Jumat, 25 Mei 2018

Gubernur BI : Pertumbuhan ekonomi 2018 diperkirakan mencapai 5.2% atau dibawah target APBN sebesar 5.4%

Berita ekonomi hari ini, Dari Pasar FX Global, setelah mengalami penguatan yang cukup tinggi selama beberapa pekan terakhir, kemarin USD mengalami tekanan jual terhadap mata uang lainnya. Pelemahan USD didorong oleh rilis data ekonomi  yang menunjukkan perlambatan pada sektor perumahan dan pekerjaan. DXY  turun 0.23% ke level 93.69. Data US Existing Home Sales dirilis turun 2.5% ke angka 5.46m, lebih rendah daripada ekspektasi penurunan sebesar 0.9% ke level 5.56m. Sementara itu, data US Initial Jobless Claims kembali dirilis naik untuk dua minggu berturut-turut di angka 234k, lebih tinggi daripada ekspektasi di angka 220k.

Rilis Data untuk hari ini (Survey/Prior):
- GE IFO Business Climate (102.0/102.1)
- GE IFO Expectations (98.5/98.7)
- UK GDP QoQ (0.1%/0.1%)
- UK GDP YoY (1.2%/1.2%)
- US Durable Goods Orders (-1.3%/2.6%)
- US University of Michigan Sentiment (98.8/98.8)

Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR dibuka pada level 14,190/14,200, diperdagangkan dalam rentang 14,130-14,213, dan ditutup pada level 14,130/14,140. JISDOR berada pada level 14,205. Dari pasar obligasi, Hasil FOMC Minutes Meeting bulan Mei yang dirilis semalam menunjukkan sinyal bahwa The Fed tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga secara agresif. The Fed juga akan mentolerir inflasi naik yang telah mencapai diatas target untuk sementara waktu. Komentar dovish dan ketidakpastian global yang diakibatkan masalah kebijakan fiskal di Italia dan isu perang dagang menyebabkan yield UST 10Yr kembali turun ke level 3.00%. Pasar saham dan obligasi Indonesia juga merespon positif hasil FOMC Minutes Meeting tersebut dengan SUN benchmak ditutup menguat 35 – 100 bps dan IHSG ditutup naik 2.67% ke level 5,946.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 5.2% atau dibawah target APBN sebesar 5.4%. Bank Indonesia juga membantah bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia terhambat diakibatkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 25bps pekan lalu karena kenaikan suku bunga acuan baru akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi kurang lebih 1.5 tahun ke depan. BI juga menilai bahwa investasi dan konsumsi akan tetap kuat, sejalan dengan adanya Pilkada dan Asian Games yang akan mendorong belanja masyarakat.

Dari pasar saham, IHSG BEI ditutup menguat 154,53 poin atau 2,66 persen menjadi 5.946,53, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 31,18 poin (3,38 persen) menjadi 953,86. Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei turun 252,73 poin (1,11 persen) ke 22.437,01, indeks Hang Seng naik 94,76 poin (0,31 persen) ke 30.760,41, dan Straits Times menguat 32,65 poin (0,93 persen) ke posisi 3.528,92.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar