Rabu, 17 Maret 2021

Ini Prediksi Kurs Dollar Rupiah Jelang FED Meeting dan RDG Bank Indonesia


Menjelang rapat Gubernur The Fed para pelaku pasar cenderung lebih berhati-hati, menunggu bagaimana hasil pertemuan The Fed Monetary Policy yang akan diselenggarakan pada 16 – 17 Maret dan pernyataan Chairman Jerome Powell. Sebagai acuan apa yang ada di benak para pelaku pasar yaitu Bank Sentral diharapkan mempertahankan suku bunga tidak berubah dan pace dari pembelian obligasi bulanan sebesar USD 120 Bio.

Bagaimana prediksi kurs Dollar Rupiah, jika dilihat kurs Rupiah kemarin diperdagangkan stabil dan cenderung menguat pada pagi hari, namun kembali melemah pada perdagangan sore hari. Dari dalam negeri, fokus para pelaku pasar dan investor akan tertuju pada pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur BI yang akan berlangsung pada hari Kamis dengan BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di 3.5%.

baca juga : Apa Saja Kegunaan Devisa Negara ?

Diperkirakan pada hari ini akan terjadi sentiment mixed, dengan pelaku pasar yang cenderung lebih berhati-hati dan menunggu keputusan The Fed Policy Meeting dan pernyataan dari Jerome Powell. Dengan demikian diprediksi USD/IDR bergerak dalam range 14,325 – 14,525.

Sedikit kembali pada hari Selasa kemarin, kurs Rupiah dibuka di level 14,415, diperdagangkan dalam rentang 14,410 - 14,450 dan ditutup di 14,410 atau melemah 5 point dari level penutupan hari sebelumnya.  

Bagaimana pergerakan indeks US Dollar (DXY), dengan stabilnya imbal hasil US Treasury 10 years ke level 1.58% membuat penguatan indeks USD (DXY) terbatas dan tertahan. Pasar saham US pada hari Senin kemarin ditutup mixed dengan Dow Jones, S&P 500 melemah sebesar 0.39% dan 0.16% serta Nasdaq menguat terbatas sebesar 0.09%, setelah data yang dirilis dibawah ekspektasi yaitu retail sales -3% vs-0.5%, core retail sales -2.7%, dan industrial production -2.2% vs 0.3%.

Sementara itu dari benua biru Eropa, tercatat kurs EUR mengalami pelemahan terbatas terhadap USD ke level 1.19 pada hari Selasa, dengan penundaan vaksin yang terjadi di negara-negara Eropa juga mempengaruhi harapan pemulihan  ekonomi yang lebih cepat.  

Hal ini diperburuk Gelombang ketiga infeksi Covid-19 yang sedang berkembang di Eropa dengan Jerman, Perancis, Italia, dan negara-negara Benelux melaporkan peningkatan infeksi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar