Jumat, 07 Desember 2018

Yield US Treasury tenor 10 tahun kembali turun, Sinyal resesi di AS mulai terlihat



Yield US Treasury 10-year kembali turun ke level 2.83%, melanjutkan pelemahan dari Senin lalu. Yield UST dilihat sebagai barometer biaya pinjaman bagi sektor publik dan privat, dimana penurunannya merefleksikan ketakutan investor akan meningkatnya volatilitas market dan kemungkinan pelemahan ekonomi.


Info kurs valas hari ini, kurs Dollar Rupiah dibuka pada level 14490/14530, prediksi kurs valas Dollar Rupiah di kisaran 14460/14560, sementarat itu dari Pasar FX Global, pada akhir sesi Amerika, USD diperdagangkan melemah terkait rilis data ekonomi yang lebih buruk dibanding periode sebelumnya. 


baca juga: Pemerintah terbitkan global bonds denominasi USD

Ancaman jatuhnya yield UST yang semakin dalam ini juga membuat turunnya ekspektasi pelaku pasar mengenai kenaikan suku bunga pada Desember ini. Selain itu, berita penangkapan CFO Huawei, diperkirakan akan memperburuk tensi dagang antara US-Cina. US Jobless Claims dirilis 231k lebih buruk dibanding ekspektasi 225k. US ADP Employment Change dirilis 179k lebih buruk dibandingkan ekspektasi investor di level 195k. US Trade Balance juga mengalami defisit tertinggi dalam 10 tahun di level -$55.5b. Euro diperdagangkan menguat 1.1374 terhadap USD. GBP/USD menguat ke level 1.2776, sedangkan AUD/USD melemah ke level 0.7222. USD juga melemah terhadap JPY ke level 112.64.

baca juga: Yield obligasi US Treasury notes

Rilis Data untuk hari ini (Survey/Prior):
- GE Industrial Production SA MoM (0.3%/0.2%)
- GE Industrial Production WDA YoY (2.1%/0.8%)
- SZ Foreign Currency Reserves (750.0b/753.3b)
- UK Halifax House Prices MoM (0.2%/0.7%)
- EZ GDP SA QoQ (0.2%/0.2%)
- EZ GDP SA YoY (1.7%/1.7%)
- US Change in Nonfarm Payrolls (198k/250k)
- US Change in Manufacturing Payrolls (18k/32k)
- US Unemployment Rate (3.7%/3.7%)
- US Wholesale Inventories MoM (0.7%/0.7%)
- US University of Michigan Sentiment (97.0/97.5)
- CH Foreign Reserves ($3044.0b/$3053.10b)
- ID Foreign Reserves (-/$115.20b)

Sementara itu, dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR kemarin dibuka pada level 14,450/14,475, diperdagangkan dalam rentang 14,475-14,570, dan ditutup pada level 14,515/14,525. JISDOR berada pada level 14,507. Dari pasar obligasi, harga SUN benchmark diperdagangkan melemah 25 - 60 bps Kamis (06/12), dimana SUN Benchmark 10Yr (FR0064) sempat ditransaksikan kembali pada level 8.04%. Pelemahan di pasar SUN masih dipengaruhi sentimen risk off dari para pelaku pasar yang ditandai dengan menguatnya instrumen instrumen safe haven. Yield US Treasury 10yr diperdagangkan ke level 2.89%, sementara USD/JPY diperdagangkan menguat sebesar 0.33% ke level 112.81. Per 30 November 2018.

Bagaimana dengan posisi neraca Indonesia, dilaporkan dari Kementrian Keuangan mencatatkan defisit APBN 2018 sebesar 1.95% dari PDB atau sekitar IDR 287.9 Triliun. Posisi defisit ini masih lebih rendah dari asumsi awal APBN 2018 sebesar 2.19% dan asumsi kementrian keuangan yang berubah menjadi 2.12% dari PDB. Lalu bagaiman dengan rencana di 2019, untuk tahun depan kementrian keuangan masih meyakini bahwa defisit APBN berada pada level 1.84% dari PDB.

baca juga: Indikator inflasi di Indonesia

Bagaiman dari sektor saham, pada sore hari kemarin IHSG BEI ditutup melemah 17,62 poin atau 0,29 persen menjadi 6.115,49. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,48 poin atau 0,25 persen menjadi 976,97. Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei melemah 417,71 poin (1,91 persen) ke 21.501,61, indeks Hang Seng melemah 663,29 poin (2,47 persen) ke 26.156,38, dan indeks Strait Times melemah 1,28 poin (1,28 persen) ke posisi 3.115,52.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar