Kamis, 28 Januari 2021

Terjadi Sentimen Risk-off di Pasar Keuangan Global, Bagaimana Peluang Penguatan Rupiah ?

Bagaimana prediksi kurs Dollar Rupiah, diperkirakan mata uang Rupiah akan bergerak stagnan, di kisaran 14050/14200, hal ini berhubungan dengan sentimen pasar keuangan global yang akan membobot Risk-off pasar keuangan emerging market. Risk-off disebabkan The Fed mempertahankan suku bunga dan kebijakan pembelian aset senilai $120 miliar /bulan akan terus berjalan. Jerome Powell menyatakan pembicaraan tentang tapering adalah prematur, "There's nothing important now to the economy than people getting vaccinated". 

Namun terbuka peluang penguatan Rupiah jika ternyata pasar Asia Pasifik menilai pernyataan The Fed justru akan membuat mata uang emerging market menguat, mengapa begitu... angin segarnya terkait adanya statement akan dipertahankan suku bunga rendah di level 0% - 0.25% lebih lama, sudah jelas bahwasanya jika ada satu titik pernyataan dari The Fed yang menyatakan akan menaikkan suku bunga acuan, sudah barang tentu mata uang emerging market akan terimbas melemah


Akibat pernyataan The Fed yang bernada dovish, Sentimen risk-off juga mewarnai indeks saham US yang mengalami pelemahan terburuk sejak Oktober 2020. S&P500 dan Nasdaq masing-masing ditutup turun 2.6%. Imbal hasil UST10Y turun 2.71bps ke level 1.01%. Sementara kurs valas USD mengalami tren pembalikan dengan menguat terhadap semua G7 currencies, indeks USD (DXY) berada pada level 90.60. 



Sementara itu dari benua biru Eropa, berhembus kabar tentang fresh negative rates speculation. bank sentral Eropa ECB Governing Council Member, Klaas Knot mengatakan bahwa European Central Bank concern terhadap sikap pasar yang menganggap ECB tidak akan melakukan pemotongan suku bunga. Kendati demikian ECB belum mempertimbangkan hal tersebut (pemotongan suku bunga menjadi negatif) dalam waktu dekat. Merespon hal tersebut EURUSD melemah 0.7% ke level terendah 1.2060. 




Virus-free. www.avg.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar