Senin, 06 April 2020

Mengapa Kurs US Dollar Masih Kuat Meski Data Tenaga Kerja AS Negatif ?

Data ekonomi Amerika Serikat terbaru cukup buruk, FX Global, pada sesi perdagangan Jumat pekan lalu data US NFP dirilis jauh lebih buruk dari ekspektasi, yaitu sebesar -701k vs consensus para pelaku pasar -100k. Walaupun data tenaga kerja AS dirilis dalam posisi negatif, kurs valas USD masih menjadi pilihan utama aset mata uang safe haven di tengah perlambatan perekonomian dunia – akibat pandemi Covid-19. Terlihat dari USD Index naik 0.4% ke level 100.61 dan telah naik sebesar 2.3% selama pekan lalu. kurs valas USD/JPY naik 0.5% ke level 108.42.

Sementara itu, Dari pasar FX Eropa, kurs valas GBP/USD turun 1.02% ke level 1.2265 pasca dirilisnya data UK Services PMI di level 34.5, level terburuk sepanjang sejarah. Hal ini dipengaruhi oleh diberlakukannya mekanisme lockdown di Inggris sejak pekan lalu, sebagai langkah antisipasi penyebaran virus Covid-19. Sebagai tambahan, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dilaporkan mulai dirawat di rumah sakit sebagai tindak lanjut perawatan Covid-19 yang dideritanya untuk percepatan recovery

Tidak ada komentar:

Posting Komentar