Rabu, 15 April 2020

Ada Potensi Penguatan Kurs Rupiah dan Mata Uang Emerging Asia Imbas Data Ekonomi China Lebih Baik dari Ekspektasi

Bagaimana trend penguatan kurs valas US Dollar, kemungkinan akan berkurang potensi penguatan kurs US Dollar, kurs valas USD diperdagangkan melemah pada sesi perdagangan Selasa (14/04) . Hal ini terkait minat investor untuk masuk ke emerging market mulai timbuh setelah data ekonomi China dilaporkan lebih baik daripada ekspektasi. Menurut data Indeks Dolar AS, DXY, diperdagangkan di 98.87, turun 0.61 persen dari sesi sebelumnya dan merupakan level terendah dua pekan.

Dilaporkan dari Beijing, Data ekspor China untuk bulan Maret dilaporkan hanya turun 6.6 persen. Hasil tersebut jauh lebih baik daripada perkiraan pasar yang meramalkan akan terjadi penurunan sebesar 14 persen. Sedangkan data impornya juga lebih tinggi daripada ekspektasi, yakni hanya turun 0.9% persen, dibandingkan ekspektasi penurunan 9.5 persen.

Hal lain yang dapat menjadi katalis penguatan kurs emerging market termasuk, potensi penguatan Rupiah yaitu kabar terbaru tentang perkembangan infeksi Covid-19 di Amerika Serikat cenderung membangkitkan minat risiko. Jumlah kematian harian dilaporkan menurun drastis. Pemerintah AS bahkan optimis untuk mulai berencana membuka kembali perekonomiannya pada bulan depan. Dilaporkan dari pasar FX global, kurs valas USD/JPY turun 0.48% ke level di 107.198; EUR/USD naik 0,62% ke level 1,0981. ; AUD/USD naik 0.8% ke level 0,6432.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar