Pages - Menu

Contact Us

Selasa, 25 Oktober 2016

Kredit perbankan nasional pada Agustus 2016 tumbuh 6,83% (yoy), terendah sejak 2009, ini penyebabnya...

Sektor kredit perbankan mengalami stagnasi dan cenderung melambat, Kredit perbankan nasional pada Agustus 2016 tumbuh 6,83% (YoY). Pertumbuhan tersebut merupakan yang terendah sejak tahun 2009. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 7,74% (YoY). Sepanjang tahun 2016 ini kredit hanya tumbuh 2,2%. Pertumbuhan kredit yang memburuk terutama disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan kredit modal kerja menjadi 4,67% (YoY) dari bulan sebelumnya yang sebesar 6,08% (YoY). Proporsi kredit modal kerja terhadap total kredit merupakan terbesar yakni 46,62%. Begitu pula pertumbuhan kredit investasi yang turun menjadi 9,38% (YoY) dari bulan sebelumnya 10,39% (YoY). Sementara pertumbuhan kredit konsumsi sedikit naik menjadi 8,23% (YoY) dari bulan sebelumnya yang sebesar 8,20% (YoY). Selama Januari-Agustus 2016, penambahan kredit hanya mencapai IDR 88,38 triliun, turun 57,30% dibandingkan dengan Januari-Agustus 2015 yang mencapai IDR 206,98 triliun. 

Menurut sektoral, pertumbuhan kredit tertinggi dialami oleh sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 29,04% (YoY) pada Agustus 2016. Kemudian diikuti oleh sektor administrasi pemerintahan, sektor konstruksi, sektor pertanian, dan sektor jasa kesehatan yang masing-masing sebesar 22,14% (YoY), 17,80% (YoY), 15,73% (YoY) dan 15,25% (YoY). Sementara kredit sektor yang mengalami kontraksi adalah sektor Badan Internasional, sektor pertambangan, serta sektor jasa kemasyarakan, sosial dan budaya yang masing-masing sebesar -45,65% (YoY), -20,18% (YoY) dan -12,65% (YoY). Dari sisi non lapangan usaha, pertumbuhan kredit tertinggi dialami oleh kredit untuk permilikan peralatan rumah tangga yang sebesar 14,94% (YoY). Sementara kredit yang mengalami kontraksi adalah kredit kepemilikan kendaraan bermotor dan kredit pemilikan apartemen yang masing-masing sebesar -5,20% (YoY) dan -1,81% (YoY).

Sementara itu dana pihak ketiga (DPK) tumbuh stagnan 5,6% (YoY) pada periode yang sama melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tumbuh 5,90% (YoY). Dengan demikian selama Januari-Agustus 2016, penambahan DPK mencapai IDR 197,1 triliun atau turun 21,84%  dibandingkan dengan Januari-Agustus 2015 yang mencapai IDR 252,2 triliun. DPK rupiah tumbuh 9,90% (YoY) sementara DPK valas turun 13,95% (YoY). Komponen DPK terbesar masih dalam bentuk tabungan dan deposito 1 bulan. Pertumbuhan DPK terbesar pada Juni 2016 dialami oleh tabungan sebesar 14,57% (YoY), sedangkan giro dan deposito masing-masing tumbuh 1,84% dan 2,08% (YoY).

Source : bank Indonesia, bank mandiri

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNH Rupiah

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNH Rupiah, USD/IDR pagi ini Selasa, 25 Oktober 2016 dibuka pada level 13015/13040 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada range 12980-13050

Dari pasar FX global kemarin, penguatan USD dalam beberapa hari terakhir tertahan kemarin setelah rilis beberapa data ekonomi yang positif untuk _major currencies_. EUR rebound setelah rilis data Eurozone Manufacturing PMI dan Services PMI yang lebih tinggi dari ekspektasi yang menunjukkan tanda perbaikan ekonomi di Eurozone. Sementara dari China, PBOC menyatakan bahwa tidak ada alasan CNY akan melemah lebih lanjut untuk jangka waktu menengah dan panjang.

Dari pasar domestik, pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (7-day Reverse Repo Rate) menjadi 4,75 persen dari 5 persen beberapa hari yang lalu masih direspon positif oleh sebagian pelaku pasar. Kebijakan tersebut menjaga harapan pertumbuhan ekonomi nasional. Secara fundamental, ekspektasi perbaikan ekonomi domestik diimbangi oleh ekspektasi kenaikan Fed rate pada Desember mendatang. Hari ini Kementrian Keuangan akan mengadakan lelang SBN dengan target indikatif IDR 10 Trilliun.

Penutupan bursa saham 24 Oktober 2016:
IHSG +0.21%
Dow Jones +0.42%
Nikkei +0.29%
Straits Times +0.90%
Gold $ 1265
Oil $ 50.70

Indikasi kurs Valuta Asing, 25 Oktober 2016, pukul 08:40 WIB :
USD/IDR: 13010/13025
EUR/IDR: 14145/14165
GBP/IDR: 15885/15910
JPY/IDR: 124.55/124.75
AUD/IDR: 9895/9915
SGD/IDR: 9330/9345
CNH/IDR: 1919/1929

FORWARD USD/IDR
1Week: 13023/13038
2Weeks: 13035/13050
1Month: 13065/13081
2Months: 13123/13152
3Months: 13185/13215

Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Senin, 24 Oktober 2016

Ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed pada akhir tahun 2016 masih kuat, US Dollar diperdagangkan menguat

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNH Rupiah,

USD/IDR pagi ini Senin, 24 Oktober 2016 dibuka pada level 13025/13045 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada range 13000-13100

Pada perdagangan FX global hari Jumat pekan lalu, pernyataan Gubernur European Central Bank (ECB) Mario Draghi menjadi sentimen utama yang dibobot pasar, mendorong USD menguat terhadap _major currencies_. Draghi memberikan indikasi mengenai opsi perpanjangan program stimulus pada Desember mendatang yang menyebabkan EUR/USD turun 0,44% ke level 1.0879 yang merupakan level terendah sejak Maret 2016. Selain itu, penguatan USD masih dipengaruhi oleh ekspektasi kenaikan Fed Rate pada Desember mendatang. 

Dari dalam negeri, spot USD/IDR interbank dibuka pada level 13010/13020, diperdagangkan dalam range 13015-13042, dan ditutup pada level 13042.  Rupiah ditekan melemah pasca keputusan BI memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,75% pada Kamis pekan lalu, serta dipengaruhi oleh ekspektasi kenaikan Fed Rate pada bulan Desember 2016.

Penutupan bursa saham 21 Oktober 2016:
IHSG +0.10%
Dow Jones -0.09%
Nikkei -0.30%
Straits Times -0.41%
Gold $ 1266
Oil $ 50.69

Indikasi kurs Valuta Asing, 24 Oktober 2016, pukul 08:20 WIB :
USD/IDR: 13035/13050
EUR/IDR: 14155/14185
GBP/IDR: 15895/15925
JPY/IDR: 125.35/125.60
AUD/IDR: 9920/9930
SGD/IDR: 9350/9370
CNH/IDR: 1920/1930

FORWARD USD/IDR
1Week: 13035/13055
2Weeks: 13050/13070
1Month: 13080/13100
2Months: 13145/13170
3Months: 13200/13220

Disclaimer mode on

Rabu, 19 Oktober 2016

Woww Posisi Utang Luar Negeri Indonesia Tembus 6,3% (yoy) per Agustus 2016, ini besaran nominal nya...

Sedikit demi sedikit posisi utang luar negeri negara kita meningkat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2016 tumbuh 6,3% (yoy) menjadi USD323 miliar. Bila dibandingkan dengan pertumbuhan bulan-bulan sebelumnya sepanjang tahun 2016, pertumbuhan ULN di bulan Agustus 2016 tergolong cukup tinggi. Berdasarkan tenor, pertumbuhan ULN jangka pendek masih tumbuh negatif sebesar 4,81%. Di sisi lain ULN jangka panjang masih tumbuh sebesar 8,1%, namun melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,3%. ULN jangka panjang juga mendominasi dengan nilai USD282,5 miliar atau berkontribusi sebesar 87,5% dari total ULN. Berdasarkan kelompok peminjam, ULN sektor swasta mengalami pertumbuhan negatif sebesar 3,9% (yoy) sementara ULN sektor publik mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya (19,2% vs 18,7%). Pada Agustus kontribusi sektor swasta dalam ULN sebesar 50,6% sedangkan sektor publik sedikit lebih rendah atau sebesar 49,4%.

Berdasarkan sektor ekonomi, sektor dengan ULN terbesar adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang mencapai USD164,95 miliar USD atau 51,1% dari total ULNSektor lain yang juga menyumbang ULN cukup besar adalah sektor manufaktur (10,7%), listrik gas dan air bersih (7,4%) dan pertambangan dan penggalian (7,2%). Dari sisi pertumbuhan, selain memiliki kontribusi terbesar, ULN di sektor keuangan, perusahaan dan jasa perusahaan juga tumbuh sangat tinggi pada Agustus 2016, atau mencapai 15,06% (yoy). Pertumbuhan pada bulan tersebut adalah pertumbuhan tertinggi ULN sektor keuangan sepanjang periode Agustus 2015 - Agustus 2016. Sektor lain yang juga mengalami pertumbuhan ULN cukup tinggi adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, tumbuh 9,29% (yoy). Meskipun tumbuh relatif tinggi, namun sektor ini mengalami perlambatan pertumbuhan sejak Januari 2016. Untuk ULN sektor pertambangan dan penggalian, mengalami kontraksi sebesar 13,97% (yoy) pada Agustus 2016. Apabila ditarik lebih jauh ke bulan-bulan sebelumnya, ULN sektor pertambangan memang terus mengalami tren pertumbuhan negatif. Hal ini tidak mengherankan karena pertambangan masih dalam rezim harga rendah sejakcommodity boom berakhir.

Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada Agustus 2016 masih cukup sehatNamun tentu saja pengawasan harus tetap dilakukan terutama ULN sektor swasta. Isu kenaikan suku bunga the Fed juga menjadi alasan untuk pemantauan ULN sektor swasta agar tetap dalam koridor aman dan tidak menimbulkan gangguan stabilitas makroekonomi. Saat ini tingkat probabilitas kenaikan suku bunga The Fed sebesar 66% atau naik dari posisi September 2016 yang hanya mencatat angka 55%.Apabila pada Desember 2016 terjadi kenaikan suku bunga The Fed maka resiko kenaikan ULN jangka pendek akan meningkat dan rentan untuk menimbulkan gejolak di pasar

Source : bank mandiri

Poling terhadap kenaikan suku bunga The Fed pada akhir tahun 2016 turun ke 64,4% dari sebelumnya di 69,2%, Rupiah menguat lagi

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNH Rupiah, USD/IDR pagi ini rabu 19 Oktober 2016 dibuka pada level 12995/13020 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 12990-13050

Pada sesi perdagangan Asia, NZD/USD diperdagangkan menguat 0,74% ke level 0,7190 setelah rilisnya data New Zealand  CPI QoQ yang lebih baik dari ekspektasi. Pada sesi perdagangan Eropa, GBP/USD naik 0,57% ke level 1,2252 setelah rilisnya data CPI yang lebih baik dari ekspektasi. Pada sesi perdagangan Amerika, USD sempat menguat terhadap major currencies setelah rilisnya data US CPI di bulan September yang sesuai ekspektasi yaitu di 0,3%, tertinggi sejak 2 tahun terakhir. Poling terhadap kenaikan suku bunga The Fed pada akhir tahun ini lalu turun ke 64,4% dari sebelumnya di 69,2%. US Dollar Index steady di 97.77. WTI Crude Oil berada pada level harga $50,77/barrel, naik 0,48 poin atau 0,95%. Dari pasar domestik USD/IDR ditutup  pada level Rp 13.032 turun 37 pips dari hari sebelumnya. Penguatan rupiah dipengaruhi oleh pelemahan USD secara global akibat rilisnya data US Industrial  Production yg lebih buruk dari ekspektasi  yaitu (0,1% vs 0,2%).IHSG ditutup pada level 5.430,05 atau naik 19,75 poin (+0,36%).

Penutupan bursa saham 18 Oktober 2016:
IHSG +0.37%
Dow Jones +0.42%
Nikkei +0.38%
Straits Times +048%
Gold $ 1263
Oil $ 50.78

Indikasi kurs Valuta Asing, 19 Oktober 2016, pukul 08:10 WIB :
USD/IDR: 12995/13015
EUR/IDR: 14275/14300
GBP/IDR: 15970/16000
JPY/IDR: 125.20/125.50
AUD/IDR: 9985/10005
SGD/IDR: 9375/9400
CNH/IDR: 1927/1936

FORWARD USD/IDR
1Week: 13024/13035
2Weeks: 13037/13050
1Month: 13076/13092
2Months: 13135/13155
3Months: 13195/13220

Disclaimer mode on

Kamis, 06 Oktober 2016

Dampak Brexit mulai terasa, GBP terjun ke level terendah selama 31 tahun terakhir, Rupiah melanjutkan penguatan

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNH Rupiah, USD/IDR pagi ini Kamis, 6 Oktober 2016 dibuka pada level 12960/12990 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 12950-13050

Pada perdagangan FX global kemarin, GBP/USD turun hingga ke level 1,2686, mencapai level terendah selama 31 tahun terakhir. Walaupun data UK Services PMI dirilis lebih baik dari ekspektasi, yaitu sebesar 52,6 vs 52,0, pelemahan GBP masih didorong oleh sentimen risk off terkait ketidakpastian Brexit, setelah pada akhir pekan lalu Theresa May menyatakan bahwa proses pemisahan Inggris dari Uni Eropa akan dimulai pada Maret 2017.

Dari perdagangan FX domestik kemarin, USD menguat terhadap Rupiah dibandingkan penutupan hari sebelumnya di 12.981,5, hal ini dipengaruhi oleh sentimen eksternal setelah komentar hawkish dari beberapa pejabat the Fed terkait Fed rate hike. Penguatan USD terhadap Rupiah relatif terbatas mengingat sentimen dari dalam negeri mengenai amnesti pajak masih positif, dimana jumlah penerimaan setoran amnesti pajak periode I mencapai Rp 97.2 Triliun atau sekitar 58.9% dari target sebesar Rp 165 Triliun hingga akhir Maret 2017. Adapun nilai pernyataan harta menembus Rp 3.629 Triliun, dengan nilai repatriasi mencapai Rp 137 Triliun.

Penutupan bursa saham 5 Oktober 2016:
IHSG -0.94%
Dow Jones +0.62%
Nikkei +0.50%
Straits Times -0.08%
Gold $ 1266.90
Oil $ 49.67

Indikasi kurs Valuta Asing, 06 Oktober 2016, pukul 08:30 WIB :
USD/IDR: 12970/12990
EUR/IDR: 14523/14554
GBP/IDR: 16519/16567
JPY/IDR: 125.18/125.47
AUD/IDR: 9857/9893
SGD/IDR: 9467/9498
CNH/IDR: 1925/1955

Disclaimer mode on

Dampak Brexit mulai terasa, GBP terjun ke level terendah selama 31 tahun terakhir, Rupiah melanjutkan penguatan

Info kurs valas hari ini US dollar Rupiah, EUR Rupiah, JPY Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNH Rupiah, USD/IDR pagi ini Kamis, 6 Oktober 2016 dibuka pada level 12960/12990 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 12950-13050

Pada perdagangan FX global kemarin, GBP/USD turun hingga ke level 1,2686, mencapai level terendah selama 31 tahun terakhir. Walaupun data UK Services PMI dirilis lebih baik dari ekspektasi, yaitu sebesar 52,6 vs 52,0, pelemahan GBP masih didorong oleh sentimen risk off terkait ketidakpastian Brexit, setelah pada akhir pekan lalu Theresa May menyatakan bahwa proses pemisahan Inggris dari Uni Eropa akan dimulai pada Maret 2017.

Dari perdagangan FX domestik kemarin, USD menguat terhadap Rupiah dibandingkan penutupan hari sebelumnya di 12.981,5, hal ini dipengaruhi oleh sentimen eksternal setelah komentar hawkish dari beberapa pejabat the Fed terkait Fed rate hike. Penguatan USD terhadap Rupiah relatif terbatas mengingat sentimen dari dalam negeri mengenai amnesti pajak masih positif, dimana jumlah penerimaan setoran amnesti pajak periode I mencapai Rp 97.2 Triliun atau sekitar 58.9% dari target sebesar Rp 165 Triliun hingga akhir Maret 2017. Adapun nilai pernyataan harta menembus Rp 3.629 Triliun, dengan nilai repatriasi mencapai Rp 137 Triliun.

Penutupan bursa saham 5 Oktober 2016:
IHSG -0.94%
Dow Jones +0.62%
Nikkei +0.50%
Straits Times -0.08%
Gold $ 1266.90
Oil $ 49.67

Indikasi kurs Valuta Asing, 06 Oktober 2016, pukul 08:30 WIB :
USD/IDR: 12970/12990
EUR/IDR: 14523/14554
GBP/IDR: 16519/16567
JPY/IDR: 125.18/125.47
AUD/IDR: 9857/9893
SGD/IDR: 9467/9498
CNH/IDR: 1925/1955

Disclaimer mode on