Kamis, 18 Agustus 2016

Penguatan Rupiah Didorong oleh Suksesnya Lelang Surat Berharga Mencapai IDR 18 Triliun

Info kurs valas hari ini 18 Agustus 2016 US dollar Rupiah dibuka pada 13100/13120, sedangkan Pada sesi perdagangan Selasa 16 Agustus 2016, AUD diperdagangkan menguat terhadap USD 0,69% ke level 0,7725 pasca rilisnya Minutes Of Meeting RBA yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi diekspektasi akan melebihi target pertengahan 2016. 

GBP/ USD diperdagangkan menguat 0,72% ke level 1.2973 setelah rilis data UK CPI yang lebih baik dari periode sebelumnya 0,6% vs 0,5%. USD diperdagangkan melemah terhadap major currencies setelah rilisnya data US CPI yang lebih rendah dari periode sebelumnya 0,0% vs 0,2% dan US Core CPI yang juga lebih rendah dari periode sebelumnya 0,1% va 0,2%. US Dollar Index turun 0,67% ke level 94,95.

Pada sesi perdagangan Rabu 17 Agustus 2016, di sesi Asia dan Eropa, major currencies diperdagangkan melemah terhadap USD. AUD/ USD turun 0,81% ke level 0,7632, NZD/ USD turun 0,70% ke level 0,7234, EUR/ USD turun 0,12% ke level 1,1265, GBP/ USD turun 0,22% ke level 1,3017. Penguatan USD terjadi setelah pelaku pasar membobot positif pernyataan hawkish dari Atlanta Fed President Dennis Lockhart yang mengatakan bahwa ada kemungkinan suku bunga The Fed naik dua kali di 2016, menyambung pernyataan New York Fed Head William Dudley yang mengatakan bahwa central bank dapat menaikkan suku bunga pada policy meeting September ini. Di sesi Amerika,
US melanjutkan penguatannya terhadap major currencie, US Dollar Index naik 0,08% ke level 94,83. Para pelaku pasar menunggu rilisnya Minutes of Meeting The Fed pada rapat Juli lalu, berharap akan adanya indikasi kenaikan suku bunga The Fed di tahun 2016 ini.

WTI Crude Oil diperdagangkan menguat 0,18 poin (+0,39%) ke level $46,76 per barrel setelah rilisnya data Crude Oil Inventories US yang mengalami penurunan 2,508 juta barrel melebihi ekspektasi pasar.
Rilis Data untuk hari ini (survey/prior):

- JPN Trade Balance (284B/693B)
- AU Employment Change (MoM) (Jul) (11K/7,9K)
- UK Retail Sales (MoM) (Jul) (0,2%/-0,9%)
- EU CPI (0,2%/0,2%)
- US Initial Jobless Claims (265K/266K)
- US Philadelphia Fed Manufacturing Index (2,0/2,9)

Dari pasar domestik USD/IDR ditutup  pada level Rp 13.096, turun 17 pips dari penutupan sebelumnya. Penguatan rupiah didorong oleh lelang surat berharga oleh Kementrian Keuangan yang cukup sukses, mencapai jumlah IDR 18 T.

IHSG ditutup pada level 5.371,85 atau naik 51,28 poin (+0,96%)
Dari pasar SUN, harga SUN benchmark ditutup melemah 10-30 bps khususnya untuk seri bertenor panjang. Pelemahan didorong oleh tekanan dari sisi supply pasca lelang SBN yang diadakan Kementerian Keuangan pada selasa lalu saat menerbitkan total IDR 18 Triliun surat berharga, lebih tinggi dibanding target indikatif awal sebesar IDR 12 Triliun. Adapun incoming bid yang masuk yaitu sebesar IDR 36,96 Triliun. Demand investor terhadap surat berharga Pemerintah Indonesia terlihat masih cukup tinggi ditunjang oleh nilai tukar Rupiah yang relatif stabil. Di samping itu, rilisnya beberapa data ekonomi Amerika yang di bawah ekspektasi (US Empire Manufacturing Aug: -4,21% vs survei 2,00%, US Retail Sales MoM Juli: -0,3% vs survei 0,1%) turut mendorong pelemahan USD.
Dari bursa saham regional, diantaranya Indeks Hang Seng turun 111,06 poin (-0,48 %) ke level 22.799,78, Nikkei naik 16.745,64 poin (+0,90%) ke level 16.745,64, index Strait Times turun 15,45 poin (-0,54%) ke level 2.843,35.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar