Pages - Menu

Contact Us

Kamis, 31 Maret 2016

Pernyataan Yellen bernada dovish terkait prospek kenaikan suku bunga The Fed, Rupiah menguat terhadap US dollar

Rendahnya kekhawatiran kenaikan suku bunga Fed Rate memicu kenaikan indeks saham global dan kawasan pada perdagangan kemarinIndeks Dow Jones pada perdagangan kemarin (30/03) menguat 0,47% ke level 17.716,7 (+1,67% ytd) sedangkan S&P500 juga naik 0,44% ke level 2.064,0 (+0,98% ytd). Pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen yang bernada dovish atau berhati-hati terkait prospek kenaikan suku bunga acuannya. Pernyataan tersebut memberikan arahan bahwa kenaikan suku bunga tidak akan terlalu agresif. Sementara itu, pasar saham Eropa pada perdagangan kemarin juga mencatat kenaikan, dimana FT100 Inggris naik sebesar 1,59%, sedangkan Xetra DAX Jerman mengalami peningkatan 1,60% dan CAC Perancis berhasil menguat sebesar 1,78%. Di Asia sebagian besar indeks bursa-bursa saham ditutup juga mengalami penguatan. Strait Times Index, Shanghai dan SETI ditutup menguat, masing-masing sebanyak 1,90%, 2,77% dan 1,25%.

Dari dalam negeri, bursa saham dalam negeri pada perdagangan kemarin ditutup meningkat seiring penguatan bursa regional. IHSG mencatat kenaikan sebesar 0,74% menjadi 4.816,7 (+4,87% ytd). 

Saham-saham pendorong peningkatan IHSG kemarin antara lain Kalbe Farma (+9.3%), Telekomunikasi Indonesia (+1.4%) dan BRI (+1.6%). Transaksi di pasar saham tercatat sebesar IDR7,6 triliun dan rata-rata transaksi sepanjang tahun 2016 di pasar saham tercatat sebesar IDR5,7 triliun. Investor asing mencatatkan net buying senilai IDR5,4 miliar, dan secara akumulasi investor asing mencatat net buy tahun 2016 sebesar IDR3,7 triliun. Sementara itu, nilai tukar rupiah bergerak pada kisaran 13.258 dan 13.378 per USD, dan ditutup terapresiasi 0,98% ke level IDR13.269 per USD, sedangkan imbal hasil SBN bertenor 10 tahun turun 11,5 bps ke posisi 7,74%.

Data DJPPR menunjukkan bahwa kepemilikan asing di SBN per tanggal 28 Maret 2016 mencapai IDR605,1, atau 38,7% dari total jumlah yang beredar. Sepanjang bulan Maret, arus modal asing masuk di Surat Berharga Negara mencapai IDR18,4 triliun, dan sepanjang tahun 2016 arus masuk modal asing di SBN sudah mencapai IDR46,6 triliun.Pada hari ini IHSG dan Rupiah diprediksi berada di kisaran 4.803-4.897 dan 13.232-13.30 terhadap USD.

 

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, Rupiah akan menguat lagi

USD/IDR pagi ini, Kamis 31 Maret 2016, dibuka pada 13230/13270 dan diprediksi akan diperdagangkan dalam kisaran 13200-13300.

Dari perdagangan forex kemarin, USD melemah terhadap mayoritas mata uang setelah Gubernur The Fed menyatakan bahwa The Fed akan merumuskan kebijakan secara hati-hati terutama terkait suku bunga. Pelaku pasar menunggu data US Non-farm Payrolls yang rilis besok dengan prediksi sebesar 205k, lebih rendah dari periode sebelumnya 242k.

Dari pasar domestik, USD/IDR kemarin diperdagangkan pada range 13,255-375 dan ditutup pada level 13,265/70. Sementara pada perdagangan surat berharga, SUN benchmark diperdagangkan menguat hingga 1.45%, FR56 (10Yr) kembali ke level yield terkuatnya yaitu pada kisaran yield 7.65%.

Penutupan bursa saham Rabu 30 Maret 2016:
Straits Times +1.90%
IHSG +0.74%
Dow Jones +0.47%
Nikkei -1.31%
Gold $ 1,224.50
Oil $ 38

Indikasi kurs Valuta Asing, 31 Maret 2016, pukul 08.20 WIB adalah sbb:

USD/IDR: 13255/13275
EUR/IDR: 15000/15040
GBP/IDR: 19030/19080
JPY/IDR: 117.75/118.00
SGD/IDR: 9805/9835
AUD/IDR: 10145/10170
CNH/IDR: 2045/2060

Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Selasa, 29 Maret 2016

US Dollar masih menguat terhadap Rupiah, Paket Kebijakan Ekonomi XI akan diumumkan hari ini

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah masih akan menguat terhadap rupiah, Rupiah masih lunglai karena adanya capital outflow di perdagangan saham,

Pada sesi perdagangan Asia,mayoritas mata uang diperdagangkan ranging akibat sepinya perdagangan yang disebabkan oleh masih liburnya pasar Australia.

Pada sesi perdagangan Eropa, masih liburnya negara-negara di Eropa dan London menyebabkan pergerakan cenderung satu arah karena tipisnya volume pasar akibat libur Paskah

Pada sesi perdagangan Amerika, USD diperdagangkan melemah terhadap major currencies setelah rilisnya data US Goods Trade Balance yang lebih rendah dari periode sebelumnya yaitu -62,86B vs -62,23B. Dollar Index turun dari level 96,23 hingga ke level 95,84. Data ekonomi tersebut semakin menguatkan indikasi bahwa kenaikan suku bunga The Fed akan cenderung gradual. Para pelaku pasar juga menunggu pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen pada malam ini terkait pergerakan suku bunga The Fed.

Crude Oil diperdagangkan sedikit melemah ke level 39,41 , turun 0,44 poin (-1,10%)

Rilis Data untuk hari ini (survey/prior):
- JPN Retail Sales (1,7%/-0,1%)
- US CB Consumer Confidence (94/92,2)

Dari pasar domestic USD/IDR ditutup  pada level Rp 13.360 atau naik 110 bps (0,83%)  dari penutupan sebelumnya. IHSG ditutup melemah di 4.773,62 ,turun 53,46 poin (-1,11%).

Dari pasar SUN, perdagangan SUN di pasar domestik hari ini masih sepi, dipengaruhi tutupnya perdagangan Hong Kong dan London. Mayoritas harga SUN ditutup melemah 15-45 bps di tengah minimnya sentimen positif dari dalam negeri. Pelemahan juga didorong oleh antisipasi pasar atas tambahan supply SUN pada lelang esok hari.

SUN benchmark tenor 10Yr (FR0056) kini diperdagangkan pada level yield 7,79%. Sebagai informasi, hari ini Pemerintah berencana mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi XI yang akan berisi lima hal pokok, salah satunya berkaitan dengan dwelling time.

Hari ini Kementerian Keuangan akan mengadakan lelang SBN yang terdiri dari SPN 1 tahun, FR0056 (10Yr), FR0073 (15Yr), dan FR0072 (20Yr) dengan target indikatif sebesar IDR 12 Triliun.

Dari bursa saham regional, diantaranya indeks Nikkei naik 131,62 poin (0,77%) menjadi 17.134,37 , dan indeks Straits Times turun 17,10 (0,60%) menjadi 2.830,29.

Selasa, 15 Maret 2016

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah

Info kus valas hari ini US dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNH Rupiah, USD/IDR Pagi ini, 15 Maret  2016 dibuka pada 13050/13090 dan diprediksi USD/IDR akan diperdagangkan dalam kisaran 13025-13125

Dari perdagangan forex global, AUD/USD mengalami pelemahan seiring data China yang mengecewakan telah meredam demand pasar terhadap aset ber-yield tinggi. Data industry output China dirilis sebesar 5,4% vs estimasi 5,6%, sedangkan retail sales yoy China tumbuh 10,2% vs survey 11%. Pelemahan AUD/USD turut dipengaruhi oleh penurunan harga bijih besi sebagai komoditas utama Australia.

Sementara pada sesi perdagangan AS, USD kembali menguat terhadap major currency setelah kemungkinan besar kenaikan suku bunga AS kembali terbuka pada rapat FOMC minggu ini. Membaiknya prospek ekonomi AS mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga menguat menjadi 51% bulan ini vs 6% pada bulan lalu, menurut data polling via Bloomberg. Meskipun hampir seluruh pelaku pasar memperkirakan the Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan pekan ini, the Fed diharapkan akan memperbarui outlook kebijakan suku bunga dengan menitikberatkan fokusnya pada data inflasi dan ketengakerjaan AS.

Dari perdagangan forex dalam negeri, potensi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) yang kembali turun menjadi salah satu yang menopang indeks BEI. Pelaku pasar fokus terhadap saham yang terkait suku bunga seperti otomotif, properti dansektor konsumer.

Penutupan bursa saham 14 Maret  2016:

Straits Times +0,64%
IHSG +1,32%.
Dow Jones +0,09%
Nikkei +1,74%
Gold $ 1,228
Oil $ 37,88

Indikasi kurs Valuta Asing, 15 Maret  2016, pukul 08.10 WIB adalah sbb:

USD/IDR: 13075/13095
EUR/IDR: 14515/14545
GBP/IDR: 18670/18700
JPY/IDR: 114.80/115.00
SGD/IDR: 9480/9500
AUD/IDR: 9790/9810
CNH/IDR: 2010/2020

Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Jumat, 11 Maret 2016

European Central Bank potong suku bunga acuan dari 0.05% menjadi 0.00%, EUR menguat terhadap US dollar

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNH rupiah, kurs 11 Maret 2016, pukul 11.30 WIB

USD/IDR : 13.060/ 13.070
EUR/IDR : 14.580/14.595
SGD/IDR : 9.489/9.501
AUD/IDR: 9.779/9.793
JPY/IDR   : 115,03/115,12
Harga sewaktu-waktu dapat berubah

Pada sesi perdagangan Asia, NZD diperdagangkan melemah terhadap USD hingga mencapai level 0.6637setelah RBNZ melakukan pemotongan Interest Rate 25 bps menjadi 2.25%. RBNZ menyebutkan bahwa hal ini dilakukan untuk menaikkan harga-harga barang dan mendukung ekonomi. CPI YoY di Selandia Baru saat ini tercatat pada level 0.1%, atau jauh di bawah target RBNZ yaitu antara 1%-3%.

Pada sesi perdagangan Eropa, EUR sempat diperdagangkan melemah tajam terhadap USD hingga level 1,0823, turun lebih dari 150 poin setelah ECB mengeluarkan kebijakan stimulus ekonomi baru yaitu memotong Interest Rate dari 0,05% menjadi 0,00%, memotong Deposit Facility Rate dari -0,3% ke -0,4% dan meningkatkan pembelian Bonds menjadi €80bio per month dari sebelumnya di €60bio. Tetapi kemudian EUR rebound hingga lebih dari 350poin ke level 1,1217 setelah Draghi menyatakan bahwa tidak akan melakukan pemotongan interest rate lagi dalam jangka waktu yang cukup lama. Kebijakan ini diambil oleh ECB untuk menghadapi tingkat inflasi Zona Eropa yang sangat rendah.

Pada sesi perdagangan Amerika, USD diperdagangkan melemah terhadap mayoritas major currency setelah pernyataan Draghi di atas meskipun data Initial Jobless Claim dirilis lebih baik dari sebelumnya yaitu 259K vs 277K

Crude Oil diperdagangkan sedikit melemah ke level 37,93 , turun 0,36 (-0,94%) setelah ada kemungkinan pertemuan negara Non Opec dengan negara OPEC akan sedikit terhambat karena Iran kemungkinan besar tidak akan membekukan produksi minyaknya.

Rilis Data untuk hari ini (survey/prior):
- German CPI Feb (0,4%/ 0,4%)
- UK Trade Balance Jan (-10,30B/ -9,92B)
- Canada Employment Change (9K/5,7K)

Dari pasar domestic USD/IDR ditutup  pada level Rp 13.073 atau turun  0,53%  dari penutupan sebelumnya. IHSG juga  ditutup melemah di 4.793,20 turun 17,839 poin (-0,37%).

Dari pasar SUN, Harga SUN ditutup menguat 40-60 bps sebagai antisipasi atas hasil pertemuan ECB kemarin malam. Yield benchmark 10Yr (FR0056) turun 6 bps ke level 7,83%.

Dari bursa saham regional, diantaranya indeks Hang Seng turun 11,84 poin (-0,06%) menjadi 19.984,42 , indeks Nikkei naik 210,15 poin (1,26%) menjadi 16.852,35 , dan indeks Straits Times turun 1,31 poin (-0,05%) menjadi 2.809,12.

Kamis, 10 Maret 2016

Jaring Pengaman Sistem Keuangan : Mekanisme Bail out tidak lagi digunakan, Peran LPS sangat penting

Ada kah proses bail out atau bantuan liquidity dalam system perbankan Indonesia? Mari kita paparkan lebih Jesus, Pentingnya Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK). Bank Indonesia (BI) menyimpulkan bahwa JPSK merupakan kerangka kerja yang melandasi pengaturan mengenai skema asuransi simpanan, mekanisme pemberian fasilitas pembiayaan darurat oleh bank sentral (lender of last  resort), serta kebijakan penyelesaian krisis.

JPSK pada dasarnya lebih ditujukan untuk pencegahan krisis, namun demikian kerangka kerja ini juga meliputi mekanisme penyelesaian krisis sehingga tidak menimbulkan biaya yang besar kepada perekonomianDengan demikian, sasaran JPSK adalah menjaga stabilitas sistem keuangan sehingga sektor keuangan dapat berfungsi secara normal dan memiliki kontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi yang berkesinambungan. Melihat pentingnya JPSK pemerintah saat ini sedang mengkaji rancangan undang-undang (RUU) JPSK di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). RUU JPSK akan mengatur seluruh sistem keuangan Indonesia, termasuk diantaranya adalah perbankan.

Lalu bagaimana penanganan bank yang dilanda krisis?, Mekanisme bail-out tidak akan lagi digunakan. Salah satu bahasan utama dalam RUU JPSK adalah diubahnya mekanisme penanganan perbankan yang menghadapi krisis dari semula menggunakan bail-out menjadi bail-inBail-in berbeda dengan bail-out terutama pada sumber dananya, jika bail-outmerupakan suntikan likuiditas langsung dari pemerintah melalui anggaran belanja dan pendapatan negara (APBN), maka dana Bail in akan berasal dari LPS dalam bentuk pinjaman yang nantinya harus dikembalikan melalui premiBail-in akan lebih difokuskan kepada pencegahan krisis sehingga suntikan likuiditas diberikan sebelum sebuah entitas dinyatakan gagal bayar.

Terbatasnya dana LPS menjadi halangan. Pemerintah memperkirakan dana kelolaan LPS sebesar Rp 60 triliun tidak akan cukup untuk meredam dampak yang timbul apabila terjadi krisis finansial. Oleh karenanya, dalam RUU JPSK tersebut juga akan diatur mekanisme dimana LPS dapat mengajukan pinjaman ke pemerintah, kemudian pemerintah akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN). Hasil penerbitan SBN tersebut yang nantinya akan dipinjamkan ke LPS yang harus dikembalikan kepada pemerintah. Kedepannya LPS juga akan dapat mengajukan pinjaman ke BI dengan jaminan pemerintah.

Peran LPS menjadi lebih krusial. Apabila RUU JPSK dengan meanisme tersebut di atas disahkan oleh pemerintah, maka peran LPS dalam penanganan krisis finansial akan menjadi lebih penting. LPS harus dapat melakukan restrukturisasi perbankan yang bermasalah dengan baik, oleh karenanya dukungan penuh OJK dan BI mutlak diperlukan. (abs)

Source : Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Mandiri, Lembaga Penjamin Simpanan

Selasa, 08 Maret 2016

Rupiah dihantui profit taking setelah menguat tajam, USD/JPY masih bullish

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah masih akan menguat terhadap US dollar, namun akan melalui tekanan karena sudah menguat cukup tinggi, US dollar Rupiah dibuka pada 13100-13120

Dari perdagangan forex global, USD/JPY masih berada pada tren bullish seiring menguatnya pasar saham global dan harga minyak mentah. USD sendiri cenderung rebound terhadap mata uang regional Asia setelah sebelumnya sempat melemah setelah rilisnya data AS yang mixed di hari Jumat. Sementara EUR/USD bergerak ranging pada sesi perdagangan Eropa.

Perhatian pasar akan tertuju pada rapat moneter ECB di hari Kamis mendarang. ECB diperkirakan akan mengeluarkan stimulus tambahan pada rapat tersebut setelah pernyataan Presiden ECB Mario Draghi yang akan meninjau kembali kebijakan moneter Uni Eropa di bulan Maret. Isu penambahan stimulus semakin kencang setelah Uni Eropa kembali mengalami deflasi di bulan Februari. Eurostat melaporkan deflasi Uni Eropa bulan lalu sebesar 0,2%, pertama kali terjadi sejak Agustus 2014.

Data rilis untuk hari ini (consensus/prior):
• CN Trade Balance ($50,75b / $63,29b)
• AU NAB Business Confidence (prior 2)
• GE Industrial Prod. mom (0,5% / -1,2%)
• EU GDP qoq (0,3% / 0,3%)

Dari perdagangan forex dalam negeri, IDR menguat terhadap USD dengan level pembukaan 13.000/13.010 dan level penutupan 13.087. JISDOR berada pada level 13.029 dibandingkan akhir pekan lalu yang berada pada posisi 13.159. Menurut analis, pendorong utama dari kenaikan IDR adalah meningkatnya kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia, sehingga memicu arus modal asing masuk cukup deras sejak Februari tahun ini di saham maupun obligasi negara.

Sejak awal tahun ini hingga awal Maret 2016, arus modal asing masuk ke dalam negeri sekitar IDR 35 triliun, baik di pasar saham maupun surat utang atau obligasi. Dari sisi eksternal, penguatan IDR dipengaruhi oleh kemungkinan ditundanya kenaikan suku bunga the Fed.

Sementara dari pasar saham dalam negeri, IHSG ditutup turun sebesar 19,30 poin atau -0,39% menjadi 4.831,57. Sementara kelompok saham LQ45 melemah 6,02 poin (-0,71%) menjadi 842,59. Pelemahan dianggap sebagai koreksi setelah indeks BEI mengalami penguatan sebesar 2,49% pada pekan lalu. Potensi penguatan masih terbuka seiring dengan perkembangan harga komoditas minyak yang masih berada pada tren bullish. Pelaku pasar asing juga masih mencatatkan  foreign net buy sebesar IDR 501,998 miliar pada perdagangan saham kemarin. Diproyeksikan, IHSG sepekan ke depan masih berpeluang konsolidasi menguat di kisaran 4.800-4.900 poin. Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 16,98 poin (-0,08%) ke level 20.159,72, dan indeks Nikkei melemah 103,46 poin (-0,61%) ke level 16.911,32, Straits Times melemah 13,49 poin (-0,48%) ke posisi 2.823,51.

Senin, 07 Maret 2016

Mengapa Bank Dunia prediksi Ekonomi Indonesia tumbuh 5.3% di 2016, dan 5.5% di 2017? Ini penjelasannya...

Ekonomi global masih rentan koreksi, Bank Dunia menilai kondisi ekonomi global saat ini masih rentanBeberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi global masih lemah adalah sebagai berikut. Pertama, ekonomi Amerika Serikat merupakan satu-satunya penggerak pertumbuhan ekonomi global, sedangkan ekonomi Eropa yang masih dalam tahap recovery menghadapi risiko karena 'Brexit', yaitu rencana Inggris keluar dari Uni Eropa, dan krisis pengungsi. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Jepang masih belum juga terlalu membaik, menunggu apakah kebijakan penerapan suku bunga negatif akan efektif. Halnya yang sama juga terjadi di negara-negara berkembang yang selama satu dekade terakhir telah menjadi mesin pertumbuhan ekonomi global.

Brazil dan Rusia mengalami resesi karena ketergantungan yang tinggi terhadap komoditas. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok malah diproyeksikan melambat tahun 2016 dibandingkan tahun 2015. Semua hal tersebut menyebabkan perdagangan global tidak meningkat dan pertumbuhan produktivitas tetap lemah.Kedua, harga komoditas akan tetap rendah, dipengaruhi pasokan minyak yang masih tinggi dan permintaan yang tidak akan meningkat secara cepat. Ketiga, perubahan iklim berpotensi menciptakan 100 juta orang miskin baru. El Nino (kekeringan) yang parah terjadi tahun ini, terparah sejak akhir 1990-an melanda banyak kawasan, seperti, Afrika Timur dan Selatan, Amerika Tengah dan Karibia. Keempat, konflik yang semakin tegang menciptakan ketidakstabilan ekonomi terutama di Timur Tengah dan Eropa Timur.

Bank Dunia mengimbau agar setiap negara menciptakan fondasi yang lebih kuat untuk mengatasi risiko volatilitas perekonomian global. Dalam hal ini, diperlukan kebijakan makroekonomi yang tepat dipadukan dengan peningkatan daya saing dan produktivitas serta membangun kelembagaan yang kuat dan efektif.

Bank Dunia memproyeksikan akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 di tengah kelesuan pertumbuhan ekonomi negara emerging markets. Bank Dunia memperkirakan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mencapai titik nadir setelah menyentuh level 4,7% pada 2015, dan akan rebound menjadi 5,3% pada 2016 dan 5,5% pada 2017.

Proyeksi positif tersebut bertolak belakang dengan prediksi perlambatan ekonomi di Thailand (dari 2,5% pada 2015 menjadi 2,0% pada 2016), Tiongkok (dari 6,9% menjadi 6,7%) dan Turki (dari 4,2% menjadi 3,5%).

Bank Dunia menilai kunci percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah realisasi reformasi struktural dan implementasi rangkaian paket kebijakan ekonomi Pemerintah. Kondisi ekonomi domestik yang membaik antara lain terefleksi dalam nilai tukar Rupiah yang menguat beberapa waktu terakhir ini. Nilai tukar Rupiah terapresiasi sebesar 4,75% (ytd). Penguatan nilai tukar Rupiah didorong oleh aliran modal asing ke Indonesia karena para investor asing memandang ekonomi Indonesia saat ini dalam keadaan yang baik. Sebagai tambahan, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan gejala penguatan Rupiah merupakan pengaruh pengeluaran pemerintah yang sudah mulai bergerak sejak akhir tahun 2015.

Source : World Bank, Bank Indonesia, Wall Street Journal, Bank Mandiri, London Brexit referendum

Harga minyak mulai stabil dan capital inflow memperkuat Rupiah tembus dibawah 13000 terhadap US dollar

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah 13020-13040, kecenderungan menguat, Dari pasar FX global, USD bergerak mixed terhadap major currencies pasca rilis data ketenagakerjaan AS. US Non-Farm Payroll bulan Februari tercatat sebanyak 242k, jauh melebihi ekspektasi 198k. Tingkat pengangguran tetap berada pada level 4,9%, namun average hourly earnings turun 0,1% dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan 0,2%. Buruknya pertumbuhan gaji ini diyakini akan memperkuat ekspektasi The Fed akan mempertahankan Fed rate selama semester 1 tahun 2016.

Sementara itu Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda menyatakan akan menggunakan kebijakan moneter '3 dimensi' untuk mengejar target inflasi 2%, yaitu qualitative easing, quantitative easing dan suku bunga negatif. Namun Kuroda belum mempertimbangkan penurunan suku bunga lebih lanjut untuk saat ini.

Rilis data penting untuk hari ini (survey vs prior) :
- JP Leading Indicators (101,6% vs 102,1%)
- EZ German Factory Orders (-0,4% vs -0,7%)
- CH Foreign Currency Reserves (prior 575B)
- EZ Sentix Investor Confidence (8,8 vs 6,0)

Dari pasar domestik, USD/IDR melemah menjelang rilis data US Non Farm Payroll seiring dengan stabilnya harga minyak mentah dunia di level $34 per barel. Ekspektasi tren inflasi tahun 2016 yang menurun karena rencana PT Pertamina untuk menurunkan harga BBM pada April mendatang kemungkinan akan meredam fluktuasi Rupiah. USD/IDR diperdagangkan pada range 13.110-13.175 dan ditutup di 13.135.

IHSG menguat 6,84 poin atau 0,14% ke posisi 4.850,88. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 0,95 poin (0,11%) menjadi 848,61. Penguatan IHSG masih ditopang sentimen dari bursa saham regional yang positif di tengah harga minyak mentah dunia yang relatif stabil.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng naik 234,94 poin (1,18%) menjadi 20.176,70, indeks Nikkei menguat 54,62 poin (0,32%) ke level 17.014,78, dan Straits Times menguat 49,38 poin (1,77%) ke posisi 2.837,00.

Sabtu, 05 Maret 2016

Mengapa Bank Indonesia berencana menurunkan BI Rate dan ketentuan Giro Wajib Minimum? Ini penjelasannya....

Industry perbankan nasional menghadapi tahun yang berat di tahun 2016 ini, Rendahnya pertumbuhan DPK memicu pengetatan likuiditas perbankan

Dampaknya bisa systemic ke sector financial secara nasional, Melambatnya pertumbuhan DPK perbankan memicu kenaikan LDRDana pihak ketiga yang didapat dari OJK, Data OJK menunjukkan bahwa tingkat DPK sampai dengan bulan Desember 2015 melambat hingga mencapai 7,3% (YoY). Pertumbuhan DPK tersebut merupakan pertumbuhan terendah sejak tahun 2005. Sementara itu di sisi lain, kredit pada periode yang sama tumbuh 10,4% (YoY). Pertumbuhan DPK yang lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit menyebabkan likuiditas perbankan mengetatHal ini ditunjukkan oleh tingkat loan to deposit ratio (LDR) perbankan yang naik menjadi 92,1%.     

Kebijakan pembatasan suku bunga simpanan dapat menyebabkan likuiditas semakin ketat. OJK menghimbau kepada bank-bank di Indonesia untuk menurunkan suku bunga simpanan. Suku bunga simpanan untuk DPK dengan jumlah lebih dari IDR2 miliar dibatasi maksimum BI rate plus 75 bps untuk bank buku 4 dan BI rate plus 100 bps untuk bank buku 3, sehingga dengan kondisi BI rate saat ini yang sebesar 7%, bank-bank di buku 4 maksimum hanya dapat memberi bunga 7,75%, sedangkan bank-bank buku 3 maksimum hanya dapat memberi bunga sebesar 8%.

Selanjutnya bank dihimbau untuk menurunkan suku bunga kredit hingga satu digit sampai dengan akhir tahun 2016 ini. Dengan pembatasan suku bunga DPK tersebut, akan semakin sulit untuk meningkatkan pertumbuhan DPK, yang saat ini sedang mengalami tren melambat, sehingga pada gilirannya likuiditas akan mengetat. Apalagi di sisi lain, pemerintah masih memberikan kupon yang menarik untuk instrument sukuk ritel seri 008 yang sebesar 8,3% sehingga sebagian likuiditas akan terserap ke instrument tersebut

Akan menjadi ketatnya liquidity perbankan sedikit terbantu dengan ketentuan Bank Indonesia terbaru, Penurunan GWM sedikit membantu menambah likuiditas perbankanBI pada bulan Februari 2016 lalu kembali menurunkan giro wajib minum (GWM) Rupiah menjadi 6,5% dari 7,5%, setelah pada bulan Desember 2015 lalu BI menurunkan GWM dari 8% menjadi 7,5%. Penurunan GWM Rupiah dari 8% menjadi 7,5% memberi tambahan likuiditas perbankan sebesar IDR18,2 triliun (berdasarkan data terakhir per Desember 2015). Sementara itu penurunan GWM dari Rupiah menjadi 6,5% dari 7,5% menambah likuiditas perbankan mencapai IDR36,2 triliun.    

BI kemungkinan akan kembali menurunkan BI rate dan GWM untuk mendorong pertumbuhan kredit. Sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah untuk mendorong penurunan suku bunga dan laju inflasi yang relatif stabil, maka kami memperkirakan BIrate akan kembali diturunkan sebesar 50 bps menjadi 6,5% pada semester I 2016.

Selain itu BI kemungkinan juga akan kembali menurunkan GWM untuk memberi tambahan likuiditas kepada perbankan. Pemerintah ke depan harus turut berkontribusi dalam mendorong penurunan premi risiko di dalam negeri, sehingga bank dapat menurunkan overhead cost-nya. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan mendorong stabilnya laju inflasi dan perbaikan iklim investasi di dalam negeri sehingga risiko bisnis di Indonesia akan terus menurun. (raw)

Source : Bank Indonesia, Bank Mandiri, Kemenkeu, Otoritas Jasa Keuangan

Jumat, 04 Maret 2016

Surat Utang Negara banyak diminati investor asing, Rupiah menguat terhadap US dollar

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNH Rupiah,

USD/IDR 13080-13100
EUR/IDR 14335-13770
AUD/IDR 9639-9671
JPY/IDR 114.99-115.32
GBP/IDR 18525-18590
SGD/IDR 9475-9490
CNH /IDR

Pada sesi perdagangan Asia, AUD diperdagangkan menguat terhadap USD setelah keluarnya data defisit neraca perdagangan Australia bulan Januari yaitu $2,94 milyar, lebih baik dari data bulan sebelumnya yaitu $3,52 milyar.
Pada sesi perdagangan Eropa, GBP/USD diperdagangkan melemah setelah dirilisnya data UK Halifax House Prices MoM yang lebih rendah dari ekspektasi yaitu -1,4% vs 0,0%.

Pada sesi perdagangan Amerika, USD diperdagangkan menguat terhadap JPY setelah rilisnya data US ISM Non-Manucfacturing PMI periode Februari  yg lebih baik dari ekspektasi yaitu 53,4 vs 53,2. Crude Oil sedikit melemah ke level harga 34,69, naik 0,03 poin (0,09%).

Rilis Data untuk hari ini (survey/prior):
- Australia Retail Sales Jan (0,4%/ 0,0%)
- US Nonfarm Payrolls Feb (190K / 151K)
- US Unemployment Rate Feb (4,9%/4,9%)

Dari pasar domestic USD/IDR ditutup  pada level Rp 13.235 atau turun  0,41%  dari penutupan sebelumnya. IHSG ditutup menguat 4.844,03  naik 7,843 poin (+0.16%).

Dari pasar SUN, harga SUN  diperdagangkan menguat 25-165 bps kembali ke level harga tertingginya pada 2-3 pekan yang lalu, dimana FR72 (20yr) dan FR56 (10Yr) masing-masing kembali diperdagangkan pada level yield 8,38% dan 8,00%. Dalam 3 hari selama bulan Maret 2016, rata-rata volume perdagangan SUN mencapai IDR 20 T per hari, mengindikasikan masih tingginya minat investor di pasar SUN. Sementara itu, sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah untuk mendorong penurunan suku bunga dan laju inflasi yang relatif stabil, beberapa analis memperkirakan BI Rate akan kembali diturunkan sebesar 50 bps menjadi 6,5% pada Semester I 2016.

Hal ini juga dapat memicu penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) untuk member tambahan likuiditas kepada perbankan. Dari bursa saham regional, diantaranya indeks Hang Seng turun 61,73 poin (-0,31%) menjadi 19.941,76, indeks Nikkei naik 213,6  poin (1,28%) menjadi 16.960,16 , dan indeks Straits Times naik 60,66 poin (+2,22%) menjadi 2.787,62.

Kamis, 03 Maret 2016

Moody's downgrade outlook Aa3 Chinese government debt dari stabil menjadi negative

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNH Rupiah, USD/IDR pagi ini Kamis, 3 Maret 2016, dibuka pada level 13245/13285 diperkirakan akan diperdagangkan pada 13230-13330.

Dari perdagangan forex global Rabu kemarin, Moody’s menurunkan outlook Aa3 Chinese government debt dari stabil menjadi negatif. Dari pasar Eropa, EUR/USD diperdagangkan melemah hingga 1,0825.

Presiden ECB kemarin menyatakan akan mempertimbangkan program Quantitative Easing (QE) sebesar EUR 1.5T. Sementara pada sesi Amerika, US ADP employment memperlihatkan bahwa pekerjaan private sector naik 214k di bulan Februari, di atas ekspektasi 185k. Para pelaku pasar menunggu rilis data US non-farm payrolls pada hari Jumat besok.

Dari pasar domestik, USD/IDR ditutup pada level 13,290, IDR menguat 0.45% dari penutupan hari sebelumnya. Harga Surat Utang Negara (SUN) seri benchmark ditutup menguat 25-80 bps. Tren kenaikan harga minyak yang masih berlanjut kemarin, berdampak positif pada aset emerging-market.

Penutupan bursa saham Rabu, 2 Maret 2016:
Straits Times +1.66%
IHSG +1.18%
Dow Jones +0.20%
Nikkei +4.11%

Oil  34.68
Gold 1,237.65

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNH rupiah 3 maret 2016 :

USD/IDR: 13260/13275
EUR/IDR: 14390/14440
GBP/IDR: 18635/18700
JPY/IDR: 116.55/116.95
AUD/IDR: 9655/9695
SGD/IDR: 9480/9510
CNH/IDR: 2018/2040

Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Rabu, 02 Maret 2016

Rupiah mencoba menguat dibawah 13400, penguatan Rupiah masih akan berlanjut

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, USD/IDR pagi ini Rabu, 2 Maret 2016, dibuka pada level 13290/13315 diperkirakan akan diperdagangkan pada 13280-13370

Dari perdagangan forex global, GBP menguat terhadap USD dan EUR setelah kekuatiran investor terhadap isu Brexit mulai mereda. Walaupun demikian, penguatan tertahan oleh data Inggris yang belum membaik. Isu stimulus Uni Eropa juga semakin menguat setelah rilis beberapa data Eropa yang masih lebih buruk dari ekspektasi. USD/JPY rebound terkait isu penambahan stimulus moneter di China, meningkatkan permintaan pasar akan higher-yield assets. PBOC mengumumkan akan mengurangi reserve requirement ratio untuk perbankan nasional demi memacu pertumbuhan ekonomi.

Dari perdagangan saham dalam negeri, penguatan indeks saham ditopang oleh rilis data Indonesia yang mencatatkan deflasi pada Februari 2016 serta laju nilai tukar rupiah yang berada di area positif. BPS mencatat pada Februari 2016 terjadi deflasi sebesar 0,09%, sehingga inflasi tahun kalender Januari-Februari 2016 tercatat 0,42% dan inflasi yoy mencapai 4,42%.

Penutupan bursa saham Selasa, 1 Maret 2016:

Straits Times +0.60%
IHSG +0.19%
Dow Jones +2.07%
Nikkei +0.37%

Oil 33.96
Gold 1,226.80

Indikasi kurs Valuta Asing, 2 Maret 2016, pukul 08:06 WIB adalah sbb:

USD/IDR: 13295/13315
EUR/IDR: 14445/14485
GBP/IDR: 18555/18600
JPY/IDR: 116.45/116.75
AUD/IDR: 9610/9630
SGD/IDR: 9485/9505
CNH/IDR: 2027/2042

Harga bisa berubah sewaktu-waktu