Kamis, 16 Agustus 2018

Bank of Japan buka peluang menaikkan suku bunga acuan untuk tenor Jangka Panjang

Bank of Japan buka peluang menaikkan suku bunga acuan untuk tenor Jangka Panjang

Kondisi saat ini Jepang dilanda deflasi yang berkepanjangan, Mencermati pasar bonds dan kondisi suku bunga acuan di pasar global, Bank of Japan nampaknya sudah bisa memberikan toleransi suku bunga jangka panjang untuk sedikit merayap naik menjadi sekitar 0,4 persen, hal ini sudah mulai diperkenalkan bulan lalu, untuk secara perlahan diam-diam menyiapkan kondisi suku bunga naik, Ini disampaikan oleh mantan eksekutif bank sentral Hideo Hayakawa dilansir dari Reuters

baca juga : Cara ekstrem mengurangi tingkat deflasi di Jepang

Bank sentral Jepang bulan lalu tetap mempertahankan target yield dari suku bunga, tetapi juga memberikan sinyal terbuka kemungkinan suku bunga jangka panjang untuk bergerak lebih fleksibel, dalam hal ini bisa naik dan turun tidak jauh di sekitar target nol persen

Pada kesempatan lain, Gubernur Bank sentral Jepang Haruhiko Kuroda mengatakan, suku bunga dalam tenor jangka panjang sekarang akan terbuka dan diizinkan untuk bergerak dua kali lipat dari kisaran yang sebelumnya.

Sementara itu pelaku pasar bonds menafsirkan hal ini sebagai pernyataan  resmi bahwa sinyal Bank sentral Jepang akan mentolerir kenaikan yield obligasi tenor 10 tahun menjadi sekitar 0,2 persen, namun mereka tetap ragu bisa berapa banyak yield yang akan ditolerir oleh Bank sentral Jepang secara nyata terjadi untuk naik melampaui target tersebut.

baca juga: Suku bunga negatif di Jepang

Hayakawa menambahkan bahwa Bank sentral Jepang kemungkinan tidak melihat 0,2 persen sebagai target yang harus dicapai, mereka mentolerir yield naik menjadi sekitar 0,4 persen, ini dilakukan tanpa secara eksplisit menaikkan target yield menjadi 0.4 persen

Beberapa analisa yang mengemuka atau bisa dikatakan panduan baru tentang cara pandang untuk monitor pergerakan yield yang dilakukan Bank of Japan bulan lalu, juga untuk membuat kerangka kebijakan lebih berkelanjutan, inflasi yang tak kunjung datang memaksa bank untuk mempertahankan kebijakan ultra-easy, meskipun pastinya muncul beberapa dampak negatif pada sistem perbankan Jepang, akibat dari pelonggaran pemberian kredit bunga murah dengan tenor panjang

baca juga : Deflasi di Jepang tak kunjung reda, inilah penyebabnya...

Baru-baru ini Bank of Japan merilis proyeksi triwulanan yang menunjukkan kecilnya peluang memenuhi target inflasi 2%, setidaknya sampai Maret 2021.

sumber : reuters

Tidak ada komentar:

Posting Komentar