Kamis, 04 Februari 2016

Indeks Keyakinan Konsumen meningkat, lalu bagaimana dengan tingkat inflasi??

Angin segar berhembus dari data ekonomi Indonesia terbaru, Optimisme Konsumen Semakin Menguat Pada Januari 2016

Optimisme konsumen semakin menguat pada Januari 2016 . Berdasarkan hasil survey yang dilakukan BI, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Januari 2016  tercatat sebesar 112,6, meningkat 5,1 poin dari bulan Desember 2015, Peningkatan IKK tersebut lebih tinggi dibandingkan peningkatan IKK pada Desember 2015 sebesar 3,8 poin. Menguatnya keyakinan konsumen pada Januari 2016, didorong oleh membaiknya persepsi terhadap kondisi ekonomi saat ini dan espektasi ekonomi 6 bulan ke depan. Hal ini terlihat dari peningkatan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 5,9 poin menjadi 99,9 poin dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tercatat naik sebesar 4,4 poin menjadi 125,4. Kenaikan IKE terutama didorong oleh kenaikan indeks ketersediaan lapangan kerja dan indeks penghasilan saat ini. Sementara itu, peningkatan espektasi ekonomi 6 bulan mendatang terutama didukung oleh perkiraan ekonomi yang membaik, banyaknya proyek infrastruktur yang dilakukan pemerintah dan perkiraan inflasi yang terkendali.

Meski demikian, kecendrungan masyarakat untuk mengkonsumsi menurun. Hal tersebut telihat dari average propensity to consume ratio sebesar 68,6% pada Januari 2016  atau  turun  0,4% dari bulan sebelumnya. Demikian juga dengan porsi pembayaran cicilan pinjaman terhadap pendapatan (debt to income ratio) turun 0,8% menjadi 12,1%. Sementara itu, porsi tabungan terhadap pendapatan (savings to income ratio) tercatat meningkat 1,2% dari bulan sebelumnya menjadi 19,3%.

Sedangkan Tingkat inflasi akan relatif stabil dalam beberapa bulan ke depan. Indikasi tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang yang turun 2,5 poin menjadi 158,1. Perlambatan tekanan kenaikan harga pada April 2016 diperkirakan terjadi pada kelompok komoditas perumahan, listrik, gas dan bahan bakar, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan serta kelompok bahan makanan. Hal ini ditengarai dipengaruhi oleh penurunan harga BBM, LPG dan tarif dasar listrik pada Januari 2016, Tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang (Juli 2016) juga diperkirakan melambat. Melambatnya tekanan kenaikan harga tersebut diprediksi sejalan dengan penurunan permintaan pasca Hari Raya Idul Fitri di awal Juli 2016

Dan tentunya Peningkatan optimisme konsumen akan mendukung perbaikan ekonomi Indonesia tahun ini, bahwa tingkat konsumsi akan dapat meningkat didukung oleh tingkat inflasi yang terkendali. Berdasarkan proyeksi, pertumbuhan ekonomi 2016 diperkirakan dapat mencapai 5% yoy, lebih tinggi dibandingkan 2015 yang diperkirakan sebesar 4,7% yoy. (sp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar