Senin, 13 Agustus 2018

Krisis Moneter Turki: Hutang Perusahaan dalam Valas, Jatuhnya Lira, dan Ancaman Inflasi


Turki dilanda krisis moneter, baru mulai dampaknya ke market global, mata uang Turki Lira sedikit menguat hanya sebentar, ketika Menteri Keuangan Turki Berat Albayrak mengatakan negara telah menyusun rencana untuk meredakan kekhawatiran investor, saat ini sedang membatasi transaksi swap. Namun US dolar masih naik terus hampir 10 persen pada hari yang sama di 6,9993 lira. padahal bulan lalu rata-rata masih berada di level 4,8450.

Mata uang Lira jatuh sangat dalam akibat merebaknya kekhawatiran market dan investor atas kebijakan Presiden Turki Tayyip Erdogan yang melakukan intervensi berlebihan atas ekonomi Turki dan memburuknya hubungan ekonomi dengan Amerika Serikat.

baca juga : Krisis Moneter di Turki

"Sebenarnya jatuh nya mata uang Lira dimulai pada bulan Mei, sekarang terlihat lebih jelas lagi, jatuh nya mata uang Lira mendorong ekonomi Turki ke dalam kondisi resesi dan mungkin memicu krisis perbankan dalam waktu dekat," kata Andrew Kenningham, kepala ekonom global di Capital Economics dilansir dari Reuters

Kenningham mencatat bahwa produk domestik bruto tahunan Turki sekitar $ 900 miliar hanya 1 persen dari ekonomi global dan sedikit lebih kecil dari Belanda.

baca juga : Currency war sedang dimulai

Untuk ukuran pasar saham, market saham di Turki kurang dari 2 persen dari ukuran pasar saham di Inggris, dan hanya 20 persen dipegang oleh investor asing, tambahnya.

“Kondisi saat ini cukup mengkhawatirkan, kombinasi antara tingginya posisi utang perusahaan Turki dalam mata uang asing, sedangkan mata uang Lira yang jatuh sangat cepat - dan disertai ancaman  tingginya angka inflasi menambah daftar buruknya ekonomi Turki saat ini”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar