Rabu, 29 Juli 2020

Bagaimana Tren Suku Bunga USD ?

Bagaimana tren suku bunga USD kedepan... Bank sentral Amerika Serikat atau bisa disebut juga The Fed diekspektasikan kembali menegaskan komitmennya terhadap suku bunga nol dalam waktu yang lebih lama. Pernyataan dari sejumlah pejabat penting The Fed mensinyalkan adanya wacana kebijakan yang lebih akomodatif dan penurunan suku bunga, walaupun pasar memperkirakan hal itu tidak akan diputuskan pekan ini. Hal ini perlu dilakukan untuk membangkitkan ekonomi domestik AS yang sangat terpukul imbas pandemi Covid 19

Sinyal dovish atau pesimisme The Fed diperkirakan akan semakin menekan kurs Dolar AS. Terlebih lagi, investasi akan masuk lebih banyak ke Eropa daripada AS, karena pemulihan ekonomi Eropa dinilai lebih menjanjikan pasca kesepakatan Dana Bantuan Uni Eropa.

Dilansir dari Yahoo finance, Goldman Sachs menyatakan bahwa USD bisa kehilangan statusnya sebagai world's reverse currency karena perubahan arus modal investor, Goldman juga menaikkan prediksinya terhadap harga emas dari $2,000 per troy ounce pada akhir Juni lalu, menjadi $2,300. 

Hal itu dilakukan setelah melihat situasi yang menimbulkan peningkatan ekspektasi makin dovish-nya kebijakan bank sentral AS. Suku bunga yang diproyeksi turun dinilai sangat mendukung permintaan logam mulia sebagai safe-haven. 

Kenaikan harga emas saat ini terdongkrak oleh potensi perubahan bias inflasi The Fed. Bank sentral AS tersebut akan mengumumkan hasil rapat FOMC pada Kamis mendatang. Selain itu, tensi geopolitik dan ekspektasi kenaikan infeksi virus Corona turut menambah dorongan naik bagi emas. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar