Jumat, 02 Agustus 2019

IMF: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Sentuh 5.30%, Cukup Berhasil Redam Capital Outflow dan Inflasi

Berita cukup menggemberikan dari lembaga IMF, mereka merilis mengenai outlook perekonomian Indonesia yang menyatakan bahwa Indonesia memiliki outlook yang positif pada perekonomiannya yang diperkirakan pada tahun ini dan tahun depan akan menyentuh level 5.20%. Serta pada jangka panjang akan menyentuh pada level 5.30%. Ditambahkan bahwa Indonesia cukup berhasil dalam menghadapi tekanan dari global terutama terkait dengan capital outflow, Indonesia juga berhasil menjaga level inflasi pada level yang sehat namun masih terdapat Current Account Defisit yang masih lebar. IMF melihat tantangan terbesar Indonesia dalam menjaga momentum ekonomi adalah pengetatan pertumbuhan ekonomi global, melemahnya pertumbuhan ekonomi China, dan harga komoditas yang fluktuatif. Sebagai tambahan, kemarin BPS merilis data inflasi Indonesia pada bulan Juli yang secara ytd pada level 2.36% dan secara yoy pada level 3.32%. BPS mewaspadai inflasi tinggi pada bulan Oktober karena puncaknya musim kemarau dan bulan Desember karena libur natal & tahun baru.

Dari pasar FX global, pada awal sesi Amerika, Dolar diperdagangkan sedikit melemah terhadap major currencies lainnya setelah adanya rilis data ekonomi yang kurang baik. US ISM Manufacturing dirilis 51.2, lebih buruk dibandingkan perkiraan 52.0. Sedangkan US Initial Jobless Claims dirilis 215k lebih buruk dari periode sebelumnya 206k. Rilis data yang kurang baik ini terjadi setelah US Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin kemarin. Meskipun demikian pada akhir sesi Amerika, Yen menguat tajam terhadap USD dan beberapa mata uang non-safe haven lainnya setelah Presiden Trump merusak kesepakatan damai perang dagang US-Cina, dan meningkatkan permintaan mata uang safe haven. Trump menyatakan akan menambahkan tarif 10% terhadap USD 300 miliar barang impor dari Cina.  Dolar indeks, DXY, stabil di level 98.39, setelah mengalamai pelemahan 0.15%. Pasca pernyataan Trump, EUR/USD melemah ke posisi 1.1081, dan GBP/USD melemah ke level 1.2146. AUD/USD melemah ke posisi 0.6804, dan USD/JPY melemah ke level 107.49.

Dari Pasar Domestik, Spot USD/IDR dibuka pada level 14,055/14,065, diperdagangkan dalam rentang 14,065/14,130, dan ditutup pada level 14,110/14,122. JISDOR berada pada level 14,098. Pasca speech yang bersifat hawkish dari Powell, harga SUN Benchmark pada perdagangan kemarin ditutup melemah 20 – 115 bps sejalan dengan pelemahan rupiah yang ditutup di level IDR 14,116 serta yield SUN Benchmark tenor 10 tahun (FR0078) ditutup di level 7.52%. Pada hari ini (2/8) akan keluar data Non Farm Payroll di AS yang merupakan salah satu indikator utama dalam melihat pertumbuhan ekonomi AS.

IHSG ditutup melemah 8,96 poin atau 0,14 persen ke posisi 6.381,54. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 5,69 poin atau 0,56 persen menjadi 1.016,75. Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei menguat 19,46 poin (0,09 persen) ke 21.540,99, indeks Hang Seng melemah 212,05 poin (0,76 persen) ke 28.565,7, dan indeks Straits Times melemah 8,84 poin (0,27 persen) ke posisi 3.291,91.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar