Jumat, 25 September 2020

US Dollar Masih Menjadi Primadona di Tengah Gelombang Kedua Covid-19

Pergerakan kurs USD relatif flat tadi malam dan masih berada di wilayah resistance. Meski data ekonomi terkait US jobless claims dirilis lebih tinggi dr ekspektasi (870k vs 840k) yang mana ini data yang kurang baik, namun US dollar index masih berada di area resistance yaitu di level 94.30.

Tentunya pelaku pasar tetap memberlakukan mata uang US Dollar sebagai safe haven currency, penguatan US Dollar sebagai safe haven currency masih dipengaruhi oleh kecemasan pelaku pasar terhadap gelombang kedua covid19 yang kembali melanda negara-negara besar Eropa. Kemarin negara UK dan Perancis kembali mencetak rekor kasus baru harian tertinggi, Diberitakan juga dari Spanyol tingkat okupansi ruang ICU untuk penanganan kasus berat Covid19 di Madrid naik dari 25% menjadi 39%.




Sementara itu update terkait rencana peluncuran stimulus fiskal di Amerika Serikat, Kabar baru datang dari stimulus fiskal Amerika. Setelah berbagai desakan datang dari personil The Fed, House Speaker, Nancy Pelosi, mengatakan dirinya siap kapanpun untuk legislasi bipartisan dan segera mengesahkannya. Pihak Demokrat masih menyiapkan proposal senilai USD 2.4 triliun. Hal tersebut membuat bursa saham US menguat dengan S&P dan Nasdaq naik sebesar 0.3% dan 0.4%. Hal ini ditanggapi positif pelaku pasar saham 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar