Senin, 11 Mei 2020

Pelonggaran Lockdown di Beberapa Negara Memberi Sentimen Positif Penguatan Kurs Rupiah

Peluang menguatnya kurs Rupiah minggu ini cukup kuat, hal ini dipicu pelemahan kurs valas US Dollar secara global dan juga perkembangan positif mengenai dibukanya kembali bisnis-bisnis di beberapa negara pasca masa lockdown, dilaporkan Dari pasar FX Global pada Jumat lalu (8/5), kurs USD diperdagangkan melemah terhadap beberapa mata uang. Pelemahan ini dipicu kekhawatiran rilis data ekonomi di tengah pandemic covid-19, namun data ekonomi AS yang rilis ternyata lebih baik dari ekspektasi diantaranya yaitu US Average Hourly Earnings (4.7% vs 0.5%), US Non-Farm Employment Change (-20500K vs -22000K) dan US Unemployment Rate (14.7% vs 16.0%). DXY turun ke level 99.68.

Rupiah dibuka di level 14900/14950, kecenderungan penguatan Rupiah terbuka lebar

Sementara itu dari pasar domestik, spot USD/IDR Jumat lalu dibuka pada level 15,030/15,050, diperdagangkan pada rentang 14,950-15,030 dan ditutup pada level 14,890/14,950. JISDOR berada pada level 14,920. Harga SUN Benchmark juga diperdagangkan menguat 20 hingga 40 bps, dan yield FR0082 menguat tipis ke level 8.06%.

Meskipun vaksin corona belum secara resmi ditemukan, namun optimisme berbagai negara untuk memberikan pelonggaran lockdown mulai dilakukan beberapa diantaranya yaitu Australia, Jerman, Malaysia, Inggris, dan Mesir. Kementerian Perekonomian Indonesia juga telah melakukan kajian terhadap kemungkinan pelonggaran PSBB pada awal Juni 2020.

Sebagai informasi, Direktur Jenderal DJPPR Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, pada Jumat pekan lalu menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia telah menyepakati untuk membatalkan rencana penerbitan surat utang khusus untuk menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. 

Secara keseluruhan pembiayaan utang yang harus digalang pemerintah mencapai Rp 1,439.8 Triliun dengan sumber pembiayaan berasal dari penarikan pinjaman sebesar Rp 150.5 Triliun dan penerbitan SBN sebesar Rp 1,289.3 Triliun. Beberapa lembaga multilateral yang telah siap membantu diantaranya adalah Asian Development Bank sebesar USD 1.5 Miliar, Asian Infrastructure Bank dan World Bank dengan total sekitar USD 7 Miliar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar