Senin, 22 Februari 2016

US Dollar menguat terhadap GBP dan juga EUR, Rupiah masih akan menguat

Pada sesi perdagangan forex global, EUR dan GBP merupakan mata uang terlemah pada pekan lalu. EUR melemah seiring dengan rilisnya European Central Bank (ECB) minutes yang menyatakan bahwa ECB akan me-review kembali kebijakan moneter pada bulan Maret mendatang. Pelemahan didukung pula oleh data German PPI yang dirilis turun menjadi -0.7% MoM dan -2.4% YoY di bulan Januari. EUR/USD diperdagangkan melemah hingga level 1.1067.

Sementara itu dari Pasar forex London, GBP melemah masih dipengaruhi oleh Brexit. Data UK dirilis mixed diantaranya UK Retail Sales sebesar 2.3% MoM pada bulan Januari, ekspektasi pasar 0.8% dan Public Sector net Borrowing turun menjadi GBP -11.8b di bulan Januari. GBP/USD diperdagangkan melemah hingga level 1.4247.

USD sedikit menguat terhadap beberapa mata uang komoditas pada awal sesi Amerika seiring dengan data US CPI yang naik menjadi 1.4% YoY di Januari, naik dari 0.7% dan di atas ekspektasi pasar 1.2%. US Core CPI juga naik menjadi 2.2% YoY, naik dari 2.1% dan di atas ekspektasi pasar 2.1%. Crude Oil kembali diperdagangkan di bawah $ 30 per barrel, menyebabkan pelemahan CAD, USD/CAD diperdagangkan hingga level 1.3844.

Rilis data untuk hari ini (survey/prior):
- France Manufacturing PMI (49.9 / 50.0)
- France Services PMI (50.4 / 50.3)
- German Manufacturing PMI (52.1 / 52.3)
- German Services PMI (54.8 / 55.0)
- Eurozone Manufacturing PMI (52.1 / 52.3)
- Eurozone Services PMI (53.4 / 53.6)
- US Manufacturing PMI (52.5 / 52.4)

Dari pasar domestik, USD/IDR ditutup pada level 13,495, IDR menguat tipis 0.06% dari penutupan hari sebelumnya. Pada pasar surat berharga, harga SUN melemah dalam range 30 – 85 bps dengan volume transaksi yang relatif rendah sebesar IDR 6.74 Trilyun. Demand investor masih terfokus pada surat berharga tenor pendek (1-3 tahun), mendorong pelebaran yield curve lebih lanjut. Aksi Bank Indonesia untuk menurunkan yield pada OPT sebesar 5-25 bps tidak mampu memberikan sentimen positif pada pasar SUN.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 4,697.56 atau turun 81.23 poin (-1.7%) dari penutupan hari sebelumnya. Investor asing mencatatkan net sell sebesar IDR 912.2 Milyar. Penurunan ini seiring dengan OJK yang akan menerbitkan peraturan yang dapat membatasi NIM perbankan pada level 4%. Saham Perbankan Nasional ditutup terkoreksi cukup dalam. (Bank BUMN melemah 4.37% - 6.4%).

Dari bursa saham regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 77.58 poin (-0.40%) menjadi 19,285.50, indeks Nikkei turun 229.63 poin (-1.42%) menjadi 15,967.17, dan indeks Straits Times turun 0.40 poin (-0.02%) menjadi 2,657.17.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar