Jumat, 05 Februari 2016

Mengapa EUR menguat tajam terhadap USD dan major currencies?? Ini penjelasannya...

Info Kurs Valas hari ini US Dollar Rupiah dibuka pada level 13620-13660, diperkirakan hari ini US Dollar Rupiah akan diperdagangkan dalam kisaran 13600-13700 cenderung menguat Rupiah nya

Pada sesi perdagangan forex global, USD diperdagangkan melemah terhadap mayoritas mata uang pada pembukaan pasar seiring dengan pernyataan dari Presiden Fed New York, William Dudley bahwa perlambatan ekonomi global dapat berdampak signifikan terhadap kondisi perekonomian Amerika dan apabila kondisi tersebut berlanjut sampai dengan FOMC Meeting bulan Maret mendatang, The Fed akan mengambil langkah keputusan moneter. Secara terpisah, salah satu anggota Gubernur The Fed, Lael Brainard juga menyatakan bahwa tekanan di pasar emerging dapat diterjemahkan menjadi pelemahan ekspor, pelemahan investasi bisnis, dan juga pelemahan manufaktur di Amerika, menyebabkan semakin lambat pula untuk mencapai target inflasi.

Pada sesi Eropa, GBP/USD melemah hingga level 1.4530 setelah Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga pada level 0.50% dan pembelian aset tetap GBP 375B. Pelemahan juga didukung oleh salah satu anggota Monetary Policy Committee (MPC), Ian McCafferty yang mencabut suaranya untuk kenaikan suku bunga mengingat dalam beberapa meeting, Ian McCafferty selalu memberikan suara untuk kenaikan suku bunga. BoE juga menyatakan bahwa pertumbuhan global sedang melambat dalam tiga bulan terakhir seiring dengan pelemahan pasar emerging dan ekonomi Amerika yang tumbuh tidak sesuai dengan ekspektasi. BoE juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi menjadi lebih rendah dari proyeksi sebelumnya di bulan November.

Sementara itu EUR menguat hingga level 1.1245 seiring dengan pernyataan petinggi The Fed pada malam sebelumnya dan pernyataan dari Presiden European Central Bank (ECB), Mario Draghi bahwa bank sentral tidak akan membiarkan inflasi terus rendah, semakin lama inflasi rendah, semakin besar risiko inflasi tidak mencapai target.

Pada sesi Amerika, USD kembali melemah terhadap mayoritas mata uang seiring dengan rilisnya data US Initial Jobless Claims yang lebih buruk dari periode sebelumnya (285k vs 277k).

Rilis data untuk hari ini (survey/prior):
- Indonesia GDP YoY Q4 (4.80% / 4.73%)
- Indonesia Foreign Reserves Q4 ($105.93B)
- Australia Retail Sales MoM Dec (0.4% / 0.4%)
- German Factory Orders MoM Dec (-0.5% / 1.5%)
- US Trade Balance Dec (-$43.20B / -$42.37B)
- US Non-farm Payrolls Jan (190k / 292k)
- US Unemployment Rate Jan (5.0% / 5.0%)

Dari pasar domestik, IDR menguat 0.97% seiring dengan pernyataan petinggi The Fed di hari sebelumnya, USD/IDR ditutup pada level 13,637.5. Pada pasar surat berharga, harga SUN diperdagangkan menguat 35-65 bps sejalan dengan penguatan IDR dan harga minyak yang naik mencapai level $ 32 per barel.

Penguatan juga terjadi pada bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 4,665.82 atau menguat 69.71 poin (+1.52%) seiring dengan sentimen positif dari investor asing terhadap perekonomian domestik. Investor asing mencatatkan net buy sebesar IDR 361.3 Milyar.

Dari bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng naik 191.50 poin (1.01%) menjadi 19,183.09, indeks Nikkei turun 146.26 poin (0.85%) menjadi 17,044.99, dan indeks Straits Times naik 7.75 poin (0.30%) menjadi 2,558.49.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar