Selasa, 19 Maret 2019

Jelang Fed FOMC Meeting dan RDG Bank Indonesia, Kurs Rupiah di Kisaran 14180-14260

Fed FOMC Meeting dan RDG Bank Indonesia

Info kurs valas hari ini USD/IDR pagi ini Selasa 19 Maret 2019 dibuka pada level 14210/14220 dan prediksi kurs valas USD terhadap Rupiah akan diperdagangkan pada kisaran 14180-14260.

Indikasi kurs Valuta Asing, 19 Maret 2019 pukul 08.30 WIB
USD/IDR: 14200/14235
EUR/IDR: 16090/16155
GBP/IDR: 18815/18890
JPY/IDR: 127,45/127,96
AUD/IDR: 10075/10120
SGD/IDR: 10495/10555
CNH/IDR: 2110/2125

Indikasi FORWARD USD/IDR
1Week: 14230/14245
2Weeks: 14242/14259
1Month: 14270/14293
2Months: 14315/14348
3Months: 14375/14408

Sedangkan Dari Pasar FX Global, DXY melemah tipis 0.02% ke level 96.03 setelah rilisnya data US NAHB Housing Market Index yang dirilis lebih rendah dari ekspektasi (62 v. 63), serta didorong oleh pelaku pasar yang masih wait and see terkait hasil FOMC Meeting dan Statement Kamis esok. Beberapa analis menyatakan bahwa terdapat kemungkinan Kamis esok The Fed akan memberikan pernyataan Dovish dan menurunkan Dot Plot suku bunga US, yang mana dapat mendorong pelemahan USD.

baca juga: Mengapa Fitch rating agency pertahankan rating Investment Grade Indonesia ??? 

Namun, pelemahan USD kemarin masih ditopang oleh adanya pelemahan GBP/USD, setelah UK Speaker John Barkow dikabarkan menentang rencana Theresa May untuk mengadakan voting yang ketiga atas rencana kesepakatan Brexitnya apabila tidak terdapat perubahan yang signifikan atas rencana May tersebut. Hal ini terjadi setelah May gagal mendapat dukungan dari DUP, partai mayoritas di pemerintahannya, atas rencana kesepakatan Brexitnya yang terakhir. GBP/USD melemah 0.44% ke level 1.3231.

baca juga: Ketika era suku bunga rendah tak ampuh lagi dorong pertumbuhan ekonomi

Jika May gagal untuk mengadakan voting kembali, dan EU tidak memberikan perpanjangan deadline dari 28 Maret 2019. Maka UK terancam akan keluar dari EU tanpa adanya kesepakatan sama sekali. EUR/USD menguat tipis 0.09% ke level 1.1335. Di sisi lain USD/CAD menguat 0.09% ke level 1.3341 dan USD/JPY melemah hingga ke level 111.33.

Rilis Data untuk hari ini (Survey/Prior):
- AU House Price Index (QoQ) (Q4) (-1.9% / -1.5%)
- AU RBA Meeting Minutes
- UK Claimant Count Change (Feb) (13.1K / 14.2K)
- UK Unemployment Rate (Jan) (4.0% / 4.0%)
- UK Employment Change 3M/3M (MoM) (120.0K / 167.0K)
- UK Average Earnings Index +Bonus (Jan) (3.2% / 3.4%)
- EU ECB’s Praet Speaks
- DE ZEW Current Conditions (Mar) (11.7 / 15.0)
- DE ZEW Economic Sentiment (Mar) (-11.0 / -13.4)
- EU ZEW Economic Sentiment (-15.1 / -16.6)
- US Factory Orders (MoM) (Jan) (0.3% / 0.1%)

baca juga: Inilah 5 faktor utama penyebab pelemahan kurs EUR

Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR dibuka pada level 14,240/14,260, diperdagangkan dalam rentang 14,220-14,245, dan ditutup pada level 14,235/14,240. JISDOR berada pada level 14,242.
Harga SUN benchmark ditutup menguat 5 – 25 bps kemarin sejalan dengan penguatan Rupiah yang ditutup pada level USD/IDR 14,237.

Data Industrial Production AS yang lebih lemah dari perkiraan (0.10% vs 0.40% survei) telah menyebabkan ekspektasi bahwa The Fed akan memberikan pandangan dovish pada keputusan FOMC pekan ini. Yield UST 10Yr diperdagangkan ke level 2.58%, terendah sejak Januari 2019. Selain keputusan FOMC, data ekonomi penting yang dinantikan para pelaku pasar antara lain keputusan BI 7 Days Reverse Repo Rate serta inflasi Jepang dan Inggris.

Dari pasar obligasi dalam negeri, Hari ini Kementrian Keuangan akan mengadakan lelang SBSN yang terdiri dari SPNS 6 bulan, PBS014, PBS019, PBS021, PBS022, dan PBS015 dengan target indikatif sebesar IDR 8 Triliun.

Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR kemarin dibuka pada level 14240/14260 diperdagangkan dalam rentang 14220-14245 dan ditutup pada level 14235/14240. JISDOR berada pada level 14242.

Harga komoditas:

Gold $ 1303
Oil $ 59.10

Kurs tersebut merupakan indikasi dan dapat berubah sewaktu -waktu.