Kamis, 26 Maret 2020

Pemerintah Berencana Menaikkan Batas Maksimal Defisit Terhadap PDB Menjadi 5%

Beberapa pemerintahan dan legislatif di negara-negara terdampak wabah coronavirus sudah menyiapkan langkah-langkah preventif untuk mempertahankan kekuatan finansial dan iklim ekonomi di masing-masing negara, Di Indonesia Perwakilan parlemen Indonesia, Said Abdullah, menyatakan bahwa tahun ini rencana defisit Indonesia terhadap PDB dapat dinaikkan menjadi 5% karena saat ini UU menyatakan maksimal defisit hanya terbatas pada level 3%. 

Adapun esensi dan tujuan dari ditambahkan pelebaran tersebut dapat memberikan fleksibilitas bagi pemerintah untuk mengatur APBN demi melawan perlambatan ekonomi serta berharap pemerintah memberikan kelonggaran pajak untuk individual dan perusahaan. sektor saham masih mengalami pelemahan sebesar 1.30 % pada IHSG akibat perkembangan kasus Covid-19 yang semakin cepat di Indonesia. Sementara itu Obligasi Indonesia juga mayoritas ditutup melemah hingga 200 bps dengan yield FR0082 ditutup lebih tinggi pada level 8.38%.

Dari pasar FX global kemarin, kurs valas US Dolar diperdagangkan melemah terhadap major currencies lainnya. Hal tersebut dapat didorong oleh para investor mulai berani masuk ke mata uang yang dianggap lebih berisiko setelah adanya kesepakatan terhadap paket stimulus oleh AS. Hal tersebut sedikit membuat ketenangan para pelaku pasar dan investor saham

Kesepakatan tersebut dicapai setelah partai Demokrat dan Republikan mengatakan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan awal pada paket stimulus USD 2 triliun untuk membatasi melemahnya ekonomi dari pandemi virus corona. Indeks Dolar AS, DXY, berada pada level 101.60, turun 0.6% pada hari sebelumnya, namun, masih naik lebih dari 2.5% untuk bulan ini.

Kurs valas USD/JPY naik 0.3% ke level 111.52, kurs valas GBP/USD berada di level 1.1893, naik 1.2%, dan AUD/USD naik 1.7% ke level 0.6067, menguat bersama dengan sebagian besar mata uang komoditas, di tengah meningkatnya tanda-tanda kebangkitan industri di Cina yang seharusnya mendukung permintaan bahan baku Australia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar