Rabu, 14 Desember 2016

Harga Minyak Capai Level Tertinggi Dalam 18 bulan Terakhir, China Industrial Production Membaik

Perekonomian China mulai membaik, di resume dari sesi perdagangan Asia, AUD/USD diperdagangkan menguat 0,08% ke level 0,7502 setelah rilisnya berita China Industrial Production yang lebih baik dari periode sebelumnya yaitu 6,2% vs 6,1%.

Sedangkan dari sesi Eropa, GBP/ USD diperdagangkan menguat ke level  1,2706  dari 1,2693 setelah rilisnya data UK CPI Nov yang lebih baik dari periode sebelumnya 1,2% vs 1,1%. Dari sesi Amerika, USD/CAD diperdagangkan melemah 0,14% ke level
 1,3110. Penguatan harga CAD didorong oleh menguatnya harga minyak sejak kesepakatan oleh para produses utama minyak untuk melakukan pemotongan produksi. US Dollar Index sendiri tidak banyak bergerak di kisaran 101,02. Pelaku pasar nampak telah membobot kenaikan suku bunga The Fed yang akan diumumkan rabu malam ini.

Rilis Data untuk hari ini (survey/prior):
- New Zealand Current Account YoY (Prior -7,38B)
- Tankan Large Manufacturers Index Q4 (10/6)
- UK Average Earnings Index + Bonus (2,3%/2,3%)
- UK Claimant Count Change (5,5K/9,8K)
- UK Unemployment Rate (4,8%/4,8%)
- EU Industrial Production (0,2%/-0,8%)
- US Core PPI MoM (0,2%/-0,2%)
- US Core Retail Sales Nov (0,4%/0,8%)
- US PPI Nov (0,1%/0,0%)
- US Retail Sales (0,3%/0,8%)
- US Industial Production (-0,2%/0,0%)
- Crude Oil Inventories (-1,467M/-2,389M)

Dari pasar domestik USD/IDR ditutup pada level 13.308, turun 20 poin dari penutupan sebelumnya. 
IHSG hari ini ditutup pada level 5.293,62 atau turun 14,51 poin (-0.27%)

Dari pasar SUN, mayoritas harga SUN benchmark ditutup melemah 5 – 80 bps, sejalan dengan kenaikan yield US Treasury 10Yr yang sempat menyentuh level 2,53%, tertinggi sejak September 2014. Berdasarkan data Bursa Efek, ORI013 tercatat sebagai surat berharga yang paling aktif diperdagangkan kemarin dengan volume transaksi mencapai IDR 6,38 Triliun (53,89% dari total transaksi sekunder). Data ekonomi penting yang akan mempengaruhi pergerakan SUN minggu ini antara lain keputusan BI 7-Day Reverse Repo Rate, Trade Balance Indonesia, hasil pertemuan FOMC, serta US CPI.

Harga minyak dunia menyentuh level tertinggi dalam 18 bulan terakhir setelah produsen OPEC maupun non-OPEC sepakat untuk mengurangi produksi minyak untuk mengurangi kelebihan suplai. Sejak pertengahan bulan November lalu, harga minyak WTI telah melonjak 23 persen dan saat ini diperdagangkan pada level USD 52,96/barel.

Dari bursa saham regional, diantaranya Indeks Hang Seng naik 13,68 poin (+0,06%) ke level 22.446,70 , Nikkei naik 95.49 poin (+0,50%) ke level 19.250,52 , index Strait Times naik 3,04 poin (+0,10%) ke level 2.955,23.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar