Minggu, 02 Desember 2018

Produk Domestik Bruto India turun tajam, Inilah penyebabnya...





Dampak negatif turbulensi ekonomi global masih berlanjut, India yang merupakan salah satu kekuatan ekonomi Asia dengan pertumbuhan ekonomi yang fantastis dibanding negara-negara asia lainnya, kini telah berbalik arah, Perekonomian India telah menurun cukup drastis


Jika di lihat dari data Produk domestik bruto tumbuh 7,1% pada kuartal yang berakhir September, menurut data resmi. angka tersebut cukup mengkhawatirkan, turun tajam angkanya, dari 8,2% pertumbuhan di kuartal sebelumnya.

baca juga: Prediksi kurs Dollar Rupiah

Perlambatan pertumbuhan ini lebih tajam dari yang diperkirakan para analis. Namun perlu dicatat bahwasanya tingkat penurunan masih menempatkan India di depan China - yang tumbuh "hanya" 6,5% dibandingkan periode yang sama - sebagai kekuatan ekonomi utama di Asia yang bahkan tumbuh paling cepat di dunia.

Pertumbuhan dan Kinerja ekonomi India menjadi isu utama saat pemilihan umum tahun depan. Perdana Menteri Narendra Modi memenangkan pemilu pada tahun 2014 telah berjanji untuk meningkatkan ekonomi India dan menciptakan jutaan pekerjaan.

baca juga: India cukup agresif merespon kenaikan suku bunga The Fed

Kondisi ekonomi global yang masih lesu memang saling berkaitan antar negara, satu sama lain, laju ekspansi ekonomi India yang sangat cepat di kuartal sebelumnya akan sulit dipertahankan. Namun pertumbuhan akan tetap pada tingkat yang sehat.

"Perekonomian harus terus berkembang pesat selama beberapa bulan mendatang, didukung oleh kebijakan fiskal yang lebih longgar menjelang pemilihan umum tahun depan," katanya. Pranjul Bhandari, ekonom kepala India di HSBC, mengatakan bahwa pertumbuhan kemungkinan akan tetap di atas 7% untuk beberapa kuartal berikutnya,

baca juga: Pertumbuhan ekonomi China tahun 2019 diperkirakan turun

Lesunya ekonomi global berdampak negatif bagi negara berkembang maupun negara maju sekalipun, berbagai jenis tekanan terus bertambah, namun beberapa tekanan terbesar pada ekonomi India telah berkurang dalam beberapa minggu terakhir, Penurunan 35% harga minyak dunia sejak awal Oktober telah membantu India untuk menurunkan beban impor yang sangat besar, perlu diketahui bahwa India merupakan salah satu importir energi terbesar dunia. Kurs Rupee yang telah terdepresiasi sangat dalam terhadap kurs Dollar tahun ini, menguat lebih dari 5% dalam sebulan terakhir. Hal yang cukup melegakan, kondisi ini hampir sama dengan yang terjadi di Indonesia, kurs Rupiah berangsur pulih dari tekanan kurs US dollar.

Bank sentral India cukup agresif dan responsif terhadap kondisi ekonomi India, dan menjadi tameng utama untuk menahan tekanan dari lesunya ekonomi global, bank sentral India diperkirakan akan menunda menaikkan suku bunga karena menilai kondisi kurs Rupee mulai menguat

sumber: cnn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar