Pages - Menu

Contact Us

Jumat, 30 November 2018

Prediksi Kurs Dollar Rupiah Hari Ini 14250/14350


Info kurs valas hari ini USD/IDR pagi ini Jumat 30 November 2018, dibuka pada level  14310 - 14375 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 14250 - 14350

Penutupan saham dan harga komoditas 29 November  2018:
IHSG +1.93%
Dow Jones -0.11%
Nikkei +0.39%
Straits Times +0.48%
Gold $ 12.24
Oil $ 51.35

Indikasi kurs Valuta Asing, 30 November  2018, pukul 08.30 WIB:
USD/IDR: 14310/14360
EUR/IDR: 16270/16360
GBP/IDR: 18250/18365
JPY/IDR: 125.95/126.70
AUD/IDR: 10450/10510
SGD/IDR: 10420/10490
CNH/IDR: 2056/2080

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14321/14373
2Weeks: 14333/14387
1Month: 14369/14423
2Months: 14435/14490
3Months: 14483/14543

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.


Bank of England Menyatakan Kurs Pound Sterling Akan Turun Jika Inggris Keluar dari Uni Eropa


Info kurs valas hari ini USD/IDR dibuka di level 14300/14330, dilaporkan dari Pasar FX Global, USD pulih dari pelemahan hari sebelumnya meskipun diperdagangkan cenderung stabil terhadap major currencies lainnya, dengan The Fed tetap membuka kemungkinan kenaikan suku bunga pada Desember, sesuai ekspektasi investor.

FOMC Meeting Minutes menyebutkan bahwa kenaikan suku bunga dalam waktu dekat akan terjadi jika data ekonomi tenaga kerja dan inflasi sejalan atau lebih baik dibandingkan ekspektasi. Dolar indeks, DXY, sedikit menguat ke level 96.7. Euro diperdagangkan menguat 1.1388 terhadap USD. GBP/USD turun ke level 1.2782, terkait kekhawatiran pelaku pasar mengenai dukungan Parlemen UK pada kesepakatan Brexit, dan Bank of England juga memperingatkan adanya risiko pada Poundsterling jika Inggris keluar dari Uni Eropa. USD/JPY melemah ke level 113.45.

baca juga: Prediksi kurs Dollar Rupiah

Rilis Data untuk hari ini (Survey/Prior):
- CH Manufacturing PMI (50.2/50.2)
- JP Housing Starts YoY (-0.1%/-1.5%)
- UK Nationwide House PX MoM (0.1%/0.0%)
- UK Nationwide House Px NSA YoY (1.7%/1.6%)
- GE Retail Sales MoM (0.4%/0.1%)
- GE Retail Sales YoY (1.4%/-2.6%)
- EZ Unemployment Rate (8%/8.1%)
- EZ CPI Core YoY (1.1%/1.1%)
- US Chicago Purchasing Manager (58.5/58.4)

Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR kemarin dibuka pada level 14,460/14,500, diperdagangkan dalam rentang 14,335-14,460, dan ditutup pada level 14,375/14,390. JISDOR berada pada level 14,408. Dari pasar obligasi, harga SUN benchmark ditutup menguat 25 – 100 bps pada Kamis (29/11) sejalan dengan penguatan IHSG sebesar 1.93% ke level 6,107 yang mencatatkan net beli asing sebesar IDR 690 Miliar. Adapun yield UST 10Yr diperdagangkan turun 4 bps ke level 3.00%, terendah dalam dua bulan terakhir. Sentimen positif pada emerging market dan pasar saham terjadi pasca pidato Presiden The Fed, Jerome Powell yang menyatakan bahwa suku bunga bank sentral masih sedikit di bawah netral. Investor menilai bahwa pidato Jerome Powell menandakan bahwa The Fed akan memperlambat laju pengetatan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan. Sementara itu, GDP AS kuartal III ini dirilis sesuai dengan ekspektasi yaitu 3.50%, didukung oleh kuatnya belanja konsumsi serta investasi dalam negeri

Maybank Group dan CIMB Group Bersaing Ketat di Malaysia, Pertumbuhan Profit Tipis


Sektor perbankan di negara tetangga Malaysia terlihat sedikit menurun pertumbuhan laba nya, dua bank teratas di Malaysia CIMB Group dan Maybank dihadapkan pada kondisi bisnis yang sungguh menantang, hal ini karena menurunnya pertumbuhan bisnis di sebagian besar pasar utama mereka, kondisi ini tentunya menekan pendapatan bunga bersih dan pendapatan lainnya.

Persaingan perbankan di Malaysia terbilang cukup ketat, Dilaporkan dari Nikkei Asia, Malayan Banking (Maybank), yang juga pemberi pinjaman terbesar di Malaysia dalam hal aset, dilaporkan perolehan laba bersih kuartal ketiga turun 3,5% pada Juli-September. menjadi 1,96 miliar ringgit ($ 466,88 juta) dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu. Sedangkan CIMB Group Holdings, bank terbesar kedua berdasarkan aset, laba bersih kuartal naik 4,4% year-on-year menjadi 1,18 miliar ringgit.

baca juga : Prediksi kurs dollar rupiah hari ini

Dilaporkan dari berita bursa saham di Malaysia, Saham CIMB Group menguat 1,7% hal ini lebih tinggi dari rerata pasar yang sangat kuat, sementara Maybank naik 0,2% lebih tinggi. Patokan FTSE Bursa Malaysia KLCI adalah 0,6% lebih tinggi.

Di sisi lain, Manajemen Maybank tetap mempertahankan target perusahaan yaitu sebesar 11% return-on-equity di tahun 2018. Namun, sesuai analisa dari manajemen bahwa marjin pendapatan dari bunga bersih kemungkinan akan stagnan atau sangat ketat dengan tone "sedikit kompresi" terhadap target awal untuk ekspansi hingga 5 basis poin.

baca juga : Kondisi Ekonomi Indonesia terkini

Maybank dan CIMB Group memperoleh sebagian besar pendapatan mereka dari Asia Tenggara secara keseluruhan rata-rata, namun pertumbuhan profit di beberapa negara besar menunjukkan tanda-tanda stagnasi. jika dirunut dari data Produk domestik bruto Indonesia, ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara, meningkat 5,17% pada kuartal ketiga, lebih lambat dari pertumbuhan 5,27% dalam tiga bulan sebelumnya.

Sementara itu Pertumbuhan ekonomi di Malaysia, yang merupakan negara kantor pusat Maybank dan CIMB Group, sementara melambat menjadi 4,4% pada kuartal ketiga dari 4,5% pada kuartal kedua.

Bagaimana dari sisi pendapatan net interest margin, Pendapatan bunga bersih di Maybank turun 2,3% menjadi 2,98 miliar ringgit pada kuartal ketiga sementara CIMB Group melaporkan penurunan 7,3% dalam pendapatan bunga bersih menjadi 2,41 miliar ringgit selama tiga bulan yang sama.

baca juga: Perkembangan Brexit Deal

"Kami tetap berhati-hati di tengah kondisi ekonomi regional yang masih lemah dan ketegangan perdagangan global," ucap Chief Executive CIMB Group Zafrul Aziz. "Dengan latar belakang ini, kami akan terus mengontrol kualitas dan biaya aset di semua bisnis dan geografi."

sumber: Nikkei Asia

Kamis, 29 November 2018

Kurs Rupiah Makin Menguat Terhadap US Dollar, Mencoba Tembus 14250...


Menjelang siang hari ini, kurs USD makin tidak berdaya melawan Rupiah, update kurs saat ini 

USD/IDR 14320/14360
EUR/IDR 16260/16350
GBP/IDR 18345/18375

Kurs GPB Masih Melemah Menjelang Referendum Kedua Brexit


Kurs Pound Sterling diperkirakan masih akan melemah terhadap major currency lainnya, terkait kesepakatan Brexit yang masih dalam proses, Ekonomi Inggris dapat terkoreksi hingga 8 persen dalam setahun dan kurs pound sterling bisa kehilangan seperempat dari nilainya, pernyataan dari Bank of England.

Pound Sterling diperdagangkan flat pada level $ 1,2744 per US dolar setelah mencapai sesi tertinggi $ 1,2806 sebelumnya, namun terhadap kurs Euro, Pound Sterling juga diperdagangkan flat di 88,52 pence.

Terhitung sudah hampir empat bulan sebelum Inggris akan meninggalkan Uni Eropa, Perdana Menteri Theresa May terus berjuang untuk menggalang dukungan dari parlemen untuk membuat perjanjian win-win solution yang dia selesaikan dengan para pemimpin Uni Eropa

Kemungkinan Brexit deadlock pun juga masih ada, dan tentunya hal itu mendorong kurs pound sterling ke level terendah, terhitung selama dua minggu ini, namun pada hari Selasa kemarin kurs Pound Sterling naik karena sentimen positif membawa sedikit perubahan setelah juru bicara partai oposisi keuangan Buruh John McDonnell McDonnell, dikutip oleh surat kabar Guardian yang mengatakan referendum Brexit kedua "mungkin sebuah opsi yang kami gunakan”.

Sudah dipastikan komentar tersebut memunculkan harapan Partai Buruh bisa kembali menjadi penentu Brexit pada pemungutan suara kedua. McDonnell tidak antusias tentang referendum lain, meskipun Partai Buruh mengatakan akan bertindak untuk mencegah Brexit tetap pada keputusan "No deal" atau deadlock

Prediksi Kurs Dollar Rupiah Hari Ini di Kisaran 14350/14450


Info kurs valas hari ini, Kurs US Dollar Rupiah, Kurs EUR Rupiah, Kurs GBP Rupiah, Kurs JPY Rupiah, Kurs AUD Rupiah, Kurs AGD Rupiah, Kurs CNH Rupiah, Indikasi kurs Valuta Asing 29 November 2018, pukul 08:40 WIB:

USD/IDR: 14380/14420
EUR/IDR: 16339/16415
GBP/IDR: 18424/18511
JPY/IDR: 126.55/127.05
AUD/IDR: 10488/10535
SGD/IDR: 10445/10515
CNH/IDR: 2065/2100

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14391/14433
2Weeks: 14403/14446
1Month: 14435/14485
2Months: 14501/14551
3Months: 14553/14613

Kurs Rupiah Menguat Tajam Terhadap US Dollar, Inilah Penyebabnya...


Info kurs valas hari ini USD/IDR dibuka di level 14410/14450, Kurs Rupiah di prediksi akan menguat terhadap US Dollar, hal ini refleksi dari kondisi dari Pasar FX Global, USD diperdagangkan melemah terhadap major currencies lainnya pada Rabu kemarin pasca Presiden The Fed, Jerome Powell, yang menyampaikan bahwa suku bunga hanya beberapa level di bawah tingkat netral. Hal ini memukul optimisme pelaku pasar akan siklus kenaikan suku bunga yang agresif. DXY turun 0.31% ke level 96.99.


Rilis Data untuk hari ini (Survey/Prior):
- GE Unemployment Change (000's) (-10k/-11k)
- GE Unemployment Claims Rate SA (5.1%/5.1%)
- UK Mortgage Approvals (64.6k/65.3k)
- EC Consumer Confidence (-3.9/-3.9)
- GE CPI Mom (0.2%/0.2%)
- GE CPI YoY (2.4%/2.5%)
- US Personal Income (0.4%/0.2%)
- US Personal SPending (0.4%/0.4%)
- US Initial Jobless Claims (220k/224k)


Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR kemarin dibuka pada level 14,525/14,540, diperdagangkan dalam rentang 14,515-14,540, dan ditutup pada level 14,527/14,531. JISDOR berada pada level 14,535. Dari pasar obligasi, harga SUN benchmark diperdagangkan melemah 30 – 70 bps dengan yield benchmark 10Yr (FR0064) naik 9 bps ke level 7.97%, sementara itu SUN 11Yr (FR0078) telah diperdagangkan di atas level 8.00%.


Wakil Presiden The Fed, Richard Clarida menyatakan dukungan terhadap kenaikan suku bunga secara bertahap dengan tetap memperhatikan data-data ekonomi terbaru. Saat ini implied probability untuk kenaikan Fed Fund Rate pada bulan Desember mendatang telah mencapai 77%. Adapun hari ini, 

Rabu, 28 November 2018

Prediksi Kurs Dollar Rupiah Hari Ini di Kisaran 14475/14550


Info kurs valas hari ini, Indikasi kurs Valuta Asing, 28 November 2018, pukul 08.48 WIB:
USD/IDR: 14520/14550
EUR/IDR: 16380/16425
GBP/IDR: 18485/18535
JPY/IDR: 127.55/127.90
AUD/IDR: 10490/10520
SGD/IDR: 10530/10560
CNH/IDR: 2088/2100


Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14546/14555
2Weeks: 14558/14570
1Month: 14595/14605
2Months: 14660/14680
3Months: 14700/14735

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.

BI Menurunkan Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi 2019 Menjadi 5.0 - 5.4%


Info kurs valas hari ini USD/IDR pagi ini Rabu, 28 November 2018 dibuka pada level 14510/14560 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 14500-14625, Dari Pasar FX Global, USD kemarin diperdagangkan menguat terhadap major currencies lainnya di tengah pelemahan Poundsterling terkait pernyataan Presiden Trump bahwa deal Brexit dapat memperlemah hubungan dagang Amerika-Inggris.


Meskipun demikian, PM Inggris, Theresa May, menampik isu tersebut dan menyatakan bahwa Inggris tidak akan memiliki masalah dalam melakukan perdagangan dengan negara-negara lainnya, dan sudah melakukan pembicaraan dengan US terkait perjanjian perdagangan. Penguatan USD juga dipengaruhi oleh pernyataan wakil presiden Fed, Richard Clarida, bahwa The Fed akan terus menaikkan suku bunga sesuai jadwal dalam pertemuan perbankan di New York, Selasa kemarin. Pada akhir sesi Amerika kemarin, Euro diperdagangkan melemah ke level 1.1295 terhadap USD, dan GBP/USD melemah ke level 1.2733. USD/JPY diperdagangkan menguat ke level 113.64. DXY berada pada level 97.42. USD/CAD diperdagangkan menguat ke level 1.3304, terkait jatuhnya harga minyak dunia yang terus membebani mata uang komoditas.


Rilis Data untuk hari ini (Survey/Prior):
- GE Gfk Consumer Confidence (10.5/10.6)
- EZ M3 Money Supply YoY (3.5%/3.5%)
- US MBA Mortgage Applications (-/-0.1%)
- US Wholesale Inventories MoM (0.4%/0.4%)
- US GDP Annualized QoQ (3.5%/3.5%)
- US Personal Consumption (3.9%/4.0%)
- US GDP Price Index (1.7%/1.74%)
- US Core PCE QoQ (1.6%/1.6%)
- US New Home Sales (575k/553k)
- US Richmond Fed Manufacturing Index (15/15)


Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR dibuka pada level 14,485/14,495, diperdagangkan dalam rentang 14,485-14,520, dan ditutup pada level 14,510/14,520. JISDOR berada pada level 14,504.
Harga SUN benchmark ditutup melemah 20 – 50 bps Selasa (28/11) sejalan dengan pelemahan Rupiah yang ditutup pada level USD/IDR 14,515. Sejak RDG BI dua pekan lalu, yield benchmark 10Yr (FR0064) telah diperdagangkan turun 23 bps ke level 7.88%. Adapun ROI28 masih stabil pada level 4.80% dengan yield UST 10Yr pada level 3.05%. Bank Indonesia memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi 2019 menjadi 5.00 – 5.40%, dari sebelumnya sebesar 5.10 – 5.50%. BI menilai bahwa pertumbuhan ekonomi akan tetap kuat dengan didukung oleh kuatnya permintaan domestik baik konsumsi maupun investasi.


Sementara itu, inflasi masih diprediksi terkendali di sasaran 3.50% dan defisit transaksi berjalan 2019 diprediksi turun menjadi kisaran 2.50% dari PDB. Presiden Amerika Serikat (AS) berencana untuk melanjutkan tarif impor 25% atas USD 200 Miliar barang impor dari China. Pernyataan Donald Trump ini dilakukan empat hari sebelum bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping pada pertemuan G20 dimana investor berekspektasi bahwa pertemuan ini akan meredakan ketegangan diantara kedua pihak. Namun jika pertemuan tersebut gagal, maka Donald Trump akan menaikkan tarif serupa atas seluruh sisa impor dari China, sehingga nominal menjadi USD 267 Miiar.

Selasa, 27 November 2018

Prediksi Kurs Dollar Rupiah di kisaran 14400/14550, Rupiah Melanjutkan Penguatan


Info kurs valas hari ini USD/IDR pagi ini Selasa 27 November 2018, dibuka pada level 14485/14515  dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 14425/14550.

Dari Pasar FX Global kemarin, kemarin USD index ditutup melemah hingga ke level 96.785, dimana pelaku pasar saat ini sedang menunggu hasil pertemuan Donal Trump dan Xi Jinping pada G20 Summit pada Jumat ini. Yang mana kemungkinan dapat menghasilkan kesepakatan dagang baru antara US dan Tiongkok ditengah suasana perang dagang antar kedua Negara.
Dari Eropa, EUR terhadap USD menguat 0.12% ke level 1.1350 setelah berita bahwa Deputy Prime Minister Italia Matteo Salvini mengindikasikan bahwa Pemerintah Italia akan merevisi target pinjaman mereka, yang selama ini menjadi pemicu ketegangan antara EU dan Italia karena dinilai melanggar aturan fiskal EU.

Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR kemarin dibuka pada level 14535/14550 diperdagangkan dalam rentang 14460–14465 dan ditutup pada level 14470/14480. JISDOR berada pada level 14551.

Penutupan saham dan harga komoditas 26 November 2018:
IHSG +0.28%
Dow Jones 1.46%
Nikkei +0.76%
Straits Times +1.34%
Gold $ 1222
Oil $ 51.59

Indikasi kurs Valuta Asing, 27 November   2018, pukul 08.20 WIB
USD/IDR: 14475/14505
EUR/IDR: 16395/16465
GBP/IDR: 18545/18620
JPY/IDR: 127,50/128,05
AUD/IDR: 10445/10480
SGD/IDR: 10520/10560
CNH/IDR: 2080/2095

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14492/14533
2Weeks: 14509/14546
1Month: 14542/14580
2Months: 14610/14655
3Months: 14655/14710

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.

Kamis, 22 November 2018

Kenaikan Bunga Acuan BI Diperkirakan Bisa Perlambat Investasi dan Konsumsi


Info kurs valas hari ini USD/IDR pagi ini Kamis 22 November 2018 , dibuka pada level 14590/14620 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 14550-14650

Dari Pasar FX Global, USD diperdagangkan melemah terhadap major currencies lainnya seiring dengan rilisnya data perekonomian US yang negatif, dimana data US Initial Jobless Claims dirilis naik 3k ke level penyesuaian tahunan 224k pada minggu lalu, berlawanan dengan proyeksi analis yang memperkirakan penurunan ke level 215k. Selain itu, data US Core Durable Goods Order juga tumbuh di bawah ekspektasi, yaitu sebesar 0.1% vs ekspektasi 0.4%. DXY turun 0.15% ke level 96.57

Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR kemarin diperdagangkan dalam rentang 14570-14640, JISDOR berada pada level 14618. Perekonomian global diperkirakan akan mengalami perlambatan pada tahun 2019 dipengaruhi oleh berkurangnya kebijakan stimulus fiskal AS serta melambatnya pertumbuhan ekonomi China. Sementara itu, naiknya suku bunga BI juga telah mendorong perlambatan investasi dan biaya konsumsi. BI telah menyatakan akan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2019, sebelumnya masih pada level 5.10 - 5.50%.

Penutupan saham dan harga komoditas 21 November 2018:
IHSG -0.95%
Dow Jones -0.90%
Nikkei -0.35%
Straits Times +0.39%
Gold $ 1225
Oil $ 54.65

Indikasi kurs Valuta Asing 22 November 2018, pukul 08:10 WIB:
USD/IDR: 14600/14615
EUR/IDR: 16612/16648
GBP/IDR: 18631/18684
JPY/IDR: 128.97/129.30
AUD/IDR: 10584/10619
SGD/IDR: 10608/10657
CNH/IDR: 2095/2114

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14612/14629
2Weeks: 14624/14643
1Month: 14662/14681
2Months: 14721/14746
3Months: 14780/14805

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.

Kamis, 15 November 2018

Indeks DXY turun, Prediksi Kurs Dollar Rupiah di Kisaran 14675/14825

Prediksi Kurs Dollar Rupiah di Kisaran

Info kurs valas hari ini USD/IDR pagi ini Kamis 15 November 2018 , dibuka pada level 14720/14750 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 14675-14825

Dari Pasar FX Global, USD masih melanjutkan pelemahannya terhadap major currencies lainnya pada Rabu lalu, menyusul data inflasi yang cukup rendah dimana US Core CPI MoM dirilis sesuai ekspektasi mengalami kenaikan 0.2%, namun secara YoY kenaikan hanya sebesar 2.1%, lebih rendah daripada ekspektasi kenaikan sebesar 2.2%, serta penguatan GBP pasca Perdana Menteri UK, Theresa May, yang berhasil mengamankan dukungan dari kabinetnya terkait rancangan kesepakatan Brexit. DXY turun 0.41% ke level 96.75, GBPUSD naik 0.18% ke level 1.3005.

Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR kemarin diperdagangkan dalam rentang 14735-14800, JISDOR berada pada level 14755. Dari pasar surat berharga, harga SUN benchmark ditutup menguat 5 – 75 bps. Tiga dari 30 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memprediksi bahwa dalam RDG BI yang akan berlangsung hari ini, BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps sedangkan yang lainnya memprediksi tetap

Penutupan saham dan harga komoditas 14 November 2018:
IHSG +0.40%
Dow Jones +0.24%
Nikkei +0.16%
Straits Times -0.34%
Gold $ 1210
Oil $ 56.16

Indikasi kurs Valuta Asing 15 November 2018, pukul 08:30 WIB:
USD/IDR: 14760/14790
EUR/IDR: 16710/16760
GBP/IDR: 19173/19249
JPY/IDR: 129.87/130.33
AUD/IDR: 10736/10775
SGD/IDR: 10698/10775
CNH/IDR: 2095/2140

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14771/14803
2Weeks: 14784/14816
1Month: 14813/14850
2Months: 14882/14922
3Months: 14936/14986

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.

Selasa, 13 November 2018

Prediksi Dollar Rupiah Hari Ini Bergerak di Kisaran 14825/14925


Info kurs valas USD/IDR pagi ini Selasa 13 November 2018, dibuka pada level 14830/14880  dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 14800-14950.

Dari Pasar FX Global kemarin,USD kembali diperdagangkan menguat terhadap major currencies lainnya, hingga menyentuh level tertinggi dalam 17 bulan pada Senin lalu. Penguatan USD didorong oleh pelemahan GBP pasca juru bicara PM UK yang menyangkal laporan yang menyebutkan bahwa elemen kunci dalam perundingan Brexit dapat disampaikan ke UK paling cepat Selasa ini. Hal ini menurunkan optimisme investor terkait perkembangan Brexit. USD index naik 0.67% ke level 97.38, sementara GBP terhadap turun 0.96% ke level 1.2847.

Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR kemarin dibuka pada level 14730/14750 diperdagangkan dalam rentang 14710-14810 dan ditutup pada level 14810/14820. JISDOR berada pada level 14747.

Penutupan saham dan harga komoditas 12 November 2018:
IHSG -1.65%
Dow Jones -2.32%
Nikkei +0.09%
Straits Times -0.32%
Gold $ 1202
Oil $ 59.09

Indikasi kurs Valuta Asing, 13 November   2018, pukul 08.20 WIB
USD/IDR: 14830/14880
EUR/IDR: 16650/16715
GBP/IDR: 19070/19140
JPY/IDR: 130,45/130,95
AUD/IDR: 10640/10685
SGD/IDR: 10700/10755
CNH/IDR: 2122/2142

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14855/14896
2Weeks: 14869/14913
1Month: 14898/14948
2Months: 14965/15015
3Months: 15022/15082

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.

Kamis, 08 November 2018

Penguatan Rupiah masih akan berlanjut, Trade War AS vs China mereda


Info kurs valas hari ini USD/IDR pagi ini Kamis 8 November 2018 , dibuka pada level 14585/14615 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 14550-14750

baca juga: Kurs Rupiah menguat imbas data inflasi terkendali

Dari Pasar FX Global, USD diperdagangkan melemah terhadap major currencies lainnya seiring dengan beralihnya fokus investor dari hasil pemilu tengah semester US ke kebijakan moneter The Fed dimana The Fed telah memulai pertemuan yang akan berlangsung selama dua hari. Federal Open Market Committee (FOMC) diekspektasikan akan tetap mempertahankan suku bunganya di level 2.00%-2.25% pada pertemuan saat ini, namun pelaku pasar akan memperhatikan laporan kebijakan moneter the Fed sebagai informasi lebih lanjut terkait rencana kenaikan suku bunga pada Desember mendatang. Sebelumnya, USD juga telah diperdagangkan melemah terhadap major currencies lainnya setelah Partai Demokrat meraih kontrol di US House Representatives dan Partai Republik tetap bertugas di US Senate.

Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR kemarin diperdagangkan dalam rentang 14580-14800, JISDOR berada pada level 14764. Harga minyak dunia diperdagangkan melemah ke level terendah dalam tujuh bulan terakhir setelah AS memberlakukan sanksi baru terhadap Iran. Sanksi ini merupakan upaya dari Doland Trump untuk menekan program rudal dan nuklir Iran serta mengurangi pengaruhnya di Timur Tengah. Sementara itu, Arab Saudi dan Rusia juga terus meningkatkan produksi serta pelemahan ekonomi China mengakibatkan keraguan akan kenaikan permintaan. Harga minyak WTI saat ini diperdagangkan pada level USD 63.00 / barel.

Penutupan saham dan harga komoditas 7 November 2018:
IHSG +0.27%
Dow Jones +2.13%
Nikkei -0.28%
Straits Times +0.15%
Gold $ 1225
Oil $ 61.76

Indikasi kurs Valuta Asing 8 November 2018, pukul 08:30 WIB:
USD/IDR: 14620/14670
EUR/IDR: 16722/16767
GBP/IDR: 19192/19249
JPY/IDR: 128.67/128.98
AUD/IDR: 10629/10656
SGD/IDR: 10956/11017
CNH/IDR: 2155/2190

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14630/14682
2Weeks: 14642/14693
1Month: 14670/14730
2Months: 14730/14795
3Months: 14795/14865

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.

Jumat, 02 November 2018

Woww Kurs Rupiah menguat tajam terhadap US Dollar, balik lagi ke level 14900


Kurs Dollar Rupiah hari ini terdepresiasi cukup dalam, diperdagangkan dalam rentang 14950/15125, cukup lebar memang, hal ini cukup menggembirakan, level support kurs Rupiah bisa menyentuh 14950, semoga penguatan kurs Rupiah terus berlanjut

India, Filipina dan Indonesia paling agresif merespon kenaikan suku bunga The Fed


Kenaikan suku bunga The Fed dimonitor secara ketat oleh beberapa negara di Asia, untuk meminimalisir dampak negatif terhadap ekonomi negara tersebut, terdapat tiga bank sentral di kawasan Asia yang paling aktif dengan menerapkan siklus pengetatan moneter ekonomi, dengan menerapkan kenaikan suku bunga acuan secara bertahap merespon dari kebijakan suku bunga acuan The Fed

Nampaknya The Federal Reserve ada rencana menaikkan suku bunga lagi, mungkin pada bulan Desember akan dinaikkan lagi, dan yang paling dikhawatirkan, akhir-akhir ini tensi dalam perang perdagangan China dengan Amerika Serikat semakin meningkat, agresifitas respon dari bank sentral di India, Indonesia dan Filipina cukup terlihat nyata, dengan langsung merespon menaikkan suku bungan acuan juga hanya hitungan hari mengikuti kenaikan suku bunga The Fed

baca juga: Optimisme zona eropa membuat kurs EUR menguat

Upaya keras dari bank sentral di Indonesia, India dan Filipina terus dilakukan, sudah berjalan selama berbulan-bulan untuk mempertahankan pelemahan mata uang mereka, dan tentunya untuk mempertahankan capital outflow secara besar-besaran, selain pada sisi pelemahan mata uang, juga pelemahan sektor saham dan bonds menjadi perhatian khusus

baca juga: Prediksi kurs Dollar Rupiah

Dilaporkan dari Bloomberg, Donald Trump sudah ancang-ancang untuk meningkatkan tarif dagangnya dengan China, Amerika Serikat mengatakan akan mempersiapkan untuk rilis pengumuman tarif pada semua impor Cina yang tersisa pada awal Desember jika pembicaraan dengan Beijing gagal mencapai kesepakatan

Tercatat dari pergerakan kurs mata uang negara India (Rupee) dan Indonesia (Rupiah) termasuk mata uang yang paling terpukul dari aksi jual yang mengguncang pasar negara berkembang tahun ini. Rupee India jatuh sekitar 13 persen terhadap US dolar sementara Rupiah Indonesia turun lebih dari 10 persen.

baca juga: Inilah penyebab tren investasi di Indonesia melambat

Sementara itu, Indonesia dan Filipina cenderung mengikuti perkembangan suku bunga acuan The Fed yang paling intens karena mereka memiliki tingkat utang yang relatif rendah dan membutuhkan pembiayaan luar negeri untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi




Kurs Rupiah menguat imbas data inflasi terkendali dan cadangan devisa diperkirakan naik


Info kurs valas hari ini USD/IDR pagi ini Jumat  02  November 2018, dibuka pada level  15050 - 15115 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 15050 - 15200

Dari Pasar FX Global, USD diperdagangkan melemah terhadap mata uang utama lainnya terkait berita positif mengenai kemungkinan deal antara Uni Eropa dan Inggris. Sektretaris Brexit Inggris, Dominic Raab, menyatakan bahwa dia memperkirakan akan menyetujui kesepakatan Brexit pada akhir November ini, dimana perusahan-perusahaan keuangan UK diperkirakan masih dapat mengakses pasar Uni Eropa. Selain itu, BoE juga menyatakan akan menaikkan suku bunga lebih cepat jika deal Brexit dapat terrealisasi dalam waktu dekat. GBP/USD diperdagangkan menguat ke level 1.3013.  Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR dibuka pada level 15,195/15,205, diperdagangkan dalam rentang 15,125-15,203, dan ditutup pada level 15,125/15,130. JISDOR berada pada level 15,195. Rupiah diperdagangkan menguat pada akhir sesi terhadap USD terkait rilis data inflasi yang relatif terkendali di sekitar level 3% (rilis data BPS inflasi YoY Indonesia 3.16%), dimana target inflasi pada 2018 sebesar 3.5%. Selain itu, Bank Indonesia memperkirakan bahwa cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober akan lebih tinggi dibandingkan September yang turun ke posisi $114.8 miliar.

Penutupan saham dan harga komoditas 01 November  2018:
IHSG +0.07%
Dow Jones +1.04%
Nikkei -1.06%
Straits Times +1.39%
Gold $ 12.32
Oil $ 63.61

Indikasi kurs Valuta Asing, 02 November  2018, pukul 08.30 WIB:
USD/IDR: 15065/15100
EUR/IDR: 17160/17205
GBP/IDR: 19555/19620
JPY/IDR: 133.45/133.87
AUD/IDR: 10840/10870
SGD/IDR: 10935/10970
CNH/IDR: 2176/2188

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 15068/15105
2Weeks: 15078/15116
1Month: 15111/15147
2Months: 15180/15220
3Months: 15240/15282

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.

Prediksi Kurs Dollar Rupiah Pada Kisaran 15050 / 15150


Prediksi Kurs Dollar Rupiah diperdagangkan dalam rentang 15,050 / 15,150, Rupiah diperdagangkan menguat pada akhir sesi terhadap USD terkait rilis data inflasi yang relatif terkendali di sekitar level 3% (rilis data BPS inflasi YoY Indonesia 3.16%), dimana target inflasi pada 2018 sebesar 3.5%. Selain itu, Bank Indonesia memperkirakan bahwa cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober akan lebih tinggi

Kamis, 01 November 2018

Bank of Japan pertahankan suku bunga jangka pendek di -0.10%, Deflasi tak kunjung reda



Bank of Japan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga jangka pendek pada level -0.10%. Deflasi yang tak kunjung reda memaksa Bank of Japan memangkas proyeksi inflasi inti untuk tahun fiskal ini menjadi 0.90% dari sebelumnya sebesar 1.10%. Untuk tahun fiskal 2019 dan 2020, proyeksi inflasi juga diturunkan menjadi 1.40% dan 1.50%.

Dikarenakan inflasi tetap dibawah target 2.00%, BoJ akan mempertahankan stimulus untuk masa yang akan datang.

RUU APBN 2019: Pendapatan Negara IDR 2,165.10 T, Anggaran Belanja IDR 2,461.10 T


Info kurs valas hari ini USD/IDR pagi ini Kamis 1 November 2018 , dibuka pada level 15175/15200 dan diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 15170-15270

Dari Pasar FX Global, USD diperdagangkan menguat mendekati level tertingginya dalam 16 bulan terakhir terhadap major currencies lainnya pada Rabu kemarin, seiring dengan data pasar tenaga kerja sektor privat yang masih kuat, yakni US Private Payrolls yang tumbuh 227k, lebih tinggi daripada ekspektasi ekonom yang memperkirakan kenaikan 189k. DXY naik 0.11% ke level 96.90. Hal ini cukup mengejutkan para ekonom yang memperkirakan kenaikan pekerjaan sektor private akan terhambat akibat efek dari badai Florence.

Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR kemarin diperdagangkan dalam rentang 15200-15233, JISDOR berada pada level 15227. Kemarin, DPR akhirnya menyetujui RUU APBN 2019 dengan rincian pendapatan negara sebesar IDR 2,165.10 Triliun dan anggaran belanja IDR 2,461.10 Triliun sehingga defisit anggaran sebesar IDR 296 Triliun atau 1.84% dari PDB. Defisit ini lebih rendah dibandingkan dengan target tahun 2018 sebesar 2.12% dari PDB atau terendah dalam lima tahun terakhir

Penutupan saham dan harga komoditas 31 Oktober 2018:
IHSG +0.73%
Dow Jones +0.97%
Nikkei +2.16%
Straits Times +1.76%
Gold $ 1214
Oil $ 65.03

Indikasi kurs Valuta Asing 1 November 2018, pukul 08:10 WIB:
USD/IDR: 15190/15210
EUR/IDR: 17193/17253
GBP/IDR: 19496/19546
JPY/IDR: 134.62/135.03
AUD/IDR: 10789/10821
SGD/IDR: 10956/11017
CNH/IDR: 2165/2195

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 15201/15232
2Weeks: 15214/15247
1Month: 15248/15280
2Months: 15312/15352
3Months: 15380/15420

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.