Rabu, 23 September 2020

Credit Default Swap Indonesia Naik ke Level 112.20 bps, Bagaimana Prediksi Dollar Rupiah?

Kurs Rupiah melemah kembali terhadap mata uang global dunia, terutama terhadap US Dollar, hal ini terkait sentimen negatif domestik dalam negeri, Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani, kemarin memberikan pernyataan terkait estimasi pertumbuhan perekonomian Indonesia yang akan turun 0.6% ke level 1.7% di tahun 2020 membuat pasar keuangan domestik diwarnai aksi sell off. Kekhawatiran investor dan para pelaku pasar terhadap resesi ekonomi dalam negeri membuat pasar obligasi kembali diperdagangkan melemah. 

Prediksi kurs dollar rupiah hari ini akan diperdagangkan di level 14750/14900

Update dari pasar obligasi domestik, Harga SUN Benchmark bergerak turun 10 hingga 40 basis poin, dengan Yield FR0082 Benchmark tenor 10 tahun ditutup di level 6.89%. Senada dengan warna merah di Pasar saham Indonesia juga mengalami pelemahan signifikan hingga 1.31% menjadi bursa saham dengan performa terburuk di Asia. IHSG ditutup ke level 4934.09, dengan net sell asing sebesar Rp 632.47 Miliar, menjadi keluarnya dana asing dari pasar saham Indonesia selama 18 hari berturut - turut. 

Pergerakan Rupiah juga kembali fluktuatif dengan kecenderungan melemah, Volatilitas nilai tukar Rupiah juga kembali meningkat, seiring dengan adanya outflow asing dari surat utang dan ekuitas. Rupiah ditutup melemah hingga 0.57% ke level 14,785/US$. 

Pelaku pasar perlu mencermati posisi CDS 5 tahun Indonesia yang sejak akhir Agustus bertahan di level 80-90 bps, meningkat signifikan hingga menyentuh level 111.20 bps pada sesi kemarin. Hal ini dapat menjadi pemberat sentimen negatif terhadap bursa saham Indonesia dan juga mata uang Rupiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar