Kamis, 23 Januari 2020

Kurs Rupiah Mencoba Tembus di Level 13500, Pasar Obligasi Indonesia Cukup Menarik Bagi Investor Asing

Info kurs valas hari ini USD/IDR pagi ini Kamis 23 Januari 2020 ,dibuka pada level 13625/13650 dan prediksi kurs valas US Dollar terhadap Rupiah akan diperdagangkan pada kisaran 13575 - 13650

Update dari pasar forex global Kemarin (22/1), US dolar index, DXY, meningkat sebesar 0.06% ke level 97.58 setelah rilisnya housing data yang melebihi ekspektasi. Suatu asosiasi bernama The National Association of Realtors menyatakan bahwa pending home sales meningkat 3.6% ke level 5.54 juta rata-rata per tahunnya, yang merupakan pertumbuhan tercepat sejak Februari 2018. Sementara itu Kurs valas USD/CAD menguat 0.62% ke level 1.315 setelah Bank of Canada menetapkan untuk tetap mempertahankan suku bunga, yaitu tetap berada pada level 1.75%.

Dari dalam negeri, Hari ini akan ada RDG BI, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, yang akan membahas mengenai suku bunga acuan. Terdapat beberapa prediksi bahwa BI tidak akan merubah suku bunga acuan, yaitu pada level 5.00%, namun tidak menutup kemungkinan akan adanya pemotongan suka bunga.

Sementara itu, Rilis Data untuk hari ini (Survey/Prior):
- JPY Trade Balance (Dec) (-150B/-85.2B)
- AUD Employment Change (Dec) (15.0K/39.9K)
- IDR Interest Rate Decision (-/5.00%)
- EUR ECB Interest Rate Decision (Jan) (0.00%/0.00%)
- USD Initial Jobless Claims (215K/204K)

Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR kemarin dibuka pada level 13,660/13,670, diperdagangkan dalam rentang  13,635 – 13,690, dan ditutup pada level 13,640/13,649. JISDOR berada pada level 13,678.

Pasar global sedang menghadapi kekhawatiran terkait semakin menyebarnya virus Corona yang berasal dari China karena sudah menyebabkan kematian dan beberapa ratus orang sudah terkena dampaknya. WHO juga mengadakan meeting darurat setelah terindikasi bahwa penyakit tersebut sudah terdeteksi di AS. Hal tersebut tercermin dari penurunan yield US Treasury tenor 10 tahun yang saat ini berada pada level 1.77%. Namun sentimen risk off yang terjadi tidak pengaruhi penguatan pasar obligasi pada hari kemarin dengan harga SUN Benchmark diperdagangkan menguat 2 – 95 bps dengan yield FR0082 ditutup pada level 6.69%. Investor melihat bahwa penguatan ini memang sejalan dengan penguatan rupiah serta banyak investor melihat bahwa yield dari Indonesia sebagai Emerging Market masih terlalu tinggi dengan tingkat risiko yang relatif lebih rendah dibanding beberapa negara lainnya seperti Brazil, Rusia, dll.

Indikasi kurs Valuta Asing 23 Januari 2020, pukul 08:50 WIB:
USD/IDR: 13610/13625
EUR/IDR: 15084/15122
GBP/IDR: 17874/17919
JPY/IDR: 124.06/124.42
AUD/IDR: 9342/9373
SGD/IDR: 10082/10118
CNH/IDR: 1959/1982

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 13618/13634
2Weeks: 13626/13643
1Month: 13646/13664
2Months: 13680/13705
3Months: 13716/13741

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar