Selasa, 04 Oktober 2022

Rupiah Melemah Terhadap US Dollar Imbas Inflasi Naik Tajam

Mata uang US Dollar masih ada peluang menguat terhadap seluruh mata uang utama, tentunya juga akan menguat terhadap Rupiah. Jika ditilik pergerakan US Dollar terhadap Rupiah memang terjadi pelemahan Rupiah, Pelemahan Rupiah terhadap Dollar di sesi kemarin diperkirakan terjadi karena rilis data CPI Indonesia periode September 2022 yang secara YoY dirilis naik tajam sebesar 5.95% dengan data periode sebelumnya 4.69%. 

Prediksi Minggu ini pergerakan Rupiah terhadap US Dollar masih akan tetap dibayangi oleh rilis-rilis data ekonomi di US yang tentunya akan mempengaruhi arah kebijakan the Fed, seperti hal nya data NFP US yang diperkirakan turun ke 250k dibanding 315k di periode sebelumnya. beberapa rilis data ekonomi yang bernuansa kurang bagus masih akan berdatangan

Sementara itu dari benua biru Eropa, pasangan mata uang EUR/USD diperdagangkan menguat ke level 0.9830 terhadap USD pada sesi perdagangan pasar Amerika semalam, Penguatan EUR ini terjadi setelah muncul sentimen Risk On di US dengan pelaku pasar mulai membobot lebih kecil kemungkinan Fed Fund Rate naik kembali sebesar 75 basis points pada pertemuan mendatang setelah terdapat rilis data yang lebih buruk dari ekspektasi seperti data ISM Manufacturing PMI Sept yang berada di level 50.9 atau dibawah ekspektasi di level 52.2. 

Dari Inggris, mata uang GBP mengalami penguatan tajam ke level 1.1320 setelah finance minister Kwasi Kwarteng mengatakan bahwa pemerintah Inggris akan mengurungkan niatnya untuk melakukan tax cut terhadap top earners di UK, hal ini dilakukan setelah pemerintahan Liz Truss mendapat tentangan dari sesama lawmakers yang membuat mini budget dari Liz Truss kemungkinan tidak akan disahkan di parlemen. Secara global indeks USD (DXY) sendiri turun pada perdagangan semalam ke level 111.66.

Kontradiktif dengan kondisi pasa komoditi energi, Pasar minyak dunia pada malam kemarin diperdagangkan menguat tajam dengan Brent Oil naik sebesar 4.2% dengan Brent Oil berada di level $88.7/barel. Penguatan harga minyak ini diakibatkan oleh rencana OPEC yang akan mengurangi output sebesar 1 juta barel yang menandakan pengurangan terbesar sejak awal pandemic covid-19.

Sebagai info tambahan hari ini akan terdapat interest rate decision Australia yang diekspektasikan naik ke level 2.85% dari sebelumnya 2.35%. Pergerakan pagi ini USD (DXY) berada pada level 111.66, diprediksi pergerakan untuk DXY masih akan cenderung turun dengan sentimen risk on USD/IDR. prediksi kurs Dollar Rupiah hari ini akan di perdagangkan di level 15,250 - 15,325

Tidak ada komentar:

Posting Komentar