasar valas domestik, USD/IDR di awal sesi Jumat lalu melemah setelah BPS mengeluarkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV-2015 sebesar +5,04%, di atas ekspektasi +4,80%. Sepanjang tahun 2015, perekonomian tumbuh +4,79%. Namun pelemahan ini masih terbatas karena fokus pasar tertuju pada rilis data ketenegakerjaan AS malam harinya. USD/IDR diperdagangkan pada range 13.590-13.675 dan ditutup di 13.625.

Dari pasar saham domestik, IHSG pada hari Jumat lalu menguat 133,13 poin atau 2,85% ke posisi 4.798,95. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 30,20 poin (3,71%) menjadi 843,95. IHSG sepanjang tahun 2016 telah menguat 4,48%, tertinggi dibandingkan bursa lain di seluruh dunia.

Bursa regional kemarin, di antaranya indeks Hang Seng naik 105,08 poin (0,55%) menjadi 19.288,17, indeks Nikkei menguat 184,71 poin (1,10%) ke level 17.004,30, dan Straits Times menguat 64,72 poin (2,53%) ke posisi 2.623,21.u

Jumat, 05 Februari 2016

Info Kurs Valas hari ini USD, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD

Info Kurs Valas hari ini US Dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, GBP Rupiah

Indikasi kurs 5 Februari 2016, pukul 10:45

USD/IDR : 13.580/13.620
EUR/IDR : 15.220/15.260
SGD/IDR : 9.711/9.745
AUD/IDR: 9.755/9.795
JPY/IDR   : 116.45/116.75

Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Mengapa EUR menguat tajam terhadap USD dan major currencies?? Ini penjelasannya...

Info Kurs Valas hari ini US Dollar Rupiah dibuka pada level 13620-13660, diperkirakan hari ini US Dollar Rupiah akan diperdagangkan dalam kisaran 13600-13700 cenderung menguat Rupiah nya

Pada sesi perdagangan forex global, USD diperdagangkan melemah terhadap mayoritas mata uang pada pembukaan pasar seiring dengan pernyataan dari Presiden Fed New York, William Dudley bahwa perlambatan ekonomi global dapat berdampak signifikan terhadap kondisi perekonomian Amerika dan apabila kondisi tersebut berlanjut sampai dengan FOMC Meeting bulan Maret mendatang, The Fed akan mengambil langkah keputusan moneter. Secara terpisah, salah satu anggota Gubernur The Fed, Lael Brainard juga menyatakan bahwa tekanan di pasar emerging dapat diterjemahkan menjadi pelemahan ekspor, pelemahan investasi bisnis, dan juga pelemahan manufaktur di Amerika, menyebabkan semakin lambat pula untuk mencapai target inflasi.

Pada sesi Eropa, GBP/USD melemah hingga level 1.4530 setelah Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga pada level 0.50% dan pembelian aset tetap GBP 375B. Pelemahan juga didukung oleh salah satu anggota Monetary Policy Committee (MPC), Ian McCafferty yang mencabut suaranya untuk kenaikan suku bunga mengingat dalam beberapa meeting, Ian McCafferty selalu memberikan suara untuk kenaikan suku bunga. BoE juga menyatakan bahwa pertumbuhan global sedang melambat dalam tiga bulan terakhir seiring dengan pelemahan pasar emerging dan ekonomi Amerika yang tumbuh tidak sesuai dengan ekspektasi. BoE juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi menjadi lebih rendah dari proyeksi sebelumnya di bulan November.

Sementara itu EUR menguat hingga level 1.1245 seiring dengan pernyataan petinggi The Fed pada malam sebelumnya dan pernyataan dari Presiden European Central Bank (ECB), Mario Draghi bahwa bank sentral tidak akan membiarkan inflasi terus rendah, semakin lama inflasi rendah, semakin besar risiko inflasi tidak mencapai target.

Pada sesi Amerika, USD kembali melemah terhadap mayoritas mata uang seiring dengan rilisnya data US Initial Jobless Claims yang lebih buruk dari periode sebelumnya (285k vs 277k).

Rilis data untuk hari ini (survey/prior):
- Indonesia GDP YoY Q4 (4.80% / 4.73%)
- Indonesia Foreign Reserves Q4 ($105.93B)
- Australia Retail Sales MoM Dec (0.4% / 0.4%)
- German Factory Orders MoM Dec (-0.5% / 1.5%)
- US Trade Balance Dec (-$43.20B / -$42.37B)
- US Non-farm Payrolls Jan (190k / 292k)
- US Unemployment Rate Jan (5.0% / 5.0%)

Dari pasar domestik, IDR menguat 0.97% seiring dengan pernyataan petinggi The Fed di hari sebelumnya, USD/IDR ditutup pada level 13,637.5. Pada pasar surat berharga, harga SUN diperdagangkan menguat 35-65 bps sejalan dengan penguatan IDR dan harga minyak yang naik mencapai level $ 32 per barel.

Penguatan juga terjadi pada bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 4,665.82 atau menguat 69.71 poin (+1.52%) seiring dengan sentimen positif dari investor asing terhadap perekonomian domestik. Investor asing mencatatkan net buy sebesar IDR 361.3 Milyar.

Dari bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng naik 191.50 poin (1.01%) menjadi 19,183.09, indeks Nikkei turun 146.26 poin (0.85%) menjadi 17,044.99, dan indeks Straits Times naik 7.75 poin (0.30%) menjadi 2,558.49.

Kamis, 04 Februari 2016

Indeks Keyakinan Konsumen meningkat, lalu bagaimana dengan tingkat inflasi??

Angin segar berhembus dari data ekonomi Indonesia terbaru, Optimisme Konsumen Semakin Menguat Pada Januari 2016

Optimisme konsumen semakin menguat pada Januari 2016 . Berdasarkan hasil survey yang dilakukan BI, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Januari 2016  tercatat sebesar 112,6, meningkat 5,1 poin dari bulan Desember 2015, Peningkatan IKK tersebut lebih tinggi dibandingkan peningkatan IKK pada Desember 2015 sebesar 3,8 poin. Menguatnya keyakinan konsumen pada Januari 2016, didorong oleh membaiknya persepsi terhadap kondisi ekonomi saat ini dan espektasi ekonomi 6 bulan ke depan. Hal ini terlihat dari peningkatan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 5,9 poin menjadi 99,9 poin dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tercatat naik sebesar 4,4 poin menjadi 125,4. Kenaikan IKE terutama didorong oleh kenaikan indeks ketersediaan lapangan kerja dan indeks penghasilan saat ini. Sementara itu, peningkatan espektasi ekonomi 6 bulan mendatang terutama didukung oleh perkiraan ekonomi yang membaik, banyaknya proyek infrastruktur yang dilakukan pemerintah dan perkiraan inflasi yang terkendali.

Meski demikian, kecendrungan masyarakat untuk mengkonsumsi menurun. Hal tersebut telihat dari average propensity to consume ratio sebesar 68,6% pada Januari 2016  atau  turun  0,4% dari bulan sebelumnya. Demikian juga dengan porsi pembayaran cicilan pinjaman terhadap pendapatan (debt to income ratio) turun 0,8% menjadi 12,1%. Sementara itu, porsi tabungan terhadap pendapatan (savings to income ratio) tercatat meningkat 1,2% dari bulan sebelumnya menjadi 19,3%.

Sedangkan Tingkat inflasi akan relatif stabil dalam beberapa bulan ke depan. Indikasi tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang yang turun 2,5 poin menjadi 158,1. Perlambatan tekanan kenaikan harga pada April 2016 diperkirakan terjadi pada kelompok komoditas perumahan, listrik, gas dan bahan bakar, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan serta kelompok bahan makanan. Hal ini ditengarai dipengaruhi oleh penurunan harga BBM, LPG dan tarif dasar listrik pada Januari 2016, Tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang (Juli 2016) juga diperkirakan melambat. Melambatnya tekanan kenaikan harga tersebut diprediksi sejalan dengan penurunan permintaan pasca Hari Raya Idul Fitri di awal Juli 2016

Dan tentunya Peningkatan optimisme konsumen akan mendukung perbaikan ekonomi Indonesia tahun ini, bahwa tingkat konsumsi akan dapat meningkat didukung oleh tingkat inflasi yang terkendali. Berdasarkan proyeksi, pertumbuhan ekonomi 2016 diperkirakan dapat mencapai 5% yoy, lebih tinggi dibandingkan 2015 yang diperkirakan sebesar 4,7% yoy. (sp)

Info Kurs Valas hari ini US Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD sesi siang

Info Kurs Valas hari ini US Dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, GBP Rupiah sesi siang

Info Kurs 04 Februari 2016 pukul 11.50 WIB

USD/IDR  : 13.665/13.675
EUR/IDR  : 15.149/15.161
AUD/IDR  :  9.802/9.810
JPY/IDR    : 115,94/116,04
GBP/IDR  : 19.913/19.929
SGD/IDR  : 9.655/9.664

harga sewaktu-waktu dapat berubah

Info Kurs Valas hari ini US Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD

Info Kurs Valas hari ini US Dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, GBP Rupiah

Indikasi kurs Valuta Asing, 4 Februari 2016, pukul 08.45 WIB

USD/IDR: 13655/13675
EUR/IDR: 15125/15175
GBP/IDR: 19895/19955
JPY/IDR: 115.55/115.90
SGD/IDR: 9640/9670
AUD/IDR: 9785/9815

Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Safe haven currency JPY menguat terhadap USD setelah kembali melemahnya harga minyak dan tren harga komoditas

Info Kurs Valas hari ini US Dollar Rupiah dibuka pada level 13610-13650, hari ini Rupiah diperkirakan akan diperdagangkan dalam kisaran 13575-13725

Dari perdagangan forex Rabu kemarin, JPY berbalik menguat terhadap USD setelah kembali melemahnya harga minyak dan tren harga komoditas lain yang masih bearish membuat investor memilih untuk membeli JPY sebagai aset safe haven.

AUD/USD melemah setelah munculnya sentimen risk aversion pasar serta data defisit perdagangan yang melebar pada bulan Desember. Sebagai salah satu mata uang komoditas, AUD sensitif dengan kondisi perdagangan sektor tersebut. Penurunan harga minyak dalam beberapa bulan belakangan ini juga diekspektasikan akan memengaruhi industri gas alam cair atau LNG dalam negeri yang sedang bertumbuh. Trade balance Australia sendiri dirilis sebesar AUD -3,54b vs survey AUD -2,45b & prior AUD -2,91b.

Sementara GBP/USD menguat setelah rilisnya PMI Services Inggris oleh Markit yang naik tipis menjadi 55,6 di bulan Januari, dari bulan Desember sebesar 55,5, vs survey penurunan menjadi 55,4.Sektor jasa merupakan tulang punggung perekonomian Inggris, yang berkontribusi sekitar 78% dari total output. Naiknya aktivitas ini diharapkan juga mampu menaikkan pertumbuhan ekonomi Inggris.

Data rilis untuk hari ini (consensus/prior):
AU NAB Business Confidence (prior 0)
EU ECB Economic Bulletin
EU Retail PMI (prior 49)
UK BoE Rate Decision (0,5% / 0,5%)
UK BOE Asset Purchase Target (375b / 375b)
UK BOE Inflation Report
US Initial Jobless Claims (286k / 278k)
US Factory Orders (-2% / -0,2%)

Dari pasar saham, IHSG pada hari Rabu kemarin ditutup menguat 8,67 poin atau 0,18% menjadi 4.596,10. Sementara kelompok saham LQ45 bergerak naik 3,35 poin (0,42%) menjadi 796,80. IHSG ditutup naik setelah cenderung bergerak melemah di sepanjang perdagangan kemarin dengan volume yang moderat. Indeks kepercayaan konsumen yang dirilis mencatatkan kenaikan menjadi salah satu faktor penopang indeks.

Indeks consumer confidence Indonesia bulan Januari 2016 tercatat meningkat 5,1 poin dari bulan sebelumnya menjadi 112,6.

Aksi penguatan terbatas oleh pelaku saham asing yang mencatatkan foreign net sell sebesar IDR 168,121 miliar kemarin. Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 455,25 poin (-2,34%) ke level 18.991,59, indeks Nikkei turun 559,43 poin (-3,15%) ke level 17.191,25, dan Straits Times melemah 30,83 poin (-1,19%) ke posisi 2.550,27.

Rabu, 03 Februari 2016

Info Kurs Valas hari ini US Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD, CNY sesi pagi

Info Kurs Valas hari ini US Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD, CNY sesi pagi

USD/IDR 13740-13770
EUR/IDR 15010-15045
SGD/IDR 9598-9630
AUD/IDR 9645-9676
JPY/IDR 114.95-115.40
GBP/IDR 19798-19870
CNY/IDR 2040-2090

Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Euro menguat terhadap major currencies setelah rilis data unemployment rate yang lebih baik dari ekspektasi

Indonesia Rupiah Exchange Rates dibuka melemah USD/IDR 13685-13725, diperkirakan hari ini Rupiah diperkirakan diperdagangkan dalam kisaran 13575-13750

Dari pasar FX global, RBA mempertahankan suku bunga acuan di level 2% pada meeting kemarin. RBA masih optimis dengan momentum pertumbuhan ekonomi domestik dan menilai angka inflasi sudah naik mendekati target, namun peluang pemotongan suku bunga kedepannya tetap terbuka. AUD bergerak stabil dalam range sempit pasca RBA meeting. Sementara itu PBOC dilaporkan menginjeksi CNY 10B ke pasar keuangan melalui reverse repo dan akan menginjeksi 100B lagi kedepannya untuk menjaga likuiditas selama tahun baru China. Dari Eropa, EUR menguat setelah rilis data EZ Unemployment Rate yang lebih baik dari ekspektasi (10,4% vs 10,5%). Sementara itu GBP melemah pasca publikasi data UK Construction  PMI bulan Januari yang mengecewakan (55,0 vs 57,6).

Rilis data penting untuk hari ini (survey vs prior) :
- AU Building Approvals (4,8% vs -12,7%)
- AU Trade Balance (-2,45B vs -2,91B)
- GB Service PMI (55,4 vs 55,5%)
- US ADP Non Farm Employment Change (193k v 257k)
- US ISM Non Manufacturing PMI (55,1 vs 55,3)

Dari pasar domestik, USD/IDR menguat karena aksi risk aversion setelah harga minyak dunia kembali turun tajam. Tercatat harga minyak untuk kontrak WTI turun hingga $30,39 per barel, level terendah minggu ini. Lelang surat berharga oleh Kementerian Keuangan kemarin ternyata tidak mampu menopang penguatan IDR. Lelang terbilang sukses karena tercatat incoming bid yang masuk sebesar Rp 34,6 T dari target indikatif Rp 12T. Sementara yang dimenangkan adalah Rp 15 T. USD/IDR diperdagangkan pada range 13.605-13.695 dan ditutup di 13.687,5.

IHSG melemah 32,07 poin atau 0,69% ke posisi 4.592,56. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 8,57 poin (1,07%) menjadi 794,46.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 91,84 poin (0,47%) menjadi 19.503,66, indeks Nikkei melemah 114,55 poin (0,64%) ke level 17.750,68, dan Straits Times melemah 19,47 poin (0,75%) ke posisi 2.581,99.

Selasa, 02 Februari 2016

Info Kurs Valas hari ini US Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD, CNY sesi pagi, Rupiah melanjutkan penguatannya

Info Kurs Valas hari ini US Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD, CNY sesi pagi,

USD 13600-13630
EUR 14812-14856
JPY 112.49-112.83
AUD 9658-9692
GBP 19616-19676
SGD 9551-9582
CNY 2050-2105

Pada sesi perdagangan forex global, AUD/USD melemah di awal sesi Asia hingga level 0.7042 seiring dengan melemahnya perekonomian China. China PMI manufacturing turun menjadi 49.4 di bulan Januari vs ekspektasi 49.6, yang merupakan level terendah sejak Agustus 2012. China non-manufacturing PMI juga turun menjadi 53.5. Pada pertemuan mendatang, Reserve Bank of Australia (RBA) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga.

Pada sesi Eropa, UK PMI Manufacturing naik menjadi 52.9 di bulan Januari, lebih baik dari ekspektasi 51.8. GBP/USD menguat hingga level 1.4442. Pada sesi Amerika, USD diperdagangkan melemah terhadap beberapa mata uang seiring dengan rilisnya data US ISM manufacturing sebesar 48.2 di bulan Januari, lebih rendah dari ekspektasi pasar 48.6. Pelemahan USD didukung pula oleh pernyataan dari Fischer bahwa turbulensi di pasar keuangan global baru-baru ini dapat merugikan pertumbuhan ekonomi Amerika.

Rilis data untuk hari ini (survey/prior):

- Australia Cash Rate (2.00% / 2.00%)

- German Unemployment Change (-7k / -14k)

- UK Construction PMI (57.6 / 57.8)

- Eurozone Unemployment Rate (10.5 / 10.5)

Dari pasar domestik, IDR diperdagangkan menguat hingga level 13,637.5, menguat 1% dari penutupan hari sebelumnya. Dari pasar surat berharga, setelah sempat rally di awal sesi perdagangan, mayoritas harga SUN ditutup menguat 25-75 bps. Penguatan juga terjadi di bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 4,624.64 atau menguat 9.47 poin (+0.21%).

Investor asing mencatatkan net buy sebesar IDR 416.7 Milyar. Dari bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 87.61 poin (0.45%) ke level 19,595.50, indeks Nikkei naik 346.93 poin (1.98%) ke level 17,865.23, dan Straits Times melemah 26.70 poin (1.02%) ke posisi 2,602.41. Sentimen positif di pasar domestik masih terjaga setelah BPS merilis CPI MoM Indonesia sebesar 0.51%, atau di bawah prediksi BI sebelumnya yang mencapai 0.75%.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan inflasi yang rendah disebabkan terjadinya penurunan harga bahan pangan. Ke depannya, Pemerintah akan berupaya mengendalikan laju inflasi agar sesuai target yang tercantum dalam APBN 2016 yaitu sebesar 4.7%. Hari ini, Kementerian Keuangan akan mengadakan lelang SBN yang terdiri dari SPN 3 bulan, SPN 1 tahun, FR0053 (5yr), FR0056 (10yr), dan FR0073 (15yr) dengan target indikatif IDR 12 Triliun.

Senin, 01 Februari 2016

Info Kurs Valas hari ini US Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD

Info Kurs Valas hari ini US Dollar, EUR, JPY, SGD, GBP, AUD per 1 February 2016

USD/IDR: 13580/13595
EUR/IDR: 14740/14760
GBP/IDR: 19370/19410
JPY/IDR: 112.05/112.20
SGD/IDR: 9545/9560
AUD/IDR: 9610/9625

Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Rupiah menguat setelah Moody's menetapkan peringkat utang Indonesia menjadi 'Baa3' status layak investasi

Indonesia Rupiah menguat terhadap mayoritas mata uang major, US dollar - Rupiah dibuka pada level 13690-13730, dan siang ini berada pada posisi 13580-13610, Dari perdagangan forex akhir pekan lalu, JPY berada pada level penurunan terbesar dalam setahun terakhir terhadap USD setelah keluarnya keputusan BOJ untuk mengadopsi suku bunga negatif.

BOJ menyatakan akan memberlakukan tingkat suku bunga deposito -0,1% untuk institusi keuangan mulai 16 Februari mendatang, membuat bank harus membayar bunga untuk ekses likuiditas yang ditempatkan di bank sentral.

BOJ juga berkomitmen untuk memangkas suku bunga lanjutan apabila diperlukan. Gejolak ekonomi global serta kejatuhan harga komoditas seperti minyak mentah mendorong pelaku pasar membeli aset safe haven seperti JPY, mempersulit upaya BOJ untuk mencapai target inflasi 2%.

Sedangkan dari pasar valas Eropa, EUR/USD melemah setelah rilisnya data dari Eurozone yang beragam. Data inflasi yoy Eurozone naik 0,4% sesuai ekspektasi vs prior 0,2%. ECB sendiri menargetkan inflasi yoy Eurozone berada di dekat level 2%. Namun core inflation naik 1% vs survey 0,9% & prior 0,9%. Data retail sales Jerman juga dirilis melemah -0,2% vs survey 0,5% & prior 0,4% (revised). USD sendiri menguat terhadap mata uang utama setelah rilisnya data GDP AS (annualized) yang tumbuh 0,7% di Q4 2015, mendekati level ekspektasi 0,8%. Penguatan USD juga didukung oleh rilisnya data PMI Chicago sebesar 55,6 vs survey 45,4 dan prior 42,9.

Data rilis untuk hari ini (consensus/prior):
• CN Caixin PMI Mfg (48,1 / 48,2)
• JN PMI Manufacturing (52,4 / 52,4)
• IT PMI Manufacturing (54,9 / 55,6)
• FR PMI Manufacturing (50,1 / 50)
• GE PMI Manufacturing (52,1 / 52,1)
• EU PMI Manufacturing (52,3 / 52,3)
• UK Mortgage Approvals (70k / 70,4k)
• UK M4 Money Supply (0,3% / 0,4%)
• UK PMI Manufacturing (51,8 / 51,9)
• US Personal Income (0,2% / 0,3%)
• US Personal Spending (0,1% / 0,3%)
• US ISM Manufacturing (48,6 / 48,2)
• US Const. Spending (0,6% / -0,4%)

Dari pasar saham, IHSG pada akhir pekan lalu ditutup naik 12,33 poin atau 0,26% menjadi 4.615,16. Sementara kelompok saham LQ45 naik 4,97 poin (0,62%) menjadi 799,99. IHSG BEI di hari Jumat bergerak ranging yang memperlihatkan bahwa pasar saham masih berada di area konsolidasi sehingga penguatannya cenderung terbatas.

Rupiah diperkirakan menguat karena Lembaga pemeringkat Moody's yang menetapkan peringkat utang indonesia di level 'Baa3' atau layak investasi dengan prospek stabil belum mampu memberikan kepercayaan pelaku pasar modal lebih tinggi terkait sentimen tekanan fiskal.

Minimnya sentimen positif tersebut membuat indeks BEI masih berisiko terkoreksi pada perdagangan pekan ini karena keengganan pelaku pasar untuk mengambil posisi beli secara agresif. Diharapkan apabila pemerintah dapat meningkatkan penerimaan negara, menjaga perbaikan pada defisit neraca berjalan dan inflasi dapat mendorong penaikkan peringkat dan menambah sentimen positif pasar terhadap ekonomi domestik.

Selain itu, tercatat pelaku asing masih membukukan net buy sebesar IDR 1,415 triliun pada Jumat lalu, menandakan sentimen positif yang masih terjaga dari pihak eksternal. Bursa regional seperti Hang Seng menguat 487,28 poin (2,54%) ke level 19.683,11, indeks Nikkei naik 476,85 poin (2,80%) ke level 17.518,30, dan Straits Times menguat 66,66 poin (2,60%) ke posisi 2.629,11.