Senin, 19 Juli 2021

Bagaimana Prediksi Kurs Dollar Rupiah Seiring Perkembangan Penerapan PPKM


Bagaimana prediksi kurs Dollar Rupiah saat ini, mari kita tengok perkembangan pasar keuangan domestik dan global terlebih dahulu, Dari pasar obligasi SBN pada perdagangan hari kemarin, sementara itu level Surat Utang Negara Benchmark diperdagangkan menguat sebesar 15 hingga 35 bps dengan yield FR0087 ditutup pada level 6.33%. Pasar saham domestik IHSG ditutup menguat 0.43% ke level 6,072.51. Adapun JISDOR di level 14,517. Rupiah masih dibayangi sentimen negatif terkait penanganan Covid-19, dimana rekor kasus harian kembali pecah mencapai 56rb kasus.

Bagaimana kondisi dari pasar finansial global, pada penutupan bursa saham AS indeks DJI, Nasdaq dan S&P 500 melemah masing-masing sebesar 0.86%, 0.80% dan 0.75%, sementara pada pasar Asia Pasifik, indeks Nikkei melemah 0.97%. Penguatan terjadi pada DXY index sebesar 0.04% dari penutupan sebelumnya ke level 92.72. kurs valas EUR/USD melemah sebesar 0.01% ke level 1.1804. GBP/USD melemah sebesar 0.12% ke level 1.3756 sedangkan USD/JPY melemah 0.20% ke level 109.87.

Kabar dari bank sentral Amerika Serikat, tone risk off mewarnai perdagangan market hari Jumat ditengah kekhawatiran pelaku pasar terkait ekspektasi perbaikan ekonomi di masa depan. Fed Chairman, Jerome Powell, dalam testimoni hari kedua-nya dihadapan Kongress US kembali menekankan bahwa The Fed akan tetap akomodatif dan mengatakan tingkat inflasi saat ini masih transitory. UST10Yr yield sempat traded lowest di 1.29%. 

Sejalan dengan sentimen risk off global, pasar saham US pada Sabtu pagi ditutup melemah dengan Dow Jones melemah 0.86%, S&P500 melemah 0.75%, serta Nasdaq melemah 0.80% dimana ketiganya mencetak rekor tinggi penutupan. Pelemahan ini didorong oleh rilisnya laporan sentimen konsumer US pada level 80.8, menurun dari bulan sebelumnya dan lebih buruk dari ekspektasi ekonom yang justru memprediksi peningkatan.

Sementara itu beberapa sentiment pasar keuangan hari ini yang akan dibobot pelaku pasar antara lain, Pada hari Minggu malam OPEC mencapai kesepakatan untuk kembali meningkatkan produksi harian sebesar 5.8 juta barrel secara bertahap hingga September 2022. Dalam meeting tersebut, OPEC menyatakan bahwa demand minyak secara global telah mengalami peningkatan berkat pemulihan ekonomi di mayoritas negara-negara dunia. Diharapkan kesepakatan OPEC untuk kembali meningkatkan produksi minyak dapat mencegah harga minyak meningkat secara tidak terkendali. 

baca juga : Panduan Investasi Saham untuk Pemula

Dari perkembangan Covid-19, Ilmuwan global mengkritik keputusan pemerintahan UK untuk mengakhiri pembatasan-pembatasan COVID-19 lebih awal karena dinilai sangat tidak etis dan berbahaya. Disebutkan bahwa kondisi terbuka dapat menjadikan UK lahan tumbuhnya varian-varian baru COVID-19 akibat tingkat infeksi yang akan meningkat. 

Prediksi kurs Dollar Rupiah akan diperdagangkan di level 14425-14575 dengan kecenderungan penguatan Rupiah terbatas 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar