Selasa, 01 Oktober 2019

Tingkat Inflasi Indonesia Turun, Apa Saja Komponen Indeks Harga Konsumen yang Turun?


Berita ekonomi Indonesia terkini, Tingkat inflasi tahunan Indonesia menurun menjadi 3,39 persen pada September 2019 dari 3,49 persen pada bulan sebelumnya, sedikit di bawah ekspektasi pasar 3,52 persen. Hal ini diluar prediksi mayoritas pelaku pasar, apakah Bank Indonesia mau menurunkan suku bunga acuan jika ternyata tingkat inflasi menurun??? kita lihat saja perkembangannya... 
Kembali ke data inflasi terbaru, telah terjadi beberapa penurunan harga di barang retail dan konsumsi rumah tangga, berikut update nya per September untuk bahan makanan (5,42 persen pada September vs 5,81 persen pada Agustus); perumahan & utilitas (2,25 persen pada September vs 2,37 persen di Agustus); pendidikan, rekreasi & olahraga (3,41 persen pada September vs 3,48 persen di Agustus), dan kesehatan (3,25 persen vs 3,34 persen). 
Lalu bagaimana dengan komponen yang lain selain makanan, Sementara itu, kenaikan harga atau inflasi terjadi pada sektor transportasi, komunikasi & jasa keuangan (1,85 persen September vs 1,80 persen Agustus) dan pakaian (5,65 persen September vs 5,18 persen Agustus). Di sisi lain, inflasi makanan jadi, minuman, rokok & tembakau stabil (3,67 persen). Inflasi inti tahunan mencapai 3,32 persen, tertinggi sejak Februari 2017, dan di atas perkiraan 3,29 persen. Secara bulanan, harga konsumen turun 0,27 persen di September, setelah naik 0,12 persen di bulan sebelumnya, hal ini merupakan penurunan bulanan pertama sejak Februari
Latar belakang pengumpulan data inflasi di Indonesia, Di Indonesia, indeks harga konsumen didasarkan pada survei yang dilakukan di 66 kota. Indikator terdiri dari 774 komoditas yang diklasifikasikan ke dalam 7 kelompok besar. Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar merupakan 25,5 persen dari total berat; Bahan makanan - 19,5 persen dan Transportasi, komunikasi dan jasa keuangan - 19 persen. Makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau menyumbang 16,5 persen dari total berat; Pendidikan, rekreasi dan olahraga menyumbang 8 persen; Pakaian untuk 7 persen dan perawatan medis untuk sisanya 4,5 persen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar