Senin, 07 Januari 2019

Data Manufaktur AS Memburuk, Indeks Bursa Saham AS Masih Terus Turun

Pasar saham Amerika kembali melemah pasca rilis data

Pasar saham Amerika kembali melemah pasca rilis data manufaktur AS yang lebih rendah dari ekspektasi. Indeks manufaktur ISM periode Desember 2018 turun menjadi 54.10, terendah sejak November 2016. Pada sesi perdagangan Kamis lalu, indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing melemah 2.83% dan 2.48%. aksi jual di pasar saham Amerika terus berlanjut. Kurs USD mengalami pelemahan terhadap semua mata uang global, kurs USD sempat mengalami penguatan sesaat sebelum akhirnya kembali ke level sebelumnya di 95.77. Hal ini disebabkan oleh Gubernur The Fed, Jerome Powell, yang menyatakan bahwa ia akan merubah neraca jika dibutuhkan. Hal tersebut disampaikannya pada pidatonya di Brookings Institution bersama Janet Yellen dan Ben Bernanke. Hal ini membawa presepsi pelaku pasar bahwa rencana kenaikan suku bunga The Fed di tahun ini sedikit diragukan


baca juga: Safe haven currency bernama Japanese Yen

Sementara itu, kurs EUR/USD diperdagangkan stabil di level 1.1401 seiring dengan tingginya permintaan terhadap USD dan data Eurozone yang mengecewakan, dimana Harga konsumen Eurozone naik lebih lambat dibandingkan yang diperkirakan pada Desember kemarin, menambah ekspektasi bahwa ECB akan tetap mempertahankan suku bunganya.

baca juga: Trade War AS vs China

Bagaiman dengan kurs dalam negeri, kurs Spot USD/IDR kemarin jumat dibuka pada level 14,375/14,390, diperdagangkan dalam rentang 14,265-14,375, dan ditutup pada level 14,265/14,275. JISDOR berada pada level 14,350.

Sedangkan dari pasar obligasi, Harga SUN benchmark ditutup menguat 25 – 75 bps sejalan dengan penguatan Rupiah yang ditutup pada level USD/IDR 14,270. Benchmark 10Yr (FR0078) diperdagangkan pada level 7.89 – 8.07% sebelum kembali ditutup pada level 7.96%. Setelah pada bulan sebelumnya, investor memperkirakan bahwa ada kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed sebanyak 2 kali pada tahun 2019, saat ini beberapa analis memperkirakan bahwa akan ada pemotongan suku bunga pada April 2020. Hal ini mendorong penurunan yield UST 10Yr ke level 2.61%, terendah sejak Januari 2018.