Pages - Menu

Contact Us

Selasa, 31 Juli 2018

Deflasi di Jepang tak Kunjung Reda, Inilah Penyebabnya...

Penyebab utama deflasi yang tak kunjung reda di Jepang karena banyak faktor, beberapa faktor utama yaitu, lebih banyak jumlah perempuan dan warga senior atau lanjut usia masih aktif di dunia kerja dibanding tenaga kerja usia muda, biaya hidup yang sangat tinggi pada sektor rumah tangga dan investasi besar-besaran dalam teknologi, membuat penghematan yang signifikan pada perusahaan-perusahaan, tentunya mempengaruhi sektor tenaga kerja, beberapa hal inilah yang membuat inflasi di Jepang tetap sangat rendah

Kenaikan harga barang dan jasa umumnya membuat konsumen bersikap defensif tentang pengeluaran, mereka sangat berhemat dalam hal belanja rumah tangga, dan seharusnya diikuti kenaikan upah kerja, hal ini sangat penting bagi setiap kepala keluarga dalam belanja rumah tangga untuk mengimbangi kenaikan harga barang dan jasa, statement dari bank sentral Jepang dalam analisis upah kerja dan harga barang dan jasa. 

Solusi terbaik agar konsumsi rumah tangga tetap terjaga stabil dan bisa mengimbangi kenaikan harga, perlu juga untuk menghindari kenaikan tajam inflasi, dan untuk terus menerus berupaya meningkatkan perbaikan di pasar tenaga kerja, upah dan ekspektasi pertumbuhan lapangan kerja, kata BOJ.

Kenaikan upah kerja juga terbatas karena pekerja tetap (umumnya karyawan tetap, penuh waktu) cenderung fokus pada jaminan kelangsungan pekerjaan tetap lebih prioritas dibanding kenaikan upah yang lebih tinggi, kata bank sentral.

Bank sentral juga menyebutkan meningkatnya jumlah perempuan dan warga senior yang tetap aktif di dunia kerja sebagai hambatan dalam kenaikan upah.

Perusahaan juga tetap berhati-hati dalam hal mengambil keputusan menaikkan upah, dan lebih memilih investasi mesin produksi dan teknologi hemat sumber daya manusia (daripada mempekerjakan orang), tentunya hal ini membuat tekanan untuk menaikkan upah tenaga kerja juga mengecil  

Pemerintah Kerja Keras Untuk Menarik US Dollar dan Arus Modal Asing Kembali Masuk ke Pasar Obligasi dan Saham

Penguatan Rupiah terhadap US dollar dalam jangka pendek dan sebisa mungkin jangka panjang terus menerus diupayakan oleh pemerintah, Presiden Indonesia Joko Widodo memerintahkan para menteri untuk tidak berhenti mengeksplorasi semua opsi dan peluang untuk meningkatkan pendapatan devisa dan mencegah defisit akun berjalan saat ini. Jokowi, ingin melihat implementasi awal dari aturan yang akan memperluas penggunaan biodiesel dan langkah-langkah baru untuk meningkatkan ekspor, presiden mengatakan kepada rekan kabinetnya pada hari Selasa pada pertemuan khusus yang diadakan untuk membahas cara-cara dan peluang sekecil apapun untuk meningkatkan cadangan devisa. .

"Situasi negara ini membutuhkan US dolar," kata Jokowi kepada para menteri pada awal pertemuan yang diadakan di Bogor, dekat Jakarta. "Karena itu, saya meminta setiap kementerian dan lembaga untuk serius menangani ini." 

Pemerintahan Jokowi sedang berjuang melawan aksi jual besar-besaran pada pasar emerging markets dan defisit neraca berjalan yang terus membengkak ke level tertinggi dalam empat tahun. hal ini mendorong bank sentral untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin sejak pertengahan Mei dan menguras sekitar $ 12 miliar dari cadangan devisa untuk intervensi pasar dalam hal penguatan Rupiah terhadap US dollar

Pemerintah telah mencari berbagai cara untuk meningkatkan arus masuk US dollar, termasuk melalui sektor pariwisata dan dengan mendorong eksportir untuk merubah aset valas dan incoming valas mereka menjadi rupiah. 

Indonesia dapat menghemat sebanyak $ 5,5 miliar setiap tahun dengan memperluas penggunaan biodiesel nasionalnya, daripada menggunakan bahan bakar impor, menurut perkiraan resmi. Pemerintah sebelumnya telah meminta industri transportasi untuk menggunakan bahan bakar dicampur dengan 20 persen biofuel berbasis sawit, atau B20, dan berencana memperluas aksi ini untuk kereta api, militer dan kendaraan pertambangan tahun ini. 

Dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi juga mendesak para menteri untuk menghilangkan hambatan dalam perdagangan dan arus impor harus dibatasi sedapat mungkin untuk menghemat konsumsi US dollar. 

Dalam perdagangan saham dan pasar obligasi, Investor asing melakukan aksi jual sebesar $ 3,7 miliar dari pasar obligasi dan saham tahun ini, karena rupiah terus melemah hampir 6 persen terhadap US dollar, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Defisit neraca transaksi berjalan terlihat melebar menjadi sekitar $ 25 miliar tahun ini, atau sekitar 3 persen dari produk domestik bruto, sesuai penjelasan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo

Perjuangan Panjang Bank of Japan Meningkatkan Inflasi

Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda terus menerus mendorong perubahan pada program stimulus moneter radikalnya, karena bank sentral sedang mempersiapkan rencana besar untu terus mendorong inflasi naik dalam jangka panjang

Sembari tetap kukuh tidak merubah kebijakan utamanya yaitu, suku bunga negatif dan pasang target imbal hasil 10 tahun, Bank of Japan mengambil sejumlah langkah untuk mengurangi stress level pada bank dan mengurangi riak-riak distorsi yang terjadi di pasar, yang tentunya berasal dari program radikal stimulusnya Bank of Japan. Namun Kuroda juga mengindikasikan bahwa BOJ akan mentolerir imbal hasil 10 tahun jika luput dari target atau menyimpang sebesar 0,2 persen dari nol, dibandingkan dengan 0,1 persen pada posisi sekarang.

Pun juga Bank of Japan memangkas proyeksi inflasinya, untuk berusaha meningkatkan prosentasi inflasi menjadi 2 persen, yang memang mebutuhkan perjuangan yang agak lama, hal ini sesuai dengan pernyataan resmi Bank of Japan: "Memperkuat Framework untuk Pelonggaran Moneter Berkelanjutan yang Kuat dan Stabil.

Bank of Japan juga menambahkan tentang program pembelian obligasi yang menyatakan bahwa "imbal hasil dapat bergerak ke atas dan ke bawah sampai taraf tertentu terutama tergantung pada perkembangan dalam aktivitas ekonomi dan harga."

Bank of Japan mengatakan akan mengalihkan pembeliannya atau intervensi pada perdagangan di bursa ke aset yang terkait dengan indeks saham Topix, dan menjauhi perdagangan yang terkait dengan Nikkei 225 Stock Average, juga tentunya tetap menjaga size keseluruhan tidak berubah."

Bank of Japan saat ini tetap mencermati outlook indeks harga konsumen inti naik 1,5 persen pada tahun fiskal 2019, turun dari 1,8 persen. Bank of Japan juga menurunkan proyeksi untuk tahun fiskal 2018 menjadi 1,1 persen, turun dari 1,3 persen. Untuk tahun fiskal 2020, diperkirakan 1,6 persen, turun dari 1,8 persen.

Info kurs valas : USD masih akan menguat terbatas terhadap Rupiah

Kurs valas pagi ini USD Rupiah dibuka di level 14390/14420, hari ini diperkirakan berada pada range 14375/14450, dengan kecenderungan USD masih akan menguat terbatas 

Senin, 30 Juli 2018

Info kurs valas hari ini

Info kurs valas USD/IDR pagi ini Senin, 30 Juli 2018 dibuka pada level 14370/14420   dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 14350/14450.

Dari Pasar FX Global Jumat pekan lalu, USD diperdagangkan melemah terhadap major currencies lainnya, seiring dengan data pertumbuhan ekonomi US Kuartal kedua yang meski menunjukan pertumbuhan cukup tinggi sebesar 4.1%, namun lebih rendah daripada proyeksi ekonom sebelumnya yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 4.2%. Data GDP yang relatif kuat ini dipengaruhi oleh lonjakan pengeluaran konsumen akibat pengurangan pajak.
Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR kemarin dibuka pada level 14480/14490, diperdagangkan dalam rentang 14380-14490, dan ditutup pada level 14415/14420. 

Penutupan saham dan harga komoditas 27 Juli 2018: 
IHSG +0.72%
Dow Jones -0.30%
Nikkei +0.56%
Straits Times -0.11%
Gold $ 1223
Oil $ 68.90

Indikasi kurs Valuta Asing, 30 Juli 2018, pukul 08.10 WIB:
USD/IDR: 14370/14410
EUR/IDR: 16750/16800
GBP/IDR: 18835/19885
JPY/IDR: 129.35/129.80
AUD/IDR: 10630/10660
SGD/IDR: 10550/10580
CNH/IDR: 2105/2115

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14380/14421
2Weeks: 14390/14434
1Month: 14420/14462
2Months: 14473/14518
3Months: 14535/14580

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.

Jumat, 20 Juli 2018

Kurs US Dollar terhadap Rupiah tembus 14550

Info kurs valas hari ini USD/IDR pagi ini Jumat, 20 Juli 2018, dibuka pada level  14470/14500 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 14450-14600

Dari Pasar FX Global, USD diperdagangkan menguat terhadap major currencies lainnya pada akhir perdagangan Kamis kemarin. Hal ini didorong oleh rilisinya data perekonomian US yang secara umum positif.  Penguatan USD selain didorong oleh data ekonomi yang positif, juga masih disebabkan sentimen positif investor pasca pernyataan Jerome Powell, Ketua Bank Sentral AS, yang menyatakan bahwa ekonomi US berada di titik puncak dalam beberapa tahun terakhir, dimana pasar tenaga kerja masih tetap kuat dan inflasi tetap terjaga di level 2.0%. Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR dibuka melemah tipis pada level 14,410/14,420, diperdagangkan dalam rentang 14,420-14,480, dan ditutup pada level 14,470/14,480. 

Penutupan saham dan harga komoditas 19 Juli  2018: 
IHSG -0,33% 
Dow Jones -0,54%
Nikkei -0,13%
Straits Times +1,14%
Gold $ 1222
Oil $ 69,97

Indikasi kurs Valuta Asing, 20 Juli 2018, pukul 08.10 WIB:
USD/IDR: 14470/14500
EUR/IDR: 16830/16885
GBP/IDR: 18805/18870
JPY/IDR: 128.35/128.80
AUD/IDR: 10625/10660
SGD/IDR: 10540/10575
CNH/IDR: 2122/2140

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14480/14511
2Weeks: 14490/14524
1Month: 14522/14553
2Months: 14580/14620
3Months: 14640/14675

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.

Rabu, 18 Juli 2018

Info kurs valas hari ini US Dollar rupiah, EUR Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNY Rupiah

Info kurs valas hari ini USD/IDR pagi ini Rabu 18 Juli 2018 dibuka pada level  14395/14405 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 14350-14450.

Dari Pasar FX Global kemarin,USD diperdagangkan menguat terhadap _major currencies_ lainnya pada hari Selasa malam, seiring dengan Federal Reserve Chairman, Jay Powell, yang menyampaikan hasil asesmen yang positif dan ekspektasinya untuk melanjutkan kenaikan suku bunga secara gradual. USD index  naik 0.52% tke level 94.76. Pada testimoni yang disampaikan nya kepada kongres hari Selasa kemarin, Powell menyampaikan bahwa "jaln terbaik ke depannya" adalah dengan kembali menaikan suku bunga, seiring dengan pasar tenaga kerja yang menguat dan inflasi yang bergerak di atas target the Fed, yaitu 2%.

Penutupan saham dan harga komoditas 17 Juli 2018: 
IHSG -0.74%
Dow Jones +0.22%
Nikkei +0.87%
Straits Times +0.21%
Gold $ 1227
Oil $ 67.83

Indikasi kurs Valuta Asing, 18 Juli 2018, pukul 08.15 WIB:
USD/IDR: 14375/14410
EUR/IDR: 16750/16800
GBP/IDR: 18840/18995
JPY/IDR: 127.15/127.55
AUD/IDR: 10615/10645
SGD/IDR: 10520/10565
CNH/IDR: 2132/2150

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14406/14425
2Weeks: 14418/14437
1Month: 14448/14474
2Months: 14500/14535
3Months: 14560/14595

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.

Selasa, 17 Juli 2018

Ketergantungan Treasury Bond Terhadap Laju Inflasi

Amerika Serikat ancang-ancang untuk meredam inflasi yang mulai naik, laju inflasi saat ini cukup cepat, Consumer Price Index bertengger di angka 3%. ini merupakan masalah pelik, Karena valuasi perdagangan treasury bond sangat tergantung dengan nilai inflasi. Jika inflasi melonjak lebih tinggi, imbal hasil obligasi juga akan meningkat, tentunya harga obligasi akan drop, dan jika harga obligasi jatuh cukup jauh, akan terancam gelembung hutang yang lebih destruktif lagi dampaknya

Untuk meredam gelembung hutang, maka diperlukan suku bunga untuk tetap rendah, sungguh laju Inflasi yang terlalu cepat mengacaukan keadaan dalam usaha untuk menumbuhkan perlahan ekonomi Amerika Serikat Dengan kata lain, ada kemungkinan yang sangat terbuka bahwa The Fed akan membiarkan pasar saham runtuh untuk mendorong arus modal kembali ke pasar obligasi untuk memaksa imbal hasil obligasi turun

Trade War: Tiongkok, Kanada, Uni Eropa, Mexico dan Turki Menetapkan Tarif Balasan ke Amerika Serikat

Info kurs valas hari ini USD/IDR pagi ini Selasa, 17 Juli 2018, dibuka pada level 14375/14405 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 14350-14450

Dari Pasar FX Global, pada sesi amerika DXY ditutup melemah 0.14% pada level 94.31, setelah sebelumnya sempat menyentuh level 94.53. Pelemahan USD ini seiring dengan rilis data US Retail Control yang di bawah ekspektasi (0.0% / 0.4%). Pelemahan USD juga terjadi setelah adanya berita bahwa US mengajukan komplain kepada WTO terhadap Tiongkok, Kanada, Uni Eropa, Mexico, dan Turki atas respon penetapan tarif balasan mereka terhadap barang-barang asal Amerika.

baca: China akan stop beli minyak dari Amerika Serikat, beralih beli ke Iran

Di sisi lain, pelaku pasar kemarin masih berhati-hati menunggu pidato dari Fed Chairman Jerome Powell hari ini terkait kebijakan ekonomi Amerika kedepan di hadapan US Senate Banking Comittee. Sebelumnya The Fed telah memberikan sinyal positif akan menguatnya inflasi dan pasar tenaga kerja yang memberikan support bagi rencana bank sentral untuk menaikkan suku bunga secara bertahap beberapa bulan kedepan.

GBP/USD melemah 0.02% ke level 1.3232, dimana pelaku pasar menunggu beberapa rilis data ekonomi UK minggu ini yang dapat menentukan kenaikan suku bunga pada Agustus mendatang.

EUR/USD menguat 0.21% ke level 1.1711 dan USD/CAD melemah 0.24% ke level 1.3131.

Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR dibuka pada level 14,395/14,405, diperdagangkan dalam rentang 14,380-14,420, dan ditutup pada level 14,370/14,380

Penutupan saham dan harga komoditas 16 Juli 2018:
IHSG -0,65%
Dow Jones +0,18%
Nikkei +1,85%
Straits Times -0,85%
Gold $ 576
Oil $ 68,11

Indikasi kurs Valuta Asing 17 Juli 2018, pukul 08.45 WIB:
USD/IDR: 14380/14400
EUR/IDR: 16820/16910
GBP/IDR: 19020/19120
JPY/IDR: 127.75/128.44
AUD/IDR: 10640/10700
SGD/IDR: 10545/10610
CNH/IDR: 2145/2165

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14392/14415
2Weeks: 14404/14426
1Month: 14437/14462
2Months: 14495/14520
3Months: 14555/14580

Jumat, 13 Juli 2018

Info kurs valas hari ini US Dollar rupiah, EUR Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNY Rupiah

Info kurs valas hari ini USD/IDR pagi ini Jumat, 13 Juli 2018, dibuka pada level  14350/14380 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 14350-14450

Dari Pasar FX Global, USD bergerak cukup flat terhadap major currencies lainnya seiring dengan data ekonomi US yang menunjukkan laju pertumbuhan harga konsumen bulan lalu cenderung turun, namun pelemahan USD tertahan oleh pelemahan JPY pasca meredanya kekhawatiran terkait perang dagang antara US dan China. Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR dibuka pada level 14,420/14,430, diperdagangkan dalam rentang 14,380-14,445, dan ditutup pada level 14,385/14,395. JISDOR berada pada level 14,435. 

Penutupan saham dan harga komoditas 12 Juli  2018: 
IHSG +0.25% 
Dow Jones +0.90%
Nikkei +1,17%
Straits Times +0,12%
Gold $ 1245
Oil $ 70.27

Indikasi kurs Valuta Asing, 13 Juli 2018, pukul 08.10 WIB:
USD/IDR: 14350/14380
EUR/IDR: 16740/16780
GBP/IDR: 18920/18970
JPY/IDR: 127.30/127.60
AUD/IDR: 10645/10670
SGD/IDR: 10535/10560
CNH/IDR: 2148/2160

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14362/14393
2Weeks: 14374/14406
1Month: 14404/14435
2Months: 14464/14499
3Months: 14522/14555

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.

Rabu, 11 Juli 2018

Info kurs valas hari ini US Dollar rupiah, EUR Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNY Rupiah

Info kurs valas hari ini, USD/IDR pagi ini Rabu, 11 Juli 2018, dibuka pada level 14350/14400 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 14330-14430

Dari Pasar FX Global, pada sesi Asia USDJPY masih dalam fase penguatan hingga perdagangan sesi AS. Mulai meningkatnya minat investor terhadap aset berisiko menjadi katalis positif bagi USDJPY. Kekhawatiran investor pada dampak dari trade war setelah kebijakan tarif impor AS kepada China tampaknya kini mulai dikesampingkan oleh investor. Hal tersebut yang membuat investor mulai beralih pada aset berisiko. Katalis tersebut juga yang masih menjadi tekanan bagi mata uang yen yang dianggap sebagai aset safe haven. Dari sisi Jepang juga belum ada katalis positif bagi yen di tengah masih dovishnya sikap BOJ yang akan mempertahankan kebijakan dan tentunya Laju inflasi Jepang yang melambat masih menjadi permasalahan utama. Poundsterling mengalami pelemahan setelah para investor bersiap pada skenario keputusan terburuk jika pada akhirnya terjadi tidak adanya kesepakatan Brexit. Pengunduran diri dua orang penting Brexit seperti David Davis yang merupakan kepala negosiator Brexit dan Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson yang dianggap orang yang paling vokal pada negosiasi Brexit, dinilai para analis pasar menjadi ancaman tersendiri bagi Inggris terutama Perdana Menteri Inggris Theresa May. Kurangnya kekuatan akan berdampak pada lesunya kemampuan May sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa bisa saja terjadi kegagalan kesepakatan Brexit. Jika hal tersebut terjadi, maka perekonomian Inggris pun akan terancam.

Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR dibuka pada level 14310/14330, diperdagangkan dalam rentang 14310-14385, dan ditutup pada level 14355/14365. 

Penutupan saham dan harga komoditas 10 Juli 2018:
IHSG +1,28%
Dow Jones +0,57%
Nikkei +0,66%
Straits Times +1,42%
Gold $ 1254
Oil $ 73,86

Indikasi kurs Valuta Asing 11 Juli 2018, pukul 08.15 WIB:
USD/IDR: 14345/14405
EUR/IDR: 16820/16900
GBP/IDR: 19020/19110
JPY/IDR: 129.40/130.00
AUD/IDR: 10630/10680
SGD/IDR: 10540/10595
CNH/IDR: 2145/2165

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14365/14378
2Weeks: 14379/14392
1Month: 14409/14420
2Months: 14470/14484
3Months: 14525/14538

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.

Selasa, 10 Juli 2018

Ketidakpastian masa depan Brexit: GBP melemah signifikan terhadap USD

Info kurs valas hari ini USD/IDR pagi ini Selasa, 10 Juli 2018 dibuka pada level 14320/14330 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 14300-14400. 
Dari Pasar FX Global Senin kemarin, pada sesi amerika USD index ditutup menguat 0.06% pada level 93.82, setelah sebelumnya sempat menyentuh level 93.44. 

Penguatan USD dipengaruhi oleh pelemahan yang cukup signifikan dari GBP, setelah sebelumnya UK Foreign Secretary Boris Johnson mundur dari jabatannya akibat ketidaksepemahaman dengan rencana lanjutan Brexit yang dimiliki oleh Theresa May. Boris Johnson mundur hanya sehari setelah pengunduran diri dari David Davis selaku UK Brexit Secretary. Disebutkan bahwa Davis menganggap rencana lanjutan Brexit dari Theresa May terlalu berbahaya. GBP terhadap USD melemah 0.48% ke level 1.3222. Penguatan USD juga ditopang oleh pelemahan safe haven currencies merespon kondisi terbaru dari isu trade war US, dimana USD terhadap JPY menguat 0.33% ke level 110.83 dan USD terhadap CHF menguat 0.22% ke level 0.9921.
 
Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR dibuka pada level 14335/14345, diperdagangkan dalam rentang 14320-14345, dan ditutup pada level 14320/14330.

Penutupan saham dan harga komoditas 09 Juli 2018: 
IHSG +1.97%  
Dow Jones +1.31%
Nikkei +1.06%
Straits Times +1.16%
Gold $ 1258
Oil $ 74.02

Indikasi kurs Valuta Asing, 10  Juli 2018, pukul 08.25 WIB:
USD/IDR: 14305/14335
EUR/IDR: 16815/16870
GBP/IDR: 18970/19020
JPY/IDR: 128.90/129.35
AUD/IDR: 10690/10725
SGD/IDR: 10555/10610
CNH/IDR: 2158/2172

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14330/14350
2Weeks: 14344/14363
1Month: 14368/14395
2Months: 14420/14457
3Months: 14470/14512

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.

Senin, 09 Juli 2018

Trade war Amerika Serikat vs China : Importir Minyak asal China akan menghentikan pembelian Minyak dari Amerika Serikat, akan mulai beralih ke Iran

Trade war yang sudah diberlakukan antara AS dan China, membuat beberapa aktivitas dagang diantara kedua negara menjadi rumit dalam menentukan langkah mereka berikutnya, isu saat ini sedang berkembang di dunia energi, di mana beberapa perusahaan penyuling minyak Asia berlomba untuk mengamankan pasokan minyak mentah sebagai antisipasi perang dagang yang meningkat antara AS dan China. 
China telah menerapkan bea masuk 25% pada impor minyak mentah AS yang terdaftar sebagai produk Amerika Serikat, hal ini dinilai sebuah langkah yang akan membuat pembelian minyak AS di masa depan menjadi tidak ekonomis bagi para importir China, pemotongan besar-besaran impor langsung minyak mentah AS adalah sarana "pembalasan (terhadap) Amerika Serikat", 
dikutip dari Japan Times, untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi, seorang eksekutif dari China Dongming Petrochemical Group, perusahaan besar pengilangan yang bersifat independen dari Provinsi Shandong, mengatakan mereka telah membatalkan pesanan minyak mentah Amerika Serikat, "Kami berasumsi pemerintah China memberlakukan tarif atas minyak mentah dari Amerika Serikat," kata eksekutif yang tidak mau disebutkan namanya itu. "Kami akan beralih ke pasokan minyak mentah dari Timur Tengah atau Afrika Barat," katanya. Cina bahkan dapat mengganti minyak mentah asal Amerika dengan minyak mentah dari Iran. "Mereka (importir Tiongkok) tidak akan diintimidasi, atau terpengaruh oleh sanksi Amerika Serikat, India atau Turki telah mengisyaratkan mereka akan menentang Trump dan tetap mengimpor minyak Iran, jika ini terjadi dan berlangsung lama, sudah pasti akan memukul telak kebijakan Trump, Amerika Serikat akan terancam defisit secara massive pada neraca perdagangan mereka

The Fed khawatir inflasi terlalu cepat mengganggu pertumbuhan ekonomi

Info kurs valas hari ini US Dollar rupiah, EUR Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNY Rupiah, USD/IDR pagi ini Senin, 09 Juli 2018 dibuka pada level  14325/14360 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 14300-14425

Dari Pasar FX Global Jumat pekan lalu, USD melemah cukup signifikan terhadap major currencies lainnya, didorong oleh data US yang dirilis mixed cenderung negatif. Perekonomian US berhasil menambah 213k pekerjaan pada bulan Juni, melampaui proyeksi 195k, sementara  tingkat pengangguran meningkat menjadi 4%, dimana proyeksi ekonom tidak ada perubahan di angka 3.8%. 
Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR dibuka pada level 14365/14375, diperdagangkan dalam rentang 14350-14420.
Jumat dini hari, Federal Reserve merilis FOMC minutes bulan Juni lalu. Dalam notulen tersebut, The Fed menunjukkan siklus kenaikan suku bunga acuan sudah sesuai harapan, serta beberapa anggota The Fed menyatakan kekhwatirannya apabila inflasi melaju terlalu kencang yang akan menyebabkan perlambatan ekonomi.

Penutupan saham dan harga komoditas 06 Juli 2018: 
IHSG -0.77%  
Dow Jones +0.41%
Nikkei +1.12%
Straits Times -1.19%
Gold $ 1256
Oil $ 73.88

Indikasi kurs Valuta Asing, 09 Juli 2018, pukul 08.25 WIB:
USD/IDR: 14330/14350
EUR/IDR: 16830/16880
GBP/IDR: 19030/19080
JPY/IDR: 129.65/130.00
AUD/IDR: 10660/10690
SGD/IDR: 10550/10580
CNH/IDR: 2150/2165

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14340/14364
2Weeks: 14350/14378
1Month: 14384/14414
2Months: 14440/14475
3Months: 14505/14535

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.

Sabtu, 07 Juli 2018

Trade War Amerika vs China : Ancaman deflasi dan krisis hutang negara berkembang

Dunia masa depan dimana nilai tukar mata uang tidak lagi berarti, perang dagang mengambil peranan, Mungkin pandangan dan takaran beberapa analis yang mendekati adalah bahwa kelemahan China Yuan baru-baru ini merupakan pukulan serangan balik China dalam perang dagang dengan AS. Ketika hal itu terjadi, sangat mudah untuk melihat bahwa penurunan nilai tukar China Yuan yang dipercepat sebagai langkah yang lebih taktis dan bukan strategis. Komentar terbaru oleh PBOC pada 3 Juli mungkin berusaha meyakinkan banyak investor dan pelaku pasar bahwa rezim "nilai tukar yang stabil" dikelola dengan baik tidak ada resiko sama sekali, dan bahwa China Yuan akan terus dijaga kestabilannya terhadap beberapa mata uang major seperti USD dan JPY, tapi para pelaku pasar mulai meragukannya

Hari ini semua pelaku pasar akan tahu mengapa penurunan nilai tukar China Yuan adalah bagian dari perubahan yang lebih besar dalam sistem moneter global. Ini adalah perubahan yang pada mulanya bersifat deflasi besar-besaran dan disertai dengan kemungkinan krisis kredit. Tentu saja, besaran nilai nya telah mendekati tiga kali pasca-GFC dengan pertama krisis utang Eropa (2011-2012), taper tantrum (2013) dan jatuhnya harga komoditas yang berakhir dengan apa yang disebut Shanghai Accord di Q1 2016 Bank sentral China pasti akan mati-matian menahan kekuatan pergerakan pasar dari deflasi, yang terkait dengan akhir sistem moneter global saat ini. ya ini dibuktikan pergerakan kurs China yuan mendorong perubahan mendasar dalam kebijakan moneter China. para investor dan pelaku pasar harus benar-benar memperhatikan hal ini

Banyak investor dan pelaku pasar meyakini bahwa akan mulai bermunculan krisis hutang di zona emerging market, namun melihat China akan terperangkap dalam trade war kecil kemungkinan disadari oleh para pelaku pasar, karena China sendiri sangat berbeda, mereka memiliki "peralatan perang dagang" yang cukup kuat, seperti kuatnya mereka dalam menjaga kestabilan nilai tukar mata uang China yuan, yang tentunya tidak dimiliki oleh negara emerging market lainnya dalam menjaga nilai tukar mata uang negaranya

Kemampuan mengendalikan nilai tukar China yuan, membuat mereka punya kekuatan untuk menciptakan pencatatan surplus pada neraca perdagangan, meskipun bukan yang sempurna untuk mencegah capital outflow, Dengan menciptakan surplus neraca modal yang lebih besar, China dapat mempertahankan total surplus eksternal yang mengarah ke peningkatan cadangan devisa dan tentunya pertumbuhan ekonomi yang sustain

Namun hari ini, Kemampuan Cina untuk memperpanjang siklus pertumbuhan ekonomi yang bagus telah berakhir, karena surplus neraca berjalan telah menguap perlahan dibarengi dengan capital outflow efek dari trade war dengan Amerika, stabilnya China yuan telah berakhir karena China yuan tetap selalu berkaitan dengan mata uang USD yang kuat, karena the Fed menaikkan suku bunga 


Jumat, 06 Juli 2018

Amerika menerapkan tarif impor barang-barang dari China hingga senilai USD 34 Miliar, trade war sudah mulai

Info kurs valas hari ini US Dollar rupiah, EUR Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNY Rupiah, USD/IDR pagi ini Jumat, 6 Juli 2018, dibuka pada level  14365/14410 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 14350-14450

Dari Pasar FX Global, USD sempat mengalami penguatan tipis terhadap major currencies lainnya, namun masih berada di dalam tekanan pasca rilisnya data ekonomi US yang mixed serta penguatan EUR menjelang rilisnya risalah FOMC pada pagi dini hari ini.  Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR dibuka pada level 14,385/14,395, diperdagangkan dalam rentang 14,370-14,430, dan ditutup pada level 14,380/14,390.  Sebagai tambahan, perang dagang antara Amerika Serikat dan China akan dimulai pada Jumat (6/7) dengan penerapan tarif impor barang-barang dari China hingga senilai USD 34 Miliar. Kebijakan ini dinilai tidak hanya akan merugikan China namun AS dan negara-negara lainnya.

Penutupan saham dan harga komoditas 5 Juli  2018: 
IHSG +0.10% 
Dow Jones +0.75%
Nikkei -0,78%
Straits Times +0,36%
Gold $ 1257
Oil $ 72.88

Indikasi kurs Valuta Asing, 6 Juli  2018, pukul 08.10 WIB:
USD/IDR: 14360/14410
EUR/IDR: 16770/16860
GBP/IDR: 18960/19060
JPY/IDR: 129.60/130.40
AUD/IDR: 10610/10650
SGD/IDR: 10510/10580
CNH/IDR: 2148/2178

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14371/14423
2Weeks: 14381/14435
1Month: 14415/14466
2Months: 14480/14535
3Months: 14540/14598

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.

Rabu, 04 Juli 2018

Info kurs valas hari ini, US Dollar rupiah, EUR Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNY Rupiah

Info kurs valas hari ini US Dollar rupiah, EUR Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNY Rupiah, USD/IDR pagi ini Rabu, 04 Juli 2018, dibuka pada level 14,340/14,390 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 14,325-14,425

Dari Pasar FX Global, USD diperdagangkan sedikit melemah sebelum hari libur Amerika, sementara investor mengurangi perhatian pada tensi perang dagang, yang meningkatkan risk appetite pasar terhadap mata uang lainnya seperti Euro dan AUD. DXY turun 0.25% ke level 94.64 pada akhir sesi perdagangan. Sentimen pasar terhadap mata uang Yuan Cina turut membaik setelah Gubernur Bank Sentral Cina (PBOC), Yi Gang, menyatakan bahwa mereka memperhatikan fluktuasi di pasar dan akan menjaga nilai tukar Yuan tetap stabil. 
Investor menunggu risalah terbaru dari pertemuan The Fed terakhir yang akan dirilis Kamis ini. Investor akan mencermati apakah The Fed akan tetap berada pada jalur dua kali kenaikan suku bunga pada tahun ini. Pada akhir sesi US, Euro diperdagangkan menguat terhadap USD ke level 1.1662 dipengaruhi oleh kesepakatan koalisi di Jerman yang mendukung kebijakan Kanselir Angela Merkel terkait migrasi, Poundsterling diperdagangkan menguat ke level 1.3198 terhadap USD, serta JPY diperdagangkan menguat ke level 110.61 terhadap USD.

Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR dibuka pada level 14,375/14,385, diperdagangkan dalam rentang 14,380-14,458, dan ditutup pada level 14,375/14,385. 

Penutupan saham dan harga komoditas 03 Juli 2018:
IHSG -1,96%
Dow Jones -0,55%
Nikkei -0,12%
Straits Times -0,09%
Gold $ 1,257
Oil $ 74,64

Indikasi kurs Valuta Asing 04 Juli 2018, pukul 08.35 WIB:
USD/IDR: 14,340/14,380
EUR/IDR: 16,730/16,810
GBP/IDR: 18,935/19,025
JPY/IDR: 129.95/130.55
AUD/IDR: 10,600/10,660
SGD/IDR: 10,505/10,555
CNH/IDR: 2,150/2,170

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14,349/14,378
2Weeks: 14,364/14,393
1Month: 14,398/14,428
2Months: 14,458/14,489
3Months: 14,519/14,551

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.

Selasa, 03 Juli 2018

Trade war Amerika vs China bikin US Dollar menguat tajam

Info kurs valas hari ini, US Dollar rupiah, EUR Rupiah, GBP Rupiah, SGD Rupiah, AUD Rupiah, CNY Rupiah, USD/IDR pagi ini  Selasa 3 Juli 2018, dibuka pada level 14370/14385 diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 14320-14470.

Dari pasar FX Global hari Senin kemarin, pada sesi amerika USD index ditutup menguat 0.63% pada level 94.82. Data US ISM Manufacturing PMI yang dirilis lebih baik dari ekspektasi (60.2 / 58.4) kemarin, menunjukkan penguatan pada ekonomi Amerika. US Tariff sebesar USD 34 Bio yang direncakan akan diimplementasikan bagi barang impor dari Tiongkok pada 6 Juli mendatang, memberikan support bagi USD, seiring para investor yakin akan ekonomi domestik Amerika yang kuat meskipun potensi trade war sudah di depan mata. Beberapa analis juga menyatakan jika isu trade war masih menjadi perhatian memasuki Semester II 2018, maka kemungkinan permintaan safe-haven currencies seperti USD, JPY, dan CHF masih akan cukup tinggi.

Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR dibuka pada level 14250/14260, diperdagangkan dalam rentang 14260-14405 dan ditutup pada level 14375/14385. JISDOR berada pada level 14380.

Penutupan saham dan harga komoditas 2 Juli  2018:
IHSG -0,90%
Dow Jones +0,15%
Nikkei +0,30%
Straits Times -0,91%
Gold $ 1242
Oil $ 74.16

Indikasi kurs Valuta Asing 3 Juli 2018,  pukul 08.25 WIB:
USD/IDR: 14380/14410
EUR/IDR: 16705/16760
GBP/IDR: 18855/18920
JPY/IDR: 129,30/129,75
AUD/IDR: 10535/10575
SGD/IDR: 10475/10520
CNH/IDR: 2145/2158

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14390/14420
2Weeks: 14404/14435
1Month: 14440/14470
2Months: 14487/14535
3Months: 14562/14592

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu