Pages - Menu

Contact Us

Jumat, 13 September 2019

Bank Sentral Eropa Antisipasi Resesi di Uni Eropa Lebih Awal, Ini 5 Point Utamanya...

Gelombang resesi ekonomi sedang mendatangi Zona Eropa, semakin kuat gelombangnya terasa dengan ketidakpastian masa depan Brexit, Bank sentral Eropa mengambil langkah-langkah antisipasi, strategi European Central Bank saat ini yaitu tetap pertahankan tingkat operasi refinancing utamanya tidak berubah dan ada keputusan baru yaitu menurunkan suku bunga deposito sebesar 10bps menjadi -0,5 persen pada rapat tadi malam. 

Bank sentral juga menyetujui siklus baru pembelian obligasi dengan siklus bulanan sebesar EUR 20 miliar dimulai pada 1 November, sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menaikkan inflasi di tengah ketegangan perdagangan global dan ketidakpastian Brexit. 

European Central Bank juga menurunkan proyeksi perkiraan PDB menjadi 1,1 persen pada 2019 (vs 1,2 persen proyeksi sebelumnya) dan 1,2 persen pada 2020 (vs 1,4 persen proyeksi sebelumnya). Sementara itu Ekspektasi inflasi juga turun menjadi 1,2 persen sampai akhir 2019 (vs 1,3 persen proyeksi sebelumnya), 1 persen pada 2020 (vs 1,4 persen proyeksi sebelumnya) dan 1,5 persen pada 2021 (vs 1,6 persen proyeksi sebelumnya)

Berikut kutipan singkat dari pernyataan pengantar Bank Sentral Eropa:

Pertama, 

"Sehubungan dengan suku bunga utama ECB, kami memutuskan untuk menurunkan suku bunga pada fasilitas deposit sebesar 10 basis poin menjadi -0,50%. Suku bunga pada operasi refinancing utama dan suku bunga pada fasilitas pinjaman marjinal akan tetap tidak berubah pada level saat ini masing-masing sebesar 0,00% dan 0,25%" 

Kedua, 

"Dewan Pemerintahan memutuskan untuk memulai kembali pembelian aset dan obligasi di bawah naungan program pembelian aset (APP) dengan siklus bulanan sebesar EUR 20 miliar mulai 1 November. Kami berharap program tersebut dapat berjalan selama diperlukan untuk memperkuat efek yang akomodatif terhadap kebijakan kami yang sudah dirilis, dan program akan berakhir sesaat sebelum kami mulai menaikkan suku bunga acuan Bank Sentral"

Ketiga, 

"Kami bermaksud untuk terus menginvestasikan kembali, secara penuh, pembayaran pokok dari sekuritas yang jatuh tempo, yang dibeli dibawah program APP (Program Pembelian Aset) untuk periode waktu yang lama setelah tanggal ketika kami mulai menaikkan suku bunga acuan, dan dalam hal ini apapun kami upayakan selama diperlukan untuk mempertahankan kondisi likuiditas tetap menguntungkan dan tingkat akomodasi moneter yang memadai.

Keempat, 

"Kami memutuskan untuk mengubah pola modalitas dari seri baru operasi refinancing jangka panjang yang ditargetkan berjalan secara triwulanan (TLTRO III) untuk menjaga kondisi pinjaman bank tetap menguntungkan, memastikan kelancaran akselerasi kebijakan moneter dan lebih jauh terus mendukung sikap akomodatif sesuai kebijakan moneter. 

"TLTRO adalah program stimulus jangka panjang, tingkat suku bunga dalam setiap operasi sekarang akan ditetapkan pada tingkat tingkat rata-rata, yang diterapkan dalam operasi refinancing utama di Uni Eropa selama masa berlaku TLTRO (program stimulus jangka panjang) kepada bank yang pinjaman bersih telah memenuhi syarat melebihi tolak ukur, dan kurs yang diterapkan dalam operasi TLTRO III akan lebih rendah, dan bisa serendah tingkat suku bunga rata-rata pada fasilitas simpanan yang berlaku selama masa operasi. masa jatuh tempo operasi refinancing akan diperpanjang dari dua hingga tiga tahun" 

Kelima, 

"Untuk mendukung akselerasi kebijakan moneter berbasis bank, pihak otoritas memutuskan untuk memperkenalkan sistem baru, yaitu sistem dua tingkat untuk remunerasi cadangan likuiditas, di mana bagian dari kepemilikan bank atas kelebihan likuiditas akan dibebaskan dari tingkat fasilitas simpanan negatif"

"Keputusan hari ini diambil sebagai respon atas melambatnya tingkat inflasi yang masih berlanjut. Bahkan, informasi yang masuk sejak pertemuan Uni Eropa terakhir menunjukkan proyeksi pelemahan berkepanjangan dari pertumbuhan ekonomi di seluruh kawasan zona Eropa"

"Pada saat yang sama, pertumbuhan lapangan kerja yang semakin kuat dan kenaikan upah terus menjadi penopang ketahanan ekonomi Zona Eropa. pada akhirnya dengan paket komprehensif keputusan kebijakan moneter hari ini, kami memberikan stimulus moneter yang substansial untuk memastikan bahwa kondisi keuangan tetap menguntungkan dan mendukung ekspansi pertumbuhan ekonomi Zona Eropa" 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar