Selasa, 01 September 2020

Apa itu Steepening Yield Curve Pada Pasar Obligasi ?

Pada pasar obligasi ada istilah Steepening Yield Curve, Apa itu Teori Steepening Yield Curve ? Contoh kondisi Steepening Yield Curve dapat disimak pada kondisi pasar obligasi Indonesia saat ini

Mari kita update terlebih dahulu kondisi pasar obligasi Indonesia, Pada Pasar Obligasi perdagangan kemarin, harga obligasi Indonesia mayoritas terjadi penjualan pada seri – seri SBN pada kategori tenor panjang. Harga ex dan SUN Benchmark mengalami pelemahan hingga 60 bps pada tenor diatas 14 tahun namun terjadi penguatan pada tenor pendek hingga 35 bps. Hal tersebut menjadi spread antara tenor 5 dan 10 tahun menjadi semakin lebar hingga 130 bps. Saat ini level yield FR0082 berada pada level 6.85% dan level yield FR0081 berada di level 5.51%. 

Kondisi besaran yield seperti ini dapat digambarkan secara umum melalui teori steepening yield curve yang menjelaskan spread antara tenor pendek dan panjang semakin melebar, namun biasanya menggunakan acuan yield pada tenor 2 tahun dengan 10 tahun

Apa yang ada di benak para pelaku pasar dan investor obligasi saat ini... Secara umum pandangan pelaku pasar pada kondisi seperti ini adalah investor melihat bank sentral akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya pada jangka pendek untuk mendorong perekonomian dan mendorong laju inflasi. 

Dan tentunya Tujuan akhirnya adalah ekonomi akan mulai membaik dan level inflasi akan semakin tinggi, hal tersebut dapat tergambarkan dari level yield SBN yang tetap berada pada level yang tinggi untuk menjaga level real yield yang akan diperoleh investor nantinya. Namun hal tersebut juga dapat berubah ketika terdapat sentimen atau kondisi global yang merubah ekspektasi para investor terhadap pasar. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar