Jumat, 10 Desember 2021

Percepatan Tapering The Fed dan Varian Covid Omicron Picu Penguatan USD

Prediksi kurs Dollar Rupiah akan di perdagangkan di level berapa ? mari kita tengok berita pasar keuangan, pasar forex Rupiah pada penutupan kemarin Rupiah dibuka di 14,320, dengan rentang 14,320 - 14,370 dan ditutup di 14,352.5 atau menguat 5 point dari level penutupan hari sebelumnya di 14,357.5. 

Kurs Rupiah pada sesi perdagangan sore kemarin sempat diperdagangkan melemah dari sesi pagi hingga level 14,370, yang dipengaruhi oleh aksi pelaku pasar yang sedang mengantisipasi rilis data inflasi US CPI yang akan rilis jumat malam, dimana pelaku pasar memprediksikan bahwa The Fed akan mengeluarkan kebijakan moneternya terkait percepatan tapering, mengingat data inflasi US selama ini telah menunjukkan inflasi yang cukup tinggi dan berkepanjangan. 

Sementara itu dari pasar saham US kemarin ditutup melemah dengan Dow Jones tidak bergerak 0% S&P500 melemah -0.72% dan Nasdaq melemah -1.71%. Pelemahan terjadi karena focus pasar yang tertuju pada CPI malam ini.

indeks USD (DXY) terpantau naik pada perdagangan kemarin dengan kekhawatiran Omicron dapat mempengaruhi ekonomi global setelah pengetatan diberlakukan di sejumlah negara dengan Deputi Gubernur Bank of Canada, Tori Gravelle mengatakan Omicron dapat menghambat supply chain issues dan menghambat industry services. 

Mengurangnya risk appetite juga disebabkan oleh pelaku pasar yang menunggu rilis CPI US malam ini yang menjadi pivotal karena Powell mengatakan inflasi tidak bersifat sementara lagi dan berencana ada kemungkinan mempercepat tapering. Ekspektasi tapering dapat didukung fakta bahwa  initial jobless claims cukup baik 184 000 dibanding forecast 220 000 sentiment positif untuk USD.

Update dari kondisi harga minyak dunia, dilaporkan harga minyak dunia turun 1.4 usd per barrel ke 74.42 usd per barrel setelah negara – negara di dunia memberlakukan pengetatan yang dikhawatirkan berdampak pada demand minyak. 

Dari Tiongkok, Evergrande Group mengalami penurunan rating oleh Fitch Rating ke "RD" atau Restricted Default setelah tidak membayar offshore bonds nya. Sedangkan Kaisa Group sedang melakukan restrukturasi pada offshore bondsnya yang bernilai 12 milyar USD. Berita dari global ini turut mendukung melemah risk appetite. Sebagai tambahan, hari ini ada rilis data UK GDP Q3, UK Manufacturing Production October, dan Core CPI US November.

Update pada pagi ini, indeks USD (DXY) berada pada level 96.22 sedangkan US Treasury 10YR yield berada pada level 1.502. Berdasarkan berita di atas, diprediksi hari ini sentiment risk off dengan pasar saham melemah dan yield US Treasury 10Y yield turun dan DXY naik, ditambah akan rilisnya data CPI yang dapat memberikan indikasi percepatan tapering US, omicron yang masih mengkhawatirkan, dan Evergrande yang ratingnya diturunkan. 

Prediksi kurs Dollar Rupiah akan diperdagangkan di level 14330/14430 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar