Kamis, 29 November 2018

Kurs GPB Masih Melemah Menjelang Referendum Kedua Brexit


Kurs Pound Sterling diperkirakan masih akan melemah terhadap major currency lainnya, terkait kesepakatan Brexit yang masih dalam proses, Ekonomi Inggris dapat terkoreksi hingga 8 persen dalam setahun dan kurs pound sterling bisa kehilangan seperempat dari nilainya, pernyataan dari Bank of England.

Pound Sterling diperdagangkan flat pada level $ 1,2744 per US dolar setelah mencapai sesi tertinggi $ 1,2806 sebelumnya, namun terhadap kurs Euro, Pound Sterling juga diperdagangkan flat di 88,52 pence.

Terhitung sudah hampir empat bulan sebelum Inggris akan meninggalkan Uni Eropa, Perdana Menteri Theresa May terus berjuang untuk menggalang dukungan dari parlemen untuk membuat perjanjian win-win solution yang dia selesaikan dengan para pemimpin Uni Eropa

Kemungkinan Brexit deadlock pun juga masih ada, dan tentunya hal itu mendorong kurs pound sterling ke level terendah, terhitung selama dua minggu ini, namun pada hari Selasa kemarin kurs Pound Sterling naik karena sentimen positif membawa sedikit perubahan setelah juru bicara partai oposisi keuangan Buruh John McDonnell McDonnell, dikutip oleh surat kabar Guardian yang mengatakan referendum Brexit kedua "mungkin sebuah opsi yang kami gunakan”.

Sudah dipastikan komentar tersebut memunculkan harapan Partai Buruh bisa kembali menjadi penentu Brexit pada pemungutan suara kedua. McDonnell tidak antusias tentang referendum lain, meskipun Partai Buruh mengatakan akan bertindak untuk mencegah Brexit tetap pada keputusan "No deal" atau deadlock

Tidak ada komentar:

Posting Komentar