Rabu, 15 Agustus 2018

BI Menyiapkan Langkah Antisipasi Efek Krisis Moneter Turki


Langkah antisipasi efek domino dari krisis moneter Turki sedang dilakukan oleh Bank Indonesia, dengan mekanisme suku bunga, Mayoritas survey yaitu Dua puluh satu dari dua puluh delapan ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan bahwa Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate pada level 5.25%, sementara sisanya memprediksi bahwa BI akan menaikkan suku bunga acuan ke level 5.50%. kurs US dollar Rupiah ditutup pada level 14,575/14,585. JISDOR berada pada level 14,625

baca juga: Krisis moneter Turki: Beban hutang valas sangat tinggi

Memang dari pengamat ekonomi menilai bahwa kondisi global yang tidak stabil dan pelebaran cadangan devisa menyebabkan BI harus mempercepat kenaikan suku bunga. Presiden Joko Widodo mengadakan rapat kabinet terbatas pada Selasa kemarin, dan menyatakan bahwa penguatan cadangan devisa sangat penting di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, serta meminta untuk menjaga  stabilitas Kurs US Dollar Rupiah dalam nilai wajar, inflasi tetap rendah, dan defisit neraca perdagangan yang aman.

baca juga: Pemerintah kerja keras tarik US dollar kembali ke Indonesia

Harga SUN benchmark ditutup melemah 10 – 50 bps kemarin. Yield benchmark 10Yr sempat diperdagangkan ke level 8.07% sebelum kembali ditutup pada level 7.99% pasca pengumuman hasil lelang. Pada lelang yang diadakan oleh Kementrian Keuangan kemarin, dari incoming bid sebesar IDR 34.38 Triliun, total yang dimenangkan adalah IDR 16.50 Triliun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar