Senin, 23 Agustus 2021

Bagaimana Prediksi Kurs Dollar Rupiah Terkait Isu Tapering Off oleh Bank Sentral AS ?

Bagaimana prediksi kurs valas Dollar Rupiah jika dikaitkan dengan isu percepatan "tapering off" oleh The Fed... Para pelaku pasar terus mencermati perkembangan "tapering off" yang akan dilakukan bank sentral Amerika Serikat, hal ini tercermin dari kenaikan indeks USD (DXY) kembali diperdagangkan menguat ke level 93.5 pasa rilis data Initial Jobless Claims yang kembali dirilis lebih baik dari ekspektasi di level 348 ribu (forecast 363 ribu). 

Cerminan realisasi Data Jobless Claims pada minggu lalu merupakan data terendah sejak pandemi Covid-19 dan menguatkan sinyal akan terjadi percepatan tapering oleh The Fed yang diperkirakan datang lebih awal, beberapa item perbaikan ekonomi di AS, dimana mulai terlihat perbaikan secara berkelanjutan di pasar ketenagakerjaan dan konsumsi. Pada Jumat kemarin, pasar saham US ditutup menguat dengan Dow Jones menguat 0.65%, S&P500 menguat 0.81%, dan Nasdaq menguat 1.19%. 


Sementara itu update dari bank sentral Amerika Serikat, Presiden Federal Reserve Dallas, Robert Kaplan pada Jumat kemarin mengatakan bahwa mungkin akan dilakukan penyesuaian kembali mengenai kapan tapering akan dilakukan mengingat kembali meningkatnya jumlah kasus positif COVID-19 di US akibat penyebaran varian delta dan adanya kemungkinan peningkatan kasus tersebut akan mempengaruhi pemulihan ekonomi US. Namun updaya maksimal terkait pemerataan vaksinasi di seluruh negara bagian oleh dinas kesehatan AS nampaknya akan dapat menahan penularan penyebaran varian delta

Memang terdapat sinyal kuat tapering akan dilakukan pada akhir tahun, sekarang investor menunggu pernyataan Presiden The Fed Jerome Powell pada Jackson Hole Symposium yang dilaksanakan minggu ini di mana diharapkan akan memberikan keterangan lebih lanjut mengenai sinyal tapering tersebut.


Sementara itu Dari UK, telah rilis data UK retail sales MoM yang pada periode Juli terdapat penurunan sebesar 2.5%, di mana ini lebih buruk dari ekpektasi pasar yang diharapkan UK retail sales dapat tumbuh sebesar 0.4%. 

Terlebih pada periode sebelumnya UK retail sales berada di level 0.2%. Selain itu, UK Core Retail Sales YoY -yang mengecualikan komponen sektor otomotif dan fuel yang harganya volatil - berada di level 1.8% atau di bawah ekspektasi pasar pada 5.7% serta turun dari periode sebelumnya yaitu pada level 6.8%. Sebagai tambahan, hari ini akan ada rilis data UK Manufacturing Purchasing Manager Index (PMI), UK Services PMI (Aug), dan US Exisiting Home Sales.





Kembali mencermati indeks USD Pagi ini, DXY berada pada level 93.48 sedangkan harga obligasi US Treasury 10YR (tenor 10 tahun) yield berada pada level 1.255. Berdasarkan berita-berita di atas, diprediksi akan terjadi sentimen risk on dengan penguatan pasar saham US dan investor menunggu pernyataan resmi dari Presiden The Fed Jerome Powell pada Jackson Hole Symposium minggu ini.  

Bagaimana prediksi kurs dollar, jika menilik kembali beberapa keterangan diatas, pergerakan kurs valas US Dollar terhadap Rupiah diprediksi akan bergerak pada range 14,400 – 14,475


Tidak ada komentar:

Posting Komentar